TASLAB NEWS, MADINA – “Gempa… Allahu Akbar, tolong kami, Tuhan,” teriak Irma (22) seorang pekerja warung nasi di jalan lintas timur Panyabungan saat merasakan gempa yang terjadi sekitar pukul 10.20 Wib.
Warga panik akibat merasakan getaran gempa yang melanda Madina. |
Saat itu, Irma sedang membuatkan kopi dan sarapan di warung yang dijaganya itu. Tiba-tiba ada suara atap seng dan benda benda di dapur warung itu mulai berjatuhan.
“Pas saya lagi buat kopi untuk pengunjung, tiba-tiba gelas dan sejumlah peralatan dapur jatuh ke lantai. Saya bingung ada apa ini karena pandangan saya juga terasa goyang, dan saat itu juga saya merasa pusing, lalu pengunjung di warung bilang ada gempa, saya cepat-cepat lari keluar dari dapur, rupanya sudah banyak yang berada di luar rumah,” ujar Irma.
Terpisah, Ahmad Sarqawi (37) warga Kelurahan Kotasiantar Panyabungan kepada Metro Tabagsel mengatakan warga setempat juga panik saat kejadian gempa bumi yang terjadi dua kali itu. Pertama kali terjadi pada pukul 8.35 WIB dan yang kedua terjadi pukul 10.20 Wib dan berlangsung hampir 20 detik.
“Semua warga di sini panik, warga berhamburan sambil mengucap takbir, karena goncangannya terasa sekali,” ungkapnya.
Begitu juga dengan Laila Safitri. Seorang pedagang pakaian jadi di pasar baru Panyabungan.
Laila menyebut, gempa pertama dia masih berada di rumah, sementara gempa kedua kalinya dia baru saja buka kiosnya.
“Waktu kejadian kedua ini kios sudah dibuka, saya merasa bangunan mau roboh karena guncangannya sangat terasa. Kami semua lari dan turun ke lantai bawah,” ucapnya.
Gempa berkekuatan 5,7 skala rickter di 0.99 LU 98.70 BT barat daya Padangsidimpuan terasa hingga daerah Pantai Timur Sumatera Utara.
Warga Rantauprapat, Fajar Dame mengakui getaran gempa sekira pukul 09.00 WIB itu terulang hingga dua kali. Namun, dia tidak mengetahui pusat gempa ada di mana.
“Waktu saya berada di kamar mandi, memang terasa getaran gempa. Mengetahui hal itu saya langsung ke luar rumah. Tetangga saya juga merasakan gempa susulan itu sebanyak dua kali,” katanya, Kamis (1/3) di Rantauprapat.
Menurutnya, setelah mengetahui dari media sosial, pusat gempa ternyata di Padangsidimpuan.
Dia juga menuturkan telah terjadi gempa susulan sekira pukul 10.18 WIB sebanyak dua kali.
Sementara itu, getaran gempa juga terasa di Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan hingga ke kecamatan lain.
Seorang warga Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan, Shalawat Mangaraja Lubis ketika dihubungi wartawan mengakui jika getaran gempa di Padangsidimpuan terasa di daerahnya.
Menurut pria paruh baya ini, getaran gempa tidak begitu terasa karena hanya beberapa detik saja.
“Memang tadi sekira 08.35 WIB terasa getaran gempanya,” katanya.
Pantauan wartawan, gempa tidak menganggu aktifitas warga di Labuhanbatu Raya dikarenakan tidak begitu dirasakan sebagian masyarakat. (Syaf/int)