Add caption |
TASLAB NEWS, MEDAN – Relawan pendukung Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi, menyatakan kesiapan mereka untuk tidak menyalurkan aspirasi atau masuk ke golongan putih (golput) pada pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) Sumut 2018 mendatang.
Konprensi pers |
Sikap tersebut ambil sebagai bentuk kekecewaan yang begitu mendalam mereka rasakan pasca gagalnya sang petahana maju kembali di Pilgub Sumut 2018, akibat penarikan dukungan dari partai Golkar, NasDem dan PKPI, yang sebelumnya sudah mendeklarasikan dukungan kepada Tengku Erry.

“Kita pada dasarnya komitmen tetap mendukung Pak Tengku Erry. Kita menunggu arahan beliau, akan kemana kita ini. Kalau kata beliau kita tidak mendukung siapapun, maka kita siap untuk golput sekalipun,” kata salah satu kordinator relawan Tengku Erry Nuradi, Ari Suganda saat memberikan keterangan di Rumah Silaturahmi Sumut Paten, Jalan Mongonsidi, Medan, Jumat (12/1).
Ari mengaku saat ini tidak kurang dari 2 juta orang telah menjadi relawan Tengku Erry Nuradi. Mereka tersebar di 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut.
“Kita dari karang taruna yang sudah mendeklarasikan diri untuk mendukung Tengku Erry saja ada 1 juta. Belum lagi dari kelompok relawan-relawan yang lain. Saya bisa pastikan paling tidak ada dua juta relawan saat ini,” terangnya.
Ari mengaku, mereka akan segera menemui Tengku Erry Nuradi untuk meminta arahan terkait langkah politik yang akan mereka ambil. “Kita lihat nanti keputusannya. Kalau kata beliau kita Golput ya kita Golput. Tapi saya yakin, sebagai seorang negarawan sejati, Pak Erry punya keputusan berbeda. Keputusan sendiri yang terbaik untuk Sumatera Utara, dan kita komit mendukung apapun keputusan beliau,” tandasnya.
Tengku Erry gagal maju ke putaran Pilgub Sumut 2018, karena tak mendapatkan dukungan dari partai politik manapun. Tiga partai politik yang sejatinya telah mendukungnya di awal pencalonan, yakni Golkar, NasDem dan PKPI, ternyata menarik dukungan dan mengalihkannya ke lawan-lawan politik Tengku Erry.
Erry sebenarnya sudah melakukan lobby ke elit-elit partai politik, bahkan hingga ke sejumlah ketua umum partai politik. Seperti ke Golkar, NasDem, PPP, PKB hingga PDIP.
“Kita sudah berupaya maksimal, tapi kita gagal. Keputusan sudah diambil, dan kita harus hargai. Itu lah demokrasi,” kata Erry beberapa waktu lalu.
Tanpa Erry Nuradi, kini ada tiga pasangan calon yang mengikuti Pilgub Sumut 2018. Yakni Pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang didukung Golkar, Gerindra, PKS, PAN, Hanura dan Nasdem; lalu pasangan JR Saragih-Ance Selian yang didukung Partai Demokrat, PKB dan PKPI; serta pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang didukung PDIP dan PPPP. (syaf/int)