TASLAB NEWS, KISARAN-Seorang bocah bernama Diwa Sakti,
berusia 10 tahun hanyut di sungai silau saat bermain dengan tiga temannya. Peristiwa
itu terjadi persisnya di dekat tangkahan pasir pulau Silawan, Kelurahan
Mutiara, Sabtu (10/3) sekitar pukul 16.00 WIB.
berusia 10 tahun hanyut di sungai silau saat bermain dengan tiga temannya. Peristiwa
itu terjadi persisnya di dekat tangkahan pasir pulau Silawan, Kelurahan
Mutiara, Sabtu (10/3) sekitar pukul 16.00 WIB.
Petugas BPBD Asahan bersama sejumlah warga ikut mencari bocah yang tenggelam di Sungai Silau. |
Informasi diperoleh, saat itu ia bersama tiga temannya Evi, Rio dan Devi bermain dan mandi-mandi di pinggir sungai.
Asyik bermain, ternyata Diwa terseret arus sungai dan menghilang di tengah
pusaran air.
Asyik bermain, ternyata Diwa terseret arus sungai dan menghilang di tengah
pusaran air.
“Wak-wak tolong itu kawan kami, dia tenggelam,” teriak tiga
orang bocah meminta tolong kepada warga sekitar tak jauh dari pinggir sungai
Silau.
orang bocah meminta tolong kepada warga sekitar tak jauh dari pinggir sungai
Silau.
“Anak-anak itu lari dan bilang minta tolong ada kawannya
yang tenggelam. Mereka ada tiga orang yang tenggelam, dua bisa ditolong,
satunya lagi gak sempat,” kata Ali Saputra, warga setempat yang ikut
menyelamatkan para korban selamat.
yang tenggelam. Mereka ada tiga orang yang tenggelam, dua bisa ditolong,
satunya lagi gak sempat,” kata Ali Saputra, warga setempat yang ikut
menyelamatkan para korban selamat.
Sementara itu, hingga Minggu (11/3) siang, petugas dari
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asahan masih mengupayakan pencarian
Diwa Sakti. Pihaknya mengerahkan tim penyelam dan perahu karet menyusuri arus
sungai untuk mencari korban tenggelam yang belum ditemukan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asahan masih mengupayakan pencarian
Diwa Sakti. Pihaknya mengerahkan tim penyelam dan perahu karet menyusuri arus
sungai untuk mencari korban tenggelam yang belum ditemukan.
Informasi diperoleh, bocah malang yang merupakan warga Lingkungan III,
Kelurahan Mutiara itu sedang mandi-mandi bersama empat rekannya di Sungai Silau
tak jauh dari proyek pembangunan Jembatan Bailey.
Kelurahan Mutiara itu sedang mandi-mandi bersama empat rekannya di Sungai Silau
tak jauh dari proyek pembangunan Jembatan Bailey.
“Kami gak tau gimana caranya anak-anak itu tenggelam,
tiba-tiba kawannya sudah menjerit aja minta tolong,” kata Ali lagi.
tiba-tiba kawannya sudah menjerit aja minta tolong,” kata Ali lagi.
Sementara itu, Kastuddin, ayah korban tampak pasrah atas
kejadian yang menimpa anaknya itu. Ia terlihat tegar dan ikut membantu petugas
BPBD Asahan mencari anaknya yang hanyut.
kejadian yang menimpa anaknya itu. Ia terlihat tegar dan ikut membantu petugas
BPBD Asahan mencari anaknya yang hanyut.
“Hari ini tetap akan dilakukan pencarian, bang. Dari pagi
tadi kami sudah bergerak. Rencananya akan terus mencari sampai jam 6 sore.
Doakan saja hari ini bisa ketemu, bang,” kata salah seorang petugas BPBD Asahan
yang ikut mencari korban.
tadi kami sudah bergerak. Rencananya akan terus mencari sampai jam 6 sore.
Doakan saja hari ini bisa ketemu, bang,” kata salah seorang petugas BPBD Asahan
yang ikut mencari korban.
Sementara Kapolsek Kota Kisaran Iptu Rianto saat turun ke
lokasi kejadian mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan kejadian
tenggelamnya warga yang mandi-mandi di Sungai Silau.
lokasi kejadian mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan kejadian
tenggelamnya warga yang mandi-mandi di Sungai Silau.
Pasalnya, belum satu bulan kejadian yang menewaskan bapak
anak yang juga hanyut di sungai itu, kini peristiwa serupa terulang kembali.
anak yang juga hanyut di sungai itu, kini peristiwa serupa terulang kembali.
“Ini jadi perhatian khusus untuk orang tua agar mengawasi
anak-anaknya. Jangan bermain dan mandi-mandi di sungai tanpa pengawasan orang
dewasa,” pesannya. (dhan/syaf)
anak-anaknya. Jangan bermain dan mandi-mandi di sungai tanpa pengawasan orang
dewasa,” pesannya. (dhan/syaf)