TASLAB NEWS, TANJUNGBALAI – Pemerintah Kota
(Pemko) Tanjungbalai diminta agar menggenjot anggaran untuk belanja modal dalam
tahun anggaran (TA) 2018 sebagai antisipasi terhadap merosotnya target Pendapatan
Daerah dalam Rancangan APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2018.
Permintaan tersebut
dungkapkan Taufik Hidayat, Sekretaris BPD Gapensi Kota Tanjungbalai kepada koran ini, Senin (15/1).
dungkapkan Taufik Hidayat, Sekretaris BPD Gapensi Kota Tanjungbalai kepada koran ini, Senin (15/1).
“Logikanya saja, jika pendapatan daerah
mengalami penurunan, berarti terjadi permasalahan didalam sumber pendapatan
daerah. Oleh karena itu, sebagai antisipasi dalam upaya meningkatkan kembali
pendapatan daerah, maka harus diperbesar anggarannya untuk penambahan aset
yakni penambahan anggaran pada pos belanja modal,” ujar Taufik Hidayat.
Menurut Taufik Hidayat, perbaikan dalam
pengalokasian anggaran tersebut masih dapat dilakukan karena saat ini,
Rancangan APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2018 masih dalam pembahasan bersama oleh
Badan Anggaran (Banggar) DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
Pemko Tanjungbalai. Dengan demikian, imbuhnya,masih ada waktu bagi Banggar DPRD
dan TAPD Pemko Tanjungbalai untuk mengurangi anggaran dari belanja aparatur dan
mengalihkannya kepada belanja modal.
Hj Nessy Aryani, salah
seorang anggota Banggar DPRD Kota Tanjungbalai yang dihubungi koran ini, juga
mendukung adanya penambahan anggaran untuk belanja modal tersebut. Katanya,
banyak pos-pos anggaran di belanja aparatur yang dapat dikurangi dan dialihkan
menjadi belanja modal.
seorang anggota Banggar DPRD Kota Tanjungbalai yang dihubungi koran ini, juga
mendukung adanya penambahan anggaran untuk belanja modal tersebut. Katanya,
banyak pos-pos anggaran di belanja aparatur yang dapat dikurangi dan dialihkan
menjadi belanja modal.
“Kita juga sangat setuju
dilakukannya penambahan belanja modal guna mengantisipasi terjadinya penurunan
pendapatan daerah dalam tahun anggaran 2018 ini. Soalnya, dalam pos belanja
aparatur, banyak kita temukan pos anggaran yang tidak penting dan mendesak
sehingga masih memungkinkan untuk dialihkan menjadi belanja modal”,
pungkas Hj Nessy Aryani, yang juga Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kota
Tanjungbalai ini.
dilakukannya penambahan belanja modal guna mengantisipasi terjadinya penurunan
pendapatan daerah dalam tahun anggaran 2018 ini. Soalnya, dalam pos belanja
aparatur, banyak kita temukan pos anggaran yang tidak penting dan mendesak
sehingga masih memungkinkan untuk dialihkan menjadi belanja modal”,
pungkas Hj Nessy Aryani, yang juga Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kota
Tanjungbalai ini.
Seperti diketahui, dalam Nota
Keuangan Rancangan APBD Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran (TA) 2018, Belanja
Tidak Langsung atau aparatur mencapai Rp328,10 milyar lebih sementara Belanja
Langsung atau modal hanya sebesar Rp356,00 milyar lebih.
Keuangan Rancangan APBD Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran (TA) 2018, Belanja
Tidak Langsung atau aparatur mencapai Rp328,10 milyar lebih sementara Belanja
Langsung atau modal hanya sebesar Rp356,00 milyar lebih.
Besarnya belanja langsung
atau modal tersebut dinilai terlalu kecil karena Pendapatan Daerah pada
Rancangan APBD Tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup tajam dari sebesar
Rp634,,09 milyar lebih pada APBD Tahun 2017 setelah perubahan menjadi sebesar
Rp625,97 milyar lebih dalam Rancangan APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2018 yang
saat ini sedang dalam pembahasan bersama antara Banggar DPRD dengan TAPD Pemko
Tanjungbalai.
atau modal tersebut dinilai terlalu kecil karena Pendapatan Daerah pada
Rancangan APBD Tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup tajam dari sebesar
Rp634,,09 milyar lebih pada APBD Tahun 2017 setelah perubahan menjadi sebesar
Rp625,97 milyar lebih dalam Rancangan APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2018 yang
saat ini sedang dalam pembahasan bersama antara Banggar DPRD dengan TAPD Pemko
Tanjungbalai.
Menurut kedua sumber ini,
tanpa dilakukannya panambahan anggaran untuk belanja modal dalam tahun 2018
ini, dikhawatirkan, pendapatan daerah akan terus mengalami penurunan di
tahun-tahun berikutnya. (ign/syaf)
tanpa dilakukannya panambahan anggaran untuk belanja modal dalam tahun 2018
ini, dikhawatirkan, pendapatan daerah akan terus mengalami penurunan di
tahun-tahun berikutnya. (ign/syaf)