TASLAB NEWS, MEDAN- SA (6) korban penganiayaan yang dikubur hidup-hidup oleh ibu kandungnya dan ayah tirinya dijenguk Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Dr Hj Nurhajizah Marpaung di RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (21/1).
Wagubsu Hj Nurhajizah Marpaung saat menjenguk SA di rumah sakit. |
“Kita mau memastikan ini, penanganan pasien bisa berjalan dan tidak ada masalah. Apalagi kalau ada BPJS-nya, jangan sampai nanti memberatkan orangtuanya (keluarga),” ujar Wagub saat menjenguk pasien di ruang Rindu B (VIP).
Untuk memastikan penanganan tersebut tanpa masalah, Wagub pun meminta semua pihak, baik keluarga, rumah sakit, kepolisian dan pemerintah (pejabat) memperhatikan dan saling koordinasi untuk melihat apa saja yang menjadi kebutuhan pasien seperti langkah-langkah penanganan SA.
“Kalau sudah begini, jangan lagi berfikir ke siapa dan izin siapa. Makanya untuk koordinasi, kita juga akan sampaikan ini, termasuk Polda,” sebut Wagub.
Untuk langkah koordinasi tersebut lanjut Wagub, dirinya juga ingin memastikan bahwa orangtua SA memberikan konfirmasi dan persetujuan bila diperlukan langkah operasi kepada pasoen. Hal ini mengingat kondisinya sangat memprihatinkan karena terjadi gangguan di bagian kepala, diduga akibat benturan keras.
Sementara Dokter Spesialis Bedah Saraf RSUPH Adam Malik, dr Mahyudanil menyebutkan saat ini kondisi pasien dalam kesadaran yang rendah. Sehingga respon terhadap apa yang ada di sekitarnya tidak sesuai. Dengan begitu, menurutnya ada gangguan yang terjadi di bagian saraf kepala.
“Ada penurunan kesadaran. Jadi responnya tidak sesuai, kalau kita sampaikan sesuatu, jawabnya tidak sesuai,” katanya.
Untuk itu, jika hasil pemeriksaan lebih lanjut, harus dilakukan operasi, maka pihaknya meminta agar kepolisian dalam hal ini Polda Sumut, meminta persetujuan kepada orang tua SA, yang juga sebagai tersangka pelaku penganiayaan kepada anak kandungnya sendiri.(syaf)