TASLAB NEWS, MEDAN- Sebanyak 20 ton pakaian bekas (monza) asal Malaysia diangkut KM Bintang Terang II GT.50.No.4328.PPb dan KM Binta Terang Abadi GT.50.No.5438.PPb diamankan petugas tim gabungan. Selain itu, petugas juga mengamankan 16 unit truk yang akan digunakan untuk mengangkut ribuan bal monza tersebut.
20 ton monza asal Malaysia yang diamankan di Deliserdang (kiri) dan 40 ball monza yang diamankan di wilayah Asahan (kanan) |
Informasi diperoleh, KM Bintang Terang II dan KM Binta Terang Abadi diamankan setelah petugas mendapat informasi dari masyarakat.
Berdasarkan informasi itu, Polres Deliserdang berkoordinasi dengan Bea Cukai dan Lantamal I Belawan dan menuju lokasi.
Namun sesampainya di lokasi, nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK) kedua kapal tersebut, serta para supir truk colt disesel sudah meninggalkan lokasi dan kabur ke arah hutan mangrove.
Tak berapa lama warga sekitar pun memadatai lokasi. Tanpa dikomandoi, warga sekitar pun menjarah bal monza yang berisi sepatu, tali pinggang, selimut dan pakaian yang sudah dimuat ke dalam truk colt diesel.
Petugas kesulitan untuk melarang warga yang menjarah monza dari dalam truk. Sekira pukul 14.00 Wib, petugas TNI AL membawa 16 truk tersebut ke Belawan.
Namun sebelum meninggalkan lokasi, tim gabungan sempat berdebat dengan warga sekitar, agar sebagian bal berisi monza tersebut ditinggalkan di lokasi untuk dibagi warga sekitar. Namun setelah mendapat penjelasan, bahwa bal monza akan dimusnahkan, warga pun membubarkan diri.
Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Ruzi Gusman yang ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya hanya membantu untuk melakukan pengamanan, sedangkan untuk penyelidikan dilakukan oleh Bea Cukai dan Lantamal I Belawan. “Kita hanya back up saja, yang melakukan penyelidikan Bea Cukai dan Lantamal I Belawan,” kata Ruzi Gusman.
Ditegasnya, kedua kapal bermuatan ribuan bal monza, 16 unit truk colt diesel diamankan ke Belawan.
”Semua barang bukti dibawa ke Belawan termasuk kedua kapal,” tegas Ruzi.
Sebelumnya, satu unit kapal kayu KM Jasa Utama bermuatan 40 bal monza diamankan petugas Ditpolair Polda Sumut di sungai Tanjung Sarang Helang, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.
Kapal penyelundup bermesin Mitsubishi, 6 cylinder, tanpa tanda selar dan berbendera Indonesia itu, sudah diamankan di DitPolair Belawan.
Direktur Polair Polda Sumut, Kombes Samsul Badhar mengatakan, terungkapnya kasus penyelundupan pakaian bekas asal Malaysia tersebut atas kerja sama dengan Polres Asahan yang mengendus adanya kapal kandas bermuatan barang ilegal.
Dari informasi tersebut, lanjut Samsul, pihaknya mengerahkan personel menuju Sungai Tanjung Sarang Helang, tepatnya pada posisi 02 derajat 58 menit 25.6692 detik LU dan 99 derajat 56 menit 5.3448 detik BT.
Hasilnya, kapal penyelundup ditemukan kandas tanpa awak, yang diduga sudah kabur.
“Jadi yang kita amankan ada 40 balpres, sebagian pakaian bekas ini sudah ada ditransit dengan menggunakan kapal kecil. Tapi, kita masih menyelidiki pelaku yang kabur ke hutan,” terang Samsul, Jumat (2/3). Dijelaskan perwira berpangkat tiga bunga emas melati ini, saat ini pihaknya telah melakukan Satgas Anti Lundup untuk perairan di jajaran Polda Sumut.
“Ada beberapa jalur penyelundup sudah kita tutup, di antaranya di Muara Sungai Asahan. Tim gabungan bersama Tim Satgas Anti Penyelundupan Dit Polair Polda Sumut bekerja sama dengan polres setempat untuk menutup ruang gerak penyelundupan,” terang Samsul didampingi Kasubdit Gakkum, Kompol Jhoni Sitompul.
Selama ini, kata Samsul, modus penyelundupan barang ilegal telah melakukan cara baru, yakni membawa barang selundupan dari luar negeri dengan ditransit dengan kapal-kapal kecil.
“Jadi, pelaku kejahatan menyelundup melalui sungai – sungai kecil untuk mengelabui kita. Sehingga, kapal patroli kita sulit mengakses, makanya kita sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat,” terang Samsul.
Walaupun demikian, seluruh wilayah yang dianggap rawan penyelundupan seperti di Langkat, Asahan, Tanjung Balai, Batubara dan Deliserdang serta Serdang Bedagai tetap dilakukan patroli rutin untuk mengawasi kapal – kapal yang dicurigai.
“Kita belum bisa memastikan beberapa titik yang jadi jalur penyelundupan di wilayah kerja kita, yang jelas beberapa kabupaten dan kota terus kita lakukan pengawasan dan patoli rutin,” sebut Samsul.
Seluruh barang selundupan yang berada di KM Jasa Utama dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan anjing pelacak. Itu dilakukan guna mengantisipasi adanya penyelundupan narkoba yang diselipkan di antara pakaian bekas tersebut. (syaf/int)