TASLAB NEWS, SIANTAR- Kondisi Vania Asina boru Siahaan sungguh memprihatinkan. Sejak lahir, buah hati pasangan dari Hasiholan Pardomuan Siahaan dan Ernika boru Tampubolon ini mengidap penyakit bocor jantung hingga 3 lubang.
Vania Asina boru Siahaan saat bersama ibunya.
|
Bayi yang sudah berusia 2,5 bulan ini sudah sempat divonis dokter bahwa usianya hanya 1 minggu dan paling lama 2 minggu.
Menurut dokter, selama dalam kandungan, ada cairan masuk ke bagian perut bayi tersebut. Informasinya disebabkan virus. Dan atas kondisi itulah, setelah dilahirkan dengan berat badan sekitar 3,2 Kg, secara berangsur berat badan itu menyusut. Tak ayal, penyakit yang diderita bayi perempuan manis ini membuat tubuhnya kurus kering dan sangat lemah.
Berdasarkan hasil penanganan dokter, kini berat badan anak ketiga dari tiga bersaudara ini sekitar 1,7 Kg. Berat badan Vania berkurang karena cairan yang tadinya berada dalam perut semasa kandungan menimbulkan efek lain yaitu jantungnya bocor hingga tiga titik, termasuk paru-parunya. Menurut dokter, jalan satu-satunya untuk memulihkan kesehatan Vania Asina ini adalah menjani operasi jantung. Hal itu bisa dilakukan di Jakarta karena di Sumatera Utara belum ada fasilitasnya.
Hasiholan Pardomuan Siahaan dan Ernika boru Tampubolon sangat berharap dan berusaha sebisa mungkin untuk mengobati penyakit anakanya. Kondisi keuangan tidak memungkinkan sama sekali. Memang, selama ini bayi ini ditanggung BPJS Kesehatan. Tetapi dalam hal tertentu ada saja pengeluaran untuk obat-obatan jenis tertentu. Belum lagi kebutuhan selama berada di rumah sakit, biaya menyewa mobil untuk perjalanan Pematangsiantar-Medan, biaya pesawat dan lainnya.
Sesuai keterangan dokter, kedua orangtua bayi ini mengatakan jika proses operasi sudah dilakukan maka kemudian bayinya itu harus berada di rumah sakit sekitar 2,5 bulan menjalani pemulihan. Pada intinya, tidaklah sedikit biaya yang dikeluarkan. Dan terkait biaya itulah, orangtua Vania Asina Siahaan berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan biaya. Jalan satu-satunya adalah perhatian orang-orang dermawan. Karena ayah Vania Asina Siahaan yang dulunya bekerja mencuci kendaraan di salah satu door smeer, terpaksa berhenti bekerja.
Vania butuh perhatian khusus sejak dilahirkan karena fisiknya dan pernapasannya rentan mengalami gangguan dengan iklim. Bisa muncul sesak dan gangguan lainnya. Saat dijumpai di kediamannya di Jalan Naga Terbang Nomor 11, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar, kedua orangtuanya mengaku sudah berjuang sedemikian rupa agar bayinya tetap hidup. Di tengah ekonominya yang cukup sulit dan menumpang di rumah keluarga, Hasiholan berharap mukjizat dari Tuhan kepada bayinya.
Hasilon mengisahkan, sejak di kandungan, bayi manisnya itu sudah dinyatakan dokter memiliki cairan di dalam perut yang berdampak buruk kepada jantung dan paru-paru.
“Saat usia kandungan 8 bulan, dokter yang melakukan USG mengatakan bahwa ada cairan, dan karena itulah dokter menvonis bahwa usia kandungan tak lebih dari 2 minggu,” jelasnya.
Dijelaskan Hasiholan, anaknya lahir 15 November 2017 di salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Pematangsiantar. Begitu lahir, suara bayi itu tidak seperti bayi pada umumnya. Ini suaranya cukup kecil.
Hasiholan secara ringkas membeberkan perjuangan yang mereka lakukan demi melihat putri satu-satunya itu dapat sehat dan bermain layaknya dengan seusianya. Salah satu yang dilakukan adalah mengikuti saran dokter di rumah sakit Kota Pematangsiantar untuk merujuk anaknya ke Rumah Sakit Adam Malik.
Dengan kartu BPJS yang dimiliki, bayi Vania harus menunggu satu malam karena ruangan perawatan khusus masih penuh. Tetapi karena tidak memungkinkan untuk menunggu terlalu lama, maka dokter kemudian merujuk kembali bayi Vania ke RS Pirngadi Medan.
“Bayi Vania harus menjalani perawatan selama 1 minggu di RS Pirngadi, setelah 1 minggu kemudian bayi Vania dikembalikan ke RS Adam Malik dan dirawat selama 2 minggu,”ucapnya.
Atas penyakit yang diderita bayinya, sambung Ernika, ia harus memberi makan dan minum dengan menggunakan selang.
“Hati saya sebagai ibu memang harus tegar. Sedih memang melihatnya. Tapi saya yakin ada mukjizat dibalik ini, yah seperti makna dari nama yang kami buat. Vania artinya kado dari Tuhan dan Asina artinya karena Kasih-Nya,”ujarnya sembari berharap uluran tangan demi kesembuhan bayinya.
Kepada sejumlah awak media, Hasiholan Pardomuan dan Ernika mengaku tidak akan mampu mengumpulkan dana untuk biaya bayinya itu jika hanya mengandalkan diri sendiri. Karena sampai saat ini, ayah bayi ini sudah tidak bekerja lagi untuk membantu atau mendampingi istrinya Ernika Boru Tampubolon merawat bayinya itu.
“Untuk makan kami sehari-hari berasal dari bantuan kawan-kawan sekolah dan kawan-kawan gereja. Untuk biaya juga kadang dari meraka,” terangnya.
Disampaikannya, bantuan mereka dapatkan setelah teman-teman di facebooknya mengetahui kondisi yang mereka hadapi.
“Saya sengaja memposting di facebook. Terus terang saja, kami benar-benar kesulitan biaya untuk bayi kami ini,” jelasnya sembari berharap ada orang dermawan yang mau mengulurkan tangannya membantu mereka khususnya untuk biaya rencana operasi yang diadakan di Jakartan yaitu di Rumah Sakit Harapan Kita
“Kata dokter, kami harus menginap di Jakarta kurang lebih 2,5 bulan. Begitu selesai di operasi, proses pemulihan kami harus disana. Itulah yang kami pikirkan sekarang, bagaimana biaya disana. Yang pasti harus menyewa tempat tinggal. Belum lagi biaya sehari-hari, makan, ongkos dan lainnya. Kalau untuk biaya operasi bisa menggunakan kartu BPJS Kesehatan tetapi masih ada beberapa obat yang harus dibeli,” jelasnya.
Bagi para sahabat yang ingin mengulurkan bantuan terhadap kondisi bayi perempuan Vania,dapat menyalurkan ke Nomor Rekening BCA: 8255112194 An.Hasiholan Pardomuan Siahaan. (syaf/int)