TASLAB NEWS, MADINA – Seorang pendeta diduga hanyut terbawa arus sungai Batang Gadis di Desa Kampung Baru, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sejak, Kamis (25/1) sekira pukul 09.00 WIB. Mayat korban ditemukan, Sabtu (17/1) sekira pukul 11.30 WIB.
Tim SAR dan warga mencari pendeta yang hanyut di Sungai Batang Gadis. |
Informasi diperoleh, Pendeta Asalohon Sianturi (64) yang menderita stroke ringan nekat menyeberangi sungai. Reimawati Sihombing, keluarga korban, Jumat (26/1) mengatakan, korban diduga hanyut saat menyeberangi sungai ketika hendak menuju kebun miliknya.
Sementara Paraduan Simanjuntak (37), warga Kampung Baru, Kecamatan Panyaunga Utara, Kabupaten Madina mengatakan, sejak dikabarkan terjatuh ke sungai warga langsung melakukan pencarian namun belum mendapatkan jejak pendeta yang diduga hanyut terbawa arus sungai tersebut.
Setelah dua hari dilakukan pencarian baru mayat korban ditemukan mengambang di sungai.
“Pencarian dilakukan baik dari Tim SAR dan pihak kepolisian, juga dibantu warga” tambahnya.
Setelah menerima laporan masyarakat, Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah langsung turun mencari Sianturi yang diduga hanyut. Titik awal pencarian dimulai dari tempat korban menyeberang, hingga di sepanjang sungai sampai ke Desa Tanotiris, Kecamatan Siabu.
Setelah dua hari di lakukan pencarian, akhirnya mayat korban ditemukan sudah mengambang di tepih sungai.
Saat dikonfirmasi Irwannuh Batubara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Madina, menjelaskan, Sabtu (27/1) sekira pukul 11:30 WIB telah menemukan mayat pendeta yang hilang pada Kamis (25/1) sekira pukul 09.00 WIB.
“Kita sudah mengevakuasi mayat korban yang sudah mengambang di Sungai Batang Gadis, mayat tersebut ditemukan 100 meter dari lokasi penyeberangan korban di Desa Kampung Baru, Kecamatan Panyabungan Utara,” kata Irwan
Irwan mengaku, sebelumnya pihaknya menerima laporan masyarakat, kemudian tim SAR BPBD Madina langsung turun dalam pencarian Sianturi yang diduga hanyut terbawa arus Sungai Batang Gadis.
“Kita sudah melakukan penyisiran selama 2 (dua), hari dari titik awal pencarian mulai dari penyeberangan korban, hingga di sepanjang sungai sampai ke Desa Batu Lumpatan Muara Angkola Kecamatan Siabu,” bebernya.
Setelah itu, pihak BPBD langsung menyerahkan mayat korban (pendeta) ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak korban langsung melakukan pemkaman, sebab korban yang kita temukan sudah membusuk.
Hingga saat ini keluarga korban terlihat menangis histeris dan belum bisa diminta penjelasan. (fer/syaf)