TASLAB NEWS, NIAS- Warga di Dusun I Desa Hilimborodano,
Kecamatan Somolo-molo, Nias, Rabu (3/1) pagi heboh. Mahasokhi Laia alias Maha
(23), warga Dusun I Desa Hilimbordano dibacok karena telat membayar utang.
Kecamatan Somolo-molo, Nias, Rabu (3/1) pagi heboh. Mahasokhi Laia alias Maha
(23), warga Dusun I Desa Hilimbordano dibacok karena telat membayar utang.
![]() |
Mahasokhi Laia korban pembacokan |
Polisi yang terjun ke lokasi menemukan luka robek bagian
kiri dan kanan kepala atas korban. Luka robek pada bagian badan belakang
sebanyak 3 luka dan luka robek pada bahu sebelah kanan.
kiri dan kanan kepala atas korban. Luka robek pada bagian badan belakang
sebanyak 3 luka dan luka robek pada bahu sebelah kanan.
Data diperoleh dari Bidang Humas Polda Sumut, personel turun
ke TKP dengan berjalan kaki karena jaraknya jauh dari Polsek Gido. Sesampainya
di TKP, petugas menemukan korban sudah berlumuran darah akibat penganiayaan
berat.
ke TKP dengan berjalan kaki karena jaraknya jauh dari Polsek Gido. Sesampainya
di TKP, petugas menemukan korban sudah berlumuran darah akibat penganiayaan
berat.
Saat kejadian, sekira pukul 10.00 WIB, pelaku bersama istri
dan anaknya membawa parang datang ke rumah Talizinema Laia alias Ama Yudika.
dan anaknya membawa parang datang ke rumah Talizinema Laia alias Ama Yudika.
Tak lama kemudian, pelaku dan Talizinema Laia alias Ama
Yudika ngobrol-ngobrol masalah keluarga.
Yudika ngobrol-ngobrol masalah keluarga.
“Lalu pelaku menyuruh istrinya untuk memanggil korban dan
istrinya. Setelah korban dan istrinya datang, korban duduk di kursi bergabung
dengan pelaku,” terang Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting.
istrinya. Setelah korban dan istrinya datang, korban duduk di kursi bergabung
dengan pelaku,” terang Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting.
Rina membeberkan, mereka sempat membahas masalah keluarga
dan utang jujuran korban kepada pelaku. Namun pelaku emosi dan langsung
menyerang dengan menggunakan parang ke arah bagian punggung dan kepala korban.
dan utang jujuran korban kepada pelaku. Namun pelaku emosi dan langsung
menyerang dengan menggunakan parang ke arah bagian punggung dan kepala korban.
“Korban yang sedang duduk di kursi langsung tersungkur.
Setelah itu para saksi teriak, lalu pelaku serta istri dan anaknya langsung
kabur,” beber Rina.
Setelah itu para saksi teriak, lalu pelaku serta istri dan anaknya langsung
kabur,” beber Rina.
Selanjutnya, personel membawa korban ke Puskesmas. Karena
kondisi korban mengalami luka yang cukup serius, korban kemudian dirujuk ke
RSUD Kota Gunung Sitoli.
kondisi korban mengalami luka yang cukup serius, korban kemudian dirujuk ke
RSUD Kota Gunung Sitoli.
“Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa dua saksi, pemilik
rumah dan ML alias M ((istri korban dan mantan istri adik pelaku). Korban
sedang kritis. Dari lokasi kami mengamankan sejumlah barang bukti seperti
sebilah parang dan topi milik terduga pelaku. Saat ini tim masih mengejar
pelaku,” tandas mantan Kapolres Binjai itu.
rumah dan ML alias M ((istri korban dan mantan istri adik pelaku). Korban
sedang kritis. Dari lokasi kami mengamankan sejumlah barang bukti seperti
sebilah parang dan topi milik terduga pelaku. Saat ini tim masih mengejar
pelaku,” tandas mantan Kapolres Binjai itu.
Masih ada Hubungan Keluarga dengan Tersangka
Ternyata YL alias ama Weni (40) yang membacok Mahasokhi Laia
alias Maha (23) merupakan abang sepupu Maha.
alias Maha (23) merupakan abang sepupu Maha.
Belum diketahui secara pasti alasan pelaku tega membacok
korban, yang masih ada hubungan saudara tersebut. Namun dari informasi yang
dihimpun, selain saudara sepupu, istri korban dan pelaku juga masih memiliki
hubungan saudara. Diduga kejadian ini dipicu masalah utang piutang.
korban, yang masih ada hubungan saudara tersebut. Namun dari informasi yang
dihimpun, selain saudara sepupu, istri korban dan pelaku juga masih memiliki
hubungan saudara. Diduga kejadian ini dipicu masalah utang piutang.
Kapolsek Gido AKP Khamzar Gea menjelaskan, dari keterangan
para saksi, pelaku emosi kepada korban karena utang yang dipinjamnya sewaktu
melangsungkan pernikahan tak kunjung dibayar korban.
para saksi, pelaku emosi kepada korban karena utang yang dipinjamnya sewaktu
melangsungkan pernikahan tak kunjung dibayar korban.
“Utang ini sewaktu korban melangsungkan pernikahannya
sekitar setahun 6 bulan yang lalu. Saat itu, pelaku yang mengurus pernikahan
korban. Termasuk sebagian biaya nikahnya ditanggung pelaku,” beber Khamzar.
sekitar setahun 6 bulan yang lalu. Saat itu, pelaku yang mengurus pernikahan
korban. Termasuk sebagian biaya nikahnya ditanggung pelaku,” beber Khamzar.
Lebih lanjut Khamzar membeberkan, peristiwa ini berawal pada
Rabu (3/1) lalu sekira pukul 11.00 WIB. Pelaku bersama istri dan anaknya datang
ke rumah Talizinema Laia alias Ama Yudika (saudara ayah pelaku dan korban),
untuk membicarakan masalah utang piutang ini. Pelaku yang berprofesi petani
ini, saat itu sengaja membawa parang dari rumah, yang bermaksud usai melakukan
pertemuan, langsung berangkat menuju ke ladang.
Rabu (3/1) lalu sekira pukul 11.00 WIB. Pelaku bersama istri dan anaknya datang
ke rumah Talizinema Laia alias Ama Yudika (saudara ayah pelaku dan korban),
untuk membicarakan masalah utang piutang ini. Pelaku yang berprofesi petani
ini, saat itu sengaja membawa parang dari rumah, yang bermaksud usai melakukan
pertemuan, langsung berangkat menuju ke ladang.
“Pada waktu pembahasan yang ditengahi oleh Talizinema,
korban tidak bisa memberikan jawaban pasti kapan utangnya itu dibayar. Dan
seketika pelaku emosi dan menyerang korban dengan membacok menggunakan parang
berkali-kali, hingga korban tersungkur ke lantai. Mendengar teriakan para
saksi, pelaku, istri, dan anaknya pergi meninggalkan TKP,” ungkapnya.
korban tidak bisa memberikan jawaban pasti kapan utangnya itu dibayar. Dan
seketika pelaku emosi dan menyerang korban dengan membacok menggunakan parang
berkali-kali, hingga korban tersungkur ke lantai. Mendengar teriakan para
saksi, pelaku, istri, dan anaknya pergi meninggalkan TKP,” ungkapnya.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka robek di bagian
kiri dan kanan kepala atas, 3 luka robek pada bagian punggung, dan luka robek
pada bahu kanan. Karena luka yang dialami cukup serius, akhirnya korban
dilarikan ke RSUD Gunungsitoli.
kiri dan kanan kepala atas, 3 luka robek pada bagian punggung, dan luka robek
pada bahu kanan. Karena luka yang dialami cukup serius, akhirnya korban
dilarikan ke RSUD Gunungsitoli.
Menurut Khamzar, Mapolsek Gido mendapat laporan dari warga,
terkait adanya penganiayaan yang terjadi di Desa Hilimborodano. Atas laporan
tersebut, pihaknya langsung turun ke lokasi dengan membawa beberapa personel.
“Personel Mapolsek Gido telah melakukan cek TKP, pemeriksaan terhadap
saksi-saksi, dan mengambil dokumentasi, bersama beberapa barang bukti yang
digunakan pelaku, yakni sebilah parang, dan sebuah topi milik terduga pelaku.
Kami juga sudah menggeledah rumah pelaku, namun pelaku sudah tidak di tempat
atau melarikan diri. Kini masih dalam pengejaran polisi,” pungkasnya.
(syaf/int)
terkait adanya penganiayaan yang terjadi di Desa Hilimborodano. Atas laporan
tersebut, pihaknya langsung turun ke lokasi dengan membawa beberapa personel.
“Personel Mapolsek Gido telah melakukan cek TKP, pemeriksaan terhadap
saksi-saksi, dan mengambil dokumentasi, bersama beberapa barang bukti yang
digunakan pelaku, yakni sebilah parang, dan sebuah topi milik terduga pelaku.
Kami juga sudah menggeledah rumah pelaku, namun pelaku sudah tidak di tempat
atau melarikan diri. Kini masih dalam pengejaran polisi,” pungkasnya.
(syaf/int)