TASLAB NEWS, KISARAN- Warga Desa Bagan Asahan, Kecamatan Sei Kepayang, mendadak heboh. Salah seorang pria bernama Budi alias Cendol ditemukan tewas dengan kondisi luka parah pada bagian kepala, Jumat (19/1). Korban diduga dianiya lebih dari satu orang.
Warga sedang menunggu kedatangan jenazah korban dari rumah sakit ke rumah duka. |
Tak lama kemudian, temuan tersebut langsung dilaporkan kepada Kepala Desa dan dilanjutkan ke pihak Pos Bagan Asahan Polsek Sei Kepayang.
“Benar, kita masih menyelidiki kasus itu. Identitas para pelaku sudah kita ketahui. Pelaku kita duga lebih dari dua orang,” kata Kapolsek Sei Kepayang AKP Sunarto melalui Kanit Reskrim Iptu Zahar Siagian, saat ditemui di Pos Bagan Asahan, Jumat (19/1).
Polisi juga telah mengamankan barang bukti dari lokasi berupa satu batang kayu yang diduga dipakai untuk menghabisi korban.
“Barang bukti berupa sebatang kayu untuk menghabisi korban juga sudah kita amankan. Korban juga sudah diotopsi,” ujar Iptu Zahar Siagian.
Peristiwa ini juga dibenarkan Kasat Reskrim Polres Asahan AKP M Arif Batubara. Selain kayu, pihak kepolisian juga mengamankan CCTV dari lokasi kejadian.
“Petugas sudah di lapangan. Korban meninggal diduga kuat akibat penganiayaan. Kita juga sudah mengamankan CCTV yang merekam kejadian itu,” kata Kasat Reskrim Polres Asahan AKP M Arif Batubara, Minggu (21/1).
Sementara itu, salah seorang kerabat korban mengatakan, sebelum kejadian naas tersebut, korban berangkat dari rumah dengan seorang temannya.
“Biasanya itu, nggak ada yang aneh malam itu. Kalau tak melaut, sore udah ke panton minum tuak. Dari rumah sama kawannya diantarkan. Tapi sampai di sana, kawannya itu pulang, dia lanjut minum,” ujar pria yang mengaku biasa dipanggil Ucok itu menunggu kedatangan jenazah korban dari RS Djasamen Saragih Pematangsiantar.
Masih kata Ucok, korban memang suka minum. Bahkan, kebiasaan buruk itu diduga berdampak terhadap rumah tangganya. “Istri sudah di Malaysia. Anaknya delapan. Tapi satu di Malaysia. Bagitupun, dia tidak mau buat onar. Dia pendiam, tapi suka minum,” sebut Ucok.
Hal itu dibenarkan anak korban. “Bapak baiknya. Cuma dia suka minum, itu aja,” kata anak korban.
Namun, saat diminta foto semasa hidup korban, anaknya menolak. Tak ado (foto korban semasa hidup), tak pornah ayah bapoto (foto bapak ta ada. Bapak tak pernah berfoto),” timpal salah seorang anak korban saat di rumah duka.
Amatan wartawan, suara mobil ambulance yang mulai mendekat di rumah duka disambut histeris dan tangisan oleh pihak keluarga korban. Tak lama kemudian, korban langsung dikebumikan usai Azan Maghrib di Pekuburan muslim, yang berada persis di samping rumah duka.
“Udah ya bang, tadi kan sudah wawancara, gantian dulu ya, sempit rumah kami ni,” pinta seorang pria saat sejumlah wartawan mencoba mengabadikan kedatangan jenazah korban. (pur/syaf)