TASLAB NEWS, TANJUNGBALAI – Diduga akibat tidak pernah dilaksanakan sesuai dengan jadwal, menyebabkan rapat-rapat paripurna di DPRD Kota Tanjungbalai setiap hari semakin sepi. Seperti halnya rapat paripurna tentang jawaban Walikota Tanjungbalai atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Tanjungbalai terhadap pengajuan 6 Ranperda Kota Tanjungbalai, Jumat (9/2).
Suasana sidang rapat paripurna DPRD Tanjungbalai membahas ranperda.
|
Rapat paripurna tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Tanjungbalai Bambang Heryanto,SE tanpa didampingi kedua Wakil Ketua DPRD yakni Leiden Butar Butar SE dan Ir Rusnaldi Dharma.
Sementara, nota jawaban langsung dibacakan sendiri oleh Walikota Tanjungbalai H M Syahrial SH MH yang juga tanpa didampingi oleh Wakil Walikota Tanjungbalai Drs H Ismail.Sebelum rapat paripurna di buka, Ketua DPRD terlebih dahulu mempersilahkan Sekretaris DPRD M Juni Lubis untuk membacakan daftar hadir anggota DPRD. Menurut M Juni Lubis, dari 25 orang anggota DPRD, yang hadir sebanyak 17 orang tanpa menyebutkan alasan anggota DPRD yang tidak hadir.
Melihat banyaknya kursi undangan yang kosong, baik Sekretaris DPRD M Juni Lubis maupun oleh Ketua DPRD Bambang Heryanto SE mengimbau undangan yang berada di belakang untuk mengisi kursi kosong yang didepan. Namun, hingga Walikota Tanjungbalai H M Syahrial selesai membacakan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi, lebih dari setengah bangku yang disediakan di ruang rapat tersebut masih juga kosong.
“Bagaimana masyarakat tidak malas hadir, nanti jadwal undangan rapatnya jam 10.00 wib,akan tetapi rapat baru dimulai jam 12.00 wib. Anehnya, rapat selalu molor karena kehadiran dari anggota DPRD sendiri yang selalu tidak qorum”, ujar salah seorang pegawai Sekretariat DPRD Kota Tanjungbalai. (ign/syaf)