TASLAB NEWS, RANTAU- Seorang penderita tumor ganas butuh perhatian pihak dermawan, untuk membantu biaya perobatan. Khususnya kepedulian Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.
Korban penderita tumor di Labuhanbatu yang membutuhkan uluran tangan para dermawan. |
Sudirman (52), warga Dusun Siluman A Desa Tebing Linggaraha Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu harus terbaring lemas karena penyakit tumor ganas yang dideritanya.
Sosok pekerja kuli bangunan ini, sehari-hari hanya dapat mengerang karena menahan sakit tumor di bagian dada kanannya.
Saat diitemui sejumlah wartawan di kediamannya, Sudirman didampingi istrinya Ruki Eriyani (47) menceritakan awal penyakit ganas itu dideritanya.
Ruki menuturkan, sejak Agustus 2017 lalu, dia sudah memiliki benjolan kecil sebesar bola pimpong di dada kanan. Selang empat bulan kemudian daging timbul itu kian membesar.
|
“Awalnya masih kecil. Tak mengganggu kerja. Tapi empat bulan kemudian ukurannya semakin membesar,” ujar Ayah dua orang anak ini.
Kemudian pada pertengahan November 2017, benjolan itu terasa perih. Khawatir dengan cepatnya pertumbuhan benjolan itu, Sudirman kemudian berobat ke Puskesmas setempat.
Kemudian, pihak Puskesmas Bilah Barat merujuk ke RSUD Rantauprapat. Hasil diagnosis, dia divonis menderita tumor. Karena minimnya sarana medis untuk menangani penderita tumor, pihak RSUD Rantauprapat selanjutnya merujuk Sudirman ke RS Martha Friska Medan.
“Sejak tanggal 19 -27 Desember 2017, kami di Medan. Menjalani beberapa perawatan medis,” aku Ruki Eriyani, istri Sudirman.
Setelah itu, mereka berulang kali harus ke Rumah Sakit tersebut. “Setidaknya sudah empat kali ke sana,” ujarnya.
Memang, untuk menjalani pengobatan Tumor ganas itu, dia dibantu dengan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pemilik kartu BPJS Kesehatan Mandiri No 0002310335537 ini mengatakan, sedikitnya dia mesti menjalani sejumlah perawatan lagi di RS Martha Friska Medan.
Namun, keluarga ini mengaku kesulitan dalam segi perekonomian. Tak ayal, Sudirman merindukan uluran tangan para dermawan yang bersedia membantunya.
“Seandainya ada yang mau membantu meringankan beban kami, kami mengucapkan terimakasih. Kami sangat berharap ada dermawan yang membantu,” ujarnya.
Dia juga butuh rangkulan kepedulian pihak pemerintah setempat. Karena hingga saat ini mereka belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
“Berharap bantuan para dermawan untuk membiayai perobatan saya. Karena saya masih membutuhkan minimalnya tujuh kali menjalani kemoteraphy,” tandasnya.
Sementara itu, kalangan jurnalis Labuhanbatu yang tergabung dalam wadah Satuan Wartawan (Satwar) Polres Labuhanbatu merasa prihatin dengan kondisi Sudirman.
Usai menyerahkan bantuan, Ketua Satwar Polres Labuhanbatu Aniko Rambe dan sejumlah pengurus lainnya mengaku bantuan tersebut sebagai wujud kepedulian sosial para pekerja pers terhadap kondisi masyarakat.
“Ini hanya bentuk kepedulian kita dalam berbakti sosial,” ujarnya.
Tapi, mereka miris mengetahui masih adanya masyarakat Labuhanbatu yang hidup memprihatinkan dengan kondisi kesehatan tanpa perhatian pemerintah setempat.
“Bagaimana warga dapat hidup sejahtera jika pemerintahnya tidak tanggap dengan kondisi kesehatan dari kalangan ekonomi lemah. Seharusnya Pemkab menginstruksikan jajarannya untuk mendata masyarakat yang butuh kepedulian dalam hal kesehatan. Kemudian merumuskan cara pengentasan persoalan itu,” tandasnya. (bud/syaf)