TASLABNEWS, LABURA- Ambruknya jembatan beton menuju SMA Negeri 1 Kualuh Leidong dan SMP Negeri 2 Kualuh Leidong serta kantor KUA tepatnya sekitar Jalan Stadion kawasan Bondar Indah, Kelurahan Tanjung Leidong, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labura, membuat aktivitas masyarakat khususnya pelajar terganggu.
Seorang siswi melompati jembatan yang ambruk di Kelurahan Tanjung Leidong, Kecamatan Kualuh Leidong, Labura untuk pergi ke sekolah. |
Ambruknya jembatan itu memaksa masyarakat dan pelajar harus melompat. Namun harus ekstra hati-hati, karena arus air yang berada di bawah jembatan cukup deras.
Ansyah, siswa kelas X SMA Negeri 1 Kualuh Leidong mengatakan, ia dan teman-temannya berharap agar pemerintah segera memperbaiki jembatan ambruk itu.
“Sejak jembatan itu ambruk, kami kesulitan melintas. Mau tak mau harus melompatlah. Yang kasihan itu perempuan. Salah melompat, bisa-bisa jatuh ke air. Apalagi kalau pakai rok, kan kasihan,” kata Ansyah.
“Jembatan yang selalu kami lewati sudah putus. Harapan kami cepatlah ini Pak dibangun. Kasihan teman kami yang perempuan sampai melompat setinggi itu,” tambah Ansyah.
Senada disampaikan Zailani Ritonga (27) warga Tanjung Leidong. Ia berharap agar pemerintah desa maupun kecamatan memperhatikan jembatan tersebut. Sebab, jembatan itu merupakan jalan penghubung menuju sekolah.
“Semua sudah tahu kalau jembatan ini salah satu akses menuju SMA Negeri 1 Kualuh Leidong, SMP Negeri 2 Kualuh Leidong, kantor KUA dan tempat lainnya. Maunya pemerintah segera tanggaplah. Jangan dibiarkan seperti ini,” kata Zailani Ritonga.
Sementara Camat Kualuh Leidong Ismail Rambe membenarkan ambruknya jembatan tersebut. Katanya, jembatan itu ambruk sewaktu air sungai meluap saat di musim penghujan sebulan yang lalu.
Untuk sementara, sebagai pengganti jembatan dibikin jembatan darurat yang terbuat dari batang kelapa.
“Jembatan sementara pakai batang kelapa lah. Itu yang dipakai masyarakat dan pelajar kalau mau menyeberang,” kata Ismail, Rabu (28/3).
Masalah jembatan ini, kata Ismail, sudah dibicarakan pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) kecamatan, dan akan menjadi prioritas.
.“Jembatan itu sudah difoto dan sudah amsuk dalam pembahasan Musrembang Kecamatan. Soal ini akan disampaikan ke kabupaten. Semoga tahun ini terealisasi. Jalan itu sebenarnya jalan alternatif. Jalan besarnya ada, tapi jarak tempuh ke sekolah semakin jauh. Makanya jembatan itu yang sering dipakai pelajar saat mau pergi dan pulang sekolah. Karena itu tadi, lebih dekat,” ujar Ismail Rambe. (syaf/int)