Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyelenggarakan seleksi masuk
perguruan tinggi negeri (PTN) melalui tiga jalur yaitu Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN) dan Seleksi Mandiri.
SNMPTN |
Namun, aturan diatas akan mengalami perubahan pada tahun depan. Menteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
mengatakan, nantinya akan ada sistem Test Center dimana para calon mahasiswa
baru bisa melakukan tes masuk PTN kapan saja dan bisa lebih dari satu kali.
Hal ini menurut Nasir, karena saat ini sudah masuk dalam era disruptif dan
inovasi teknologi. Sehingga seleksi dengan SNMPTN dan SBMPTN dinilai kurang
efektif.
“Kalau pakai ujian tulis berbasis cetak, berapa itu anggaran yang harus
dikeluarkan dengan mencetak? Tentu ini sudah tidak efektif. Test Center
itu diharapkan bagaimana meminimalisasi biaya, memaksimalikan layanan,”
ujarmya di Jakarta,
Senin (15/1/2017).
Ia mencontohkan, calon mahasiswa baru yang berasal dari daerah 3T (terdepan,
terluar, tertinggal) akan menghabiskan biaya jutaan rupiah untuk ikut seleksi
masuk PTN. Sebab transportasi menuju lokasi seleksi pun membutuhkan biaya tidak
sedikit. Dengan adanya Test
Center maka nantinya para
calon mahasiswa itu tak perlu lagi datang ke lokasi tes seleksi.
“Bayangkan untuk yang tinggal di daerah tertinggal terdepan dia akan
mengikuti tes saja biayanya jutaan rupiah. Kalau dengan Test Center Dia tidak
perlu datang ke tempat,” tuturnya.
Mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro itu mengatakan, nantinya Test Center
akan seperti tes TOEFL yang bisa kapan dan dimana saja dilakukan. Test Center
itu nantinya akan ada satu sentra layanan yang memiliki cabang, yakni di tiap
PTN penyelenggara.
“Kami dorongan ke depan sehingga Test
Center itu adalah dia akan melayani
seluruh Indonesia,”
katanya.
menegaskan bahwa nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar
Nasional (USBN) tak dipakai untuk syarat kelulusan masuk PTN baik melalui
SNMPTN maupun SBMPTN.
tergantung. Artinya, UN dan USBN ini tidak dikaitkan dengan seleksi penerimaan
mahasiswa baru,” katanya di Jakarta,
baru-baru ini.
Mandiri pihak PTN ingin memasukan form UN dan USBN dipersilakan. Bila ada siswa
yang tak lulus UN, maka secara otomatis akan batal keikutsertaanya dalam SNMPTN
dan SBMPTN.
pengumumanya berbeda. SNMPTN pada 17 April, sementara UN dijadwalkan 23 Mei
” tutur Rektor UNS tersebut.
diikuti oleh 85 PTN. Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk pendaftaran
SNMPTN sudah resmi beroperasi pada 13 Januari 2018. Sementara waktu pengisian
dan verifikasi PDSS akan berlangsung mulai 13 Januari-10 Februari 2018. Untuk
proses pendaftaran dimulai pada 21 Februari-6 Maret 2018. Pengumuman hasil
seleksi akan dilakukan pada 17 April 2018, dan pendaftaran ulang peserta yang
lulus di PTN masing-masing akan dilaksanakan pada 8 Mei 2018 bersamaan dengan
pelaksanaan ujian tertulis SBMPTN.
berbasis cetak (UTBC) dan ujian tulis berbasis komputer (UBTK) akan berlangsung
mulai 5 April-27 April 2018. Untuk pelaksanaan UTBC dan UTBK akan berlangsung
pada 8 Mei 2018. Uji keterampilan akan dilakukan pada 9 dan atau 11 Mei 2018.
Dan pengumuman hasil seleksi akan dilakukan pada 3 Juli 2018.
SNMPTN paling sedikit 30%, SBMPTN paling sedikit 30% dan Seleksi Mandiri paling
banyak 30%.
mendaftarkan siswanya dalam SNMPTN yaitu bila terakreditasi A berjumlah 50%
terbaik di sekolahnya, bila sekolah terakreditasi B maka 30% terbaik di
sekolahnya, terakreditasi C yaitu 10% terbaik di sekolahnya.
pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN 2018 ini dapat berjalan dengan lancar,”
katanya dalam Peluncuran SNMPTN dan SBMPTN 2018. (syaf/int)