TASLAB NEWS, GUNUNGSITOLI –Entah apa yang ada dipikiran AT
(40) oknum guru di SDN di Kota Gunungsitoli. Ia diduga melakukan aksi
pencabulan kepada siswinya. Sudah tujuh orang siswi yang dibawa orangtuanya
melapor ke Polres Nias, Kamis (18/1).
Puluhan orangtua murid mendatangi sekolah tempat AT mengajar. |
Dari informasi yang dihimpun, aksi pencabulan AT kepada
siswinya itu berlangsung saat proses belajar mengajar. Siswi yang dicabuli oleh
guru bejat itu duduk di bangku kelas V
SD.
siswinya itu berlangsung saat proses belajar mengajar. Siswi yang dicabuli oleh
guru bejat itu duduk di bangku kelas V
SD.
“Bapak itu menyentuh xxx teman kami Pak dan bagian
tubuh lainnya. Teman kami itu sampai nangis Pak,” ujar salah seorang siswi
di sekolah tersebut.
tubuh lainnya. Teman kami itu sampai nangis Pak,” ujar salah seorang siswi
di sekolah tersebut.
Akibat perbuatannya, Rabu (17/1), ratusan orangtua murid
sekolah mendatangi oknum guru tersebut karena tidak terima anak mereka
dicabuli. Namun AT mengurung diri di dalam ruang kelas dengan pintu besi.
sekolah mendatangi oknum guru tersebut karena tidak terima anak mereka
dicabuli. Namun AT mengurung diri di dalam ruang kelas dengan pintu besi.
Massa
yang semakin banyak membuat suasana semakin kisruh, Beruntung pihak kepolisian
dari Polres Nias berhasil mengamankan pelaku ke Polres Nias.
yang semakin banyak membuat suasana semakin kisruh, Beruntung pihak kepolisian
dari Polres Nias berhasil mengamankan pelaku ke Polres Nias.
“Memang benar ada sejumlah siswi sekolah SDN Sihare’o telah
membuat laporan kepolisian terkait dugaan pelecehan seksual yang diduga
dilakukan oleh oknum guru berinsial AT dan saat ini masih dalam proses
pemeriksaan,” jelas Paur Humas Polres Nias, Bripka Restu Gulo.
membuat laporan kepolisian terkait dugaan pelecehan seksual yang diduga
dilakukan oleh oknum guru berinsial AT dan saat ini masih dalam proses
pemeriksaan,” jelas Paur Humas Polres Nias, Bripka Restu Gulo.
Sementara itu, kasus pelecehan seksual ini mendapat
perhatian khusus dari sejumlah lembaga sosial pemerhati kekerasan terhadap
anak, salah satunya dari Kementrian Sosial (Kemensos)
perhatian khusus dari sejumlah lembaga sosial pemerhati kekerasan terhadap
anak, salah satunya dari Kementrian Sosial (Kemensos)
Pekerja sosial dari Kemensos, Howu Howu Sonoro Zebua mengaku
saat ini pihaknya hanya mendampingi para korban pelecehan seksual untuk
mendapatkan hak-hak anak selama mereka dimintai keterangan.
saat ini pihaknya hanya mendampingi para korban pelecehan seksual untuk
mendapatkan hak-hak anak selama mereka dimintai keterangan.
“Pastinya bahwa pelaporan kasus ini sudah dilaporkan ke polisi dan akan kami
dampingi proses ini sampai selesa, juga dalam mengkoordinasikan kepada dinas
pendidikan terkait pemenuhan hak-hak
anak di sisi pendidika,” kata dia.
dampingi proses ini sampai selesa, juga dalam mengkoordinasikan kepada dinas
pendidikan terkait pemenuhan hak-hak
anak di sisi pendidika,” kata dia.
Hingga saat ini ketujuh siswi yang diduga korban kekerasan
seksual tersebut masih berada di Polres Nias. AT juga masih dalam tahap
pemeriksaan. (syaf)
seksual tersebut masih berada di Polres Nias. AT juga masih dalam tahap
pemeriksaan. (syaf)