TASLAB NEWS, TANJUNGBALAI – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai diminta agar menggenjot
anggaran untuk belanja modal dalam tahun anggaran (TA) 2018 sebagai antisipasi
terhadap merosotnya target Pendapatan Daerah dalam Rancangan APBD Kota
Tanjungbalai Tahun 2018.
anggaran untuk belanja modal dalam tahun anggaran (TA) 2018 sebagai antisipasi
terhadap merosotnya target Pendapatan Daerah dalam Rancangan APBD Kota
Tanjungbalai Tahun 2018.
Permintaan tersebut dungkapkan Taufik Hidayat, Sekretaris
BPD Gapensi Kota
Tanjungbalai kepada koran ini, Rabu (10/1).
BPD Gapensi Kota
Tanjungbalai kepada koran ini, Rabu (10/1).
“Logikanya saja, jika pendapatan daerah mengalami
penurunan, berarti terjadi permasalahan didalam sumber pendapatan daerah. Oleh
karena itu, sebagai antisipasi dalam upaya meningkatkan kembali pendapatan
daerah, maka harus diperbesar anggarannya untuk penambahan aset yakni
penambahan anggaran pada pos belanja modal,” ujar Taufik Hidayat.
penurunan, berarti terjadi permasalahan didalam sumber pendapatan daerah. Oleh
karena itu, sebagai antisipasi dalam upaya meningkatkan kembali pendapatan
daerah, maka harus diperbesar anggarannya untuk penambahan aset yakni
penambahan anggaran pada pos belanja modal,” ujar Taufik Hidayat.
Menurut Taufik Hidayat, perbaikan dalam pengalokasian
anggaran tersebut masih dapat dilakukan karena saat ini, Rancangan APBD Kota
Tanjungbalai Tahun 2018 masih dalam pembahasan bersama oleh Badan Anggaran
(Banggar) DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemko Tanjungbalai.
Dengan demikian, imbuhnya,masih ada waktu bagi Banggar DPRD dan TAPD Pemko
Tanjungbalai untuk mengurangi anggaran dari belanja aparatur dan mengalihkannya
kepada belanja modal.
anggaran tersebut masih dapat dilakukan karena saat ini, Rancangan APBD Kota
Tanjungbalai Tahun 2018 masih dalam pembahasan bersama oleh Badan Anggaran
(Banggar) DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemko Tanjungbalai.
Dengan demikian, imbuhnya,masih ada waktu bagi Banggar DPRD dan TAPD Pemko
Tanjungbalai untuk mengurangi anggaran dari belanja aparatur dan mengalihkannya
kepada belanja modal.
Hj Nessy Aryani, salah seorang anggota Banggar DPRD Kota
Tanjungbalai yang dihubungi koran ini, juga mendukung adanya penambahan
anggaran untuk belanja modal tersebut. Katanya, banyak pos-pos anggaran di
belanja aparatur yang dapat dikurangi dan dialihkan menjadi belanja modal.
Tanjungbalai yang dihubungi koran ini, juga mendukung adanya penambahan
anggaran untuk belanja modal tersebut. Katanya, banyak pos-pos anggaran di
belanja aparatur yang dapat dikurangi dan dialihkan menjadi belanja modal.
“Kita juga sangat setuju dilakukannya penambahan
belanja modal guna mengantisipasi terjadinya penurunan pendapatan daerah dalam
tahun anggaran 2018 ini. Soalnya, dalam pos belanja aparatur, banyak kita
temukan pos anggaran yang tidak penting dan mendesak sehingga masih memungkinkan
untuk dialihkan menjadi belanja modal”, pungkas Hj Nessy Aryani, yang juga
Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kota Tanjungbalai ini.
belanja modal guna mengantisipasi terjadinya penurunan pendapatan daerah dalam
tahun anggaran 2018 ini. Soalnya, dalam pos belanja aparatur, banyak kita
temukan pos anggaran yang tidak penting dan mendesak sehingga masih memungkinkan
untuk dialihkan menjadi belanja modal”, pungkas Hj Nessy Aryani, yang juga
Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kota Tanjungbalai ini.
Seperti diketahui, dalam Nota Keuangan Rancangan APBD Kota
Tanjungbalai Tahun Anggaran (TA) 2018, Belanja Tidak Langsung atau aparatur
mencapai Rp328,10 milyar lebih sementara Belanja Langsung atau modal hanya
sebesar Rp356,00 milyar lebih. Besarnya belanja langsung atau modal tersebut
dinilai terlalu kecil karena Pendapatan Daerah pada Rancangan APBD Tahun 2018
mengalami penurunan yang cukup tajam dari sebesar Rp634,,09 milyar lebih pada
APBD Tahun 2017 setelah perubahan menjadi sebesar Rp625,97 milyar lebih dalam
Rancangan APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2018 yang saat ini sedang dalam
pembahasan bersama antara Banggar DPRD dengan TAPD Pemko Tanjungbalai.
Tanjungbalai Tahun Anggaran (TA) 2018, Belanja Tidak Langsung atau aparatur
mencapai Rp328,10 milyar lebih sementara Belanja Langsung atau modal hanya
sebesar Rp356,00 milyar lebih. Besarnya belanja langsung atau modal tersebut
dinilai terlalu kecil karena Pendapatan Daerah pada Rancangan APBD Tahun 2018
mengalami penurunan yang cukup tajam dari sebesar Rp634,,09 milyar lebih pada
APBD Tahun 2017 setelah perubahan menjadi sebesar Rp625,97 milyar lebih dalam
Rancangan APBD Kota Tanjungbalai Tahun 2018 yang saat ini sedang dalam
pembahasan bersama antara Banggar DPRD dengan TAPD Pemko Tanjungbalai.
Menurut kedua sumber ini, tanpa dilakukannya panambahan
anggaran untuk belanja modal dalam tahun 2018 ini, dikhawatirkan, pendapatan
daerah akan terus mengalami penurunan di tahun-tahun berikutnya. (ign/syaf)
anggaran untuk belanja modal dalam tahun 2018 ini, dikhawatirkan, pendapatan
daerah akan terus mengalami penurunan di tahun-tahun berikutnya. (ign/syaf)