TASLAB NEWS, KISARAN- Sebanyak 46 orang penderita HIV ditemukan sepanjang 2017 di Asahan.
Sedangkan 25 orang lagi dari luar Asahan.
HIV |
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Asahan, Saprin Sanja Hutahean. Menurutnya, upaya pencegahan penularan harus ditingkatkan. Salah satu yang wajib dicegah adalah penularan HIV/ AIDS dari ibu kepada bayi.
“Sebanyak 46 orang penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) ditemukan sepanjang 2017 di Kabupaten Asahan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes). Sedangkan 25 orang lainnya berasal dari luar wilayah. Sehingga total penderita HIV yang ditemukan menjadi 71 orang,” kata Saprin Sanja Hutahean.
Ia menjelaskan, penemuan warga yang menderita HIV tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Asahan atas laporan puskemas setempat.
Adapun kecamatan yang memiliki penemuan tertinggi berada di Kecamatan Kisaran Barat yakni sebanyak 10 orang, disusul Kecamatan Kisaran Timur 8, Kecamatan Meranti 4 dan Air Batu 4, Kecamatan Buntu Pane, Air Joman masing-masing 3 dan selebihnya tersebar di sejumlah kecamatan lainnya.
“Memang setiap tahun kita menemukan penderita. Dan angka terbanyak masih dipegang Kecamatan Kisaran Barat dan Timur,” ujar Saprin kepada wartawan, Senin (22/1) di Kisaran.
Saprin memprediksi jumlah penderita virus HIV di Asahan masih banyak belum ditemukan. Pasalnya, hingga kini Asahan sudah banyak menemukan masyarakat yang tertular HIV. Artinya bila 1 orang penderita HIV ditemukan maka ada 100 orang lagi yang belum ditemukan.
“Kita yakin masih banyak lagi warga yang terkena virus ini,” sebut Saprin.
Untuk itu, peran Dinas Kesehatan yang bertugas melakukan rehabilitatif dan kuratif atau pengobatan sedangkan elemen lainya bertugas melakukan preventatif atau pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat sehingga peran aktif semua elemen sangat dibutuhkan.
“Kita yakin kalau semua bergerak, penemuan penderita HIV dapat lebih banyak. Sehingga untuk melakukan penanggulangan HIV bisa diatasi di Asahan,” ungkap Saprin, sembari mengatakan pihaknya selalu memberikan konseling dan pengobaran kepada penderita HIV-AIDS.
Sementara itu, pada peringatan Hari Anti HIV AIDS se dunia beberapa waktu lalu, Koordinator Perawatan Dukungan dan Pengobatan dr Nini Deritana kepada wartawan mengatakan, sesuai data jumlah kasus yang ada saat ini ada di Rumah Sakit Umum Daerah H Abdul Manan Simatupang (RSUD HAMS) Kisaran, tercatat sebanyak 270 kasus sejak sepuluh tahun terakhir.
“Dari 270 kasus tersebut masih rutin mengkonsumsi obat. Yang menjalani pengobatan ada 155 orang dan sisanya tidak lagi menjalani pengobatan, sebagian juga ada yang sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Lanjut dr Nini, penularan HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es, yang berarti 1-100 dan sampai saat ini penderita tertinggi penularannya di Kabupaten Asahan akibat injeksi atau suntikan narkoba dan seks bebas.
“Maka untuk mengatasi penyakit tersebut perlu kerja sama semua pihak,” jelasnya. (bens/syaf)