TASLAB NEWS, TANJUNGBALAI – Hujan yang turun pada hari Jumat (19/1) siang sekitar pukul 11.00 wib sampai 12.30 wib, langsung membuat sebagian besar jalan-jalan permukiman di Kota Tanjungbalai kebanjiran. Diyakini, air hujan ini langsung menggenangi permukiman penduduk akibat paret, riol maupun saluran draenase yang ada tidak berfungsi.
Banjir yang menggenangni salah satu badan jalan di Kota Tanjungbalai |
“Masalah tidak berfungsinya saluran draenase di Kota Tanjungbalai ini sudah lama terjadi, akibat tertimbun sampah dan pasir. Akan tetapi, Pemko Tanjungbalai tidak pernah serius untuk membersihkan dan memperbaiki seluruh saluran draenase yang tumpat tersebut.
Akibatnya, hujan yang turun hanya selama satu jam saja sudah membuat Kota Tanjungbalai tenggelam. Bahkan, tidak sedikit rumah warga yang ikut tergenang luapan air hujan ini”, ujar Eko (38), salah seorang warga Kecamatan Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai, Jumat (19/1).
Kalimat senada juga diungkapkan Ricky, warga lainnya. Katanya, sudah setahun lebih kondisi Kota Tanjungbalai selalu kebanjiran di setiap turun hujan maupun saat air laut sedang pasang naik.
“Sudah setahun ini, kondisi Kota Tanjungbalai selalu kebanjiran pada saat turun hujan maupun saat air laut sedang pasang naik. Akan tetapi, sampai saat ini, belum terlihat ada upaya Pemko Tanjungbalai untuk membersihkan seluruh saluran draenase yang sudah tumpat akibat sampah-sampah dan pasir yang ada di Kota Tanjungbalai ini”, ujar Ricky.
Amatan koran ini dilapangan, Jumat (19/1) kemarin memperlihatkan, sebahagian besar permukiman warga serta badan jalan tergenang akibat turunnya hujan pada siang hari itu. Bahkan, hingga berita ini diperbuat, sebahagian besar permukiman warga masih juga tergenang akibat saluran draenase yang tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
Sejumlah ruas jalan di Kota Tanjungbalai tergenang air diduga tergenangnya badan jalan akibat tidak bagusnya saluran drainase.
|
Irwan Z, Jumat (19/1) mengatakan, akibat diguyur hujan lebat selama 1 jam banyak ruas jalan di Tanjungbalai yang tergenang banjir. Hal ini sangat mengganggu warga dan membahayakan pengendara sepedamotor yang melintas. Karena di sejumlh ruas jalan yang tergenang banjir itu masih banyak jalan berlobang. Jika tidak hati-hati warga yang melintas bisa terjatuh.
Sejumlah ruas jalan yang tergenang air yakni di Jalan Singa Mangaraja, Tengku Umar, Jenderal Sudirman, Pahlawan, Cokro Aminoto dan Letjen Suprapto.
Kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun. Tapi belum ada tanda-tanda Pemerintah Kota Tanjungbalai untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh. Jika pun ada perbaikan cukup dengan perawatan dilakukan Dinas pekerjaan Umum dan Pemukiman Tanjungbalai.
Warga lainnya, Fendi (49), Zulham (30), dan Dodi (25) mengaku terpaksa mengurangi kecepatannya akibat genangan air yang terjadi di Jalan Suprapto. Fendi mengatakan, meluapnya air hingga ke permukaan badan jalan diduga disebabkan terjadinya penyumbatan pada saluran drainase. Fendi meminta Pemko Tanjungbalai harus tanggap dengan keadaan ini.
Sementara di Jalan Alteri Tanjungbalai kondisinya bagai kubangan kerbau.
M Murad (66) warga Teluk Nibung Tanjungbalai mengatakan, akibat rusaknya badan jalan membuat anaknya terpaksa tak bisa ke sekolah. Pasalnya saat dirinya mengantar anaknya ke sekolah, baju anaknya kotor semua akibat terkena percikan air yang berasal dari kubangan air yang terpercik akibat dilewati truk.
Sementara itu Syafrik (50) warga Kecamatan Sei Tualang Raso Tanjungbalai mengaku kerusakan jalan diduga akibat jalan tersebut setiap hari dilewati truk yang mengangkut beban melebihi tonase.
Terpisah Kadis Pekerjaan Umum dan Pemukiman Tanjungbalai Mulkan ST saat dihubungi mengatakan, pihakanya terus berupaya memasukan anggaran perbaikan infrastruktur melalui Anggara Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tanjungbalai.
Menurutnya persoalan banjir bukan ditagani oleh Dias PU saja melainkan ada tugas masing-masing yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup. (ign/syaf)