TASLAB NEWS, SIANTAR- NIAT hendak meramaikan perayaan Tahun Baru dengan pesta kembang api berujung petaka bagi Rindu Naibaho (56).
Korban ledakan kembang api saat mendapat perawatan medis. |
Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau ASN di Desa Manik Sunggal, Kabupaten Deliserdang ini dilarikan ke rumah sakit akibat terkena ledakan kembang api di Lapangan Open Stage, Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, Senin (1/1).
Rindu Naibaho diketahui sebagai penduduk Jalan Sakura III Gang Keluarga Kompleks Sakura Permai Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan. Akibat ledakan kembang api tangan kanannya terluka.
Peristiwanya terjadi pada hari Senin sekira pukul 00.05 WIB. Menurut informasi yang diperoleh, korban bersama keluarganya menginap di Hotel Star Parapat.
Kemudian korban bermaksud ingin meramaikan perayaan pergantian tahun dengan bermain kembang api jenis tabung panjang, yang dibelinya sebanyak tiga kembang api dari pedagang kembang api di Pekan Tigaraja.
Jelang detik-detik pergantian tahun, pukul 00.01 WIB, letusan kembang api yang pertama dan kedua berjalan normal.
Namun, Rindu meletuskan kembang api yang ketiga ternyata kembang api meletus ke bawah dan mengenai tangan kanannya.
Saat kembang api sedang dipegangnya. Akibatnya, tangan kanan korban luka bakar hingga melepuh.
Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan yang saat itu baru selesai menghadiri perayaan pergantian Tahun di pantai bebas Parapat menyempatkan diri untuk mengecek kondisi korban.
“Personil Polres Simalungun yang saat itu melakukan pengamanan di sekitar TKP langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Parapat untuk mendapatkan perawatan medis. Dokter jaga rumah sakit kemudian memberikan pertolongan pertama, dan memberi rujukan ke RSU Vita Insani Kota Pematangsiantar,” jelas Marudut.
Pesta malam tahun baru di Kota Medan memakan korban, Senin (1/1) dini hari. Pasalnya, kembang api yang dinyalakan untuk memeriahkan acara malam pergantian tahun mengenai dua warga yang menonton hingga mengalami luka serius.Kedua warga yang menjadi korban akibat terkena ledakan diketahui bernama Diko dan Mutia asal Kecamatan Medan Belawan. Mereka langsung dilarikan petugas Satpol Polisi Pamong Praja Kota Medan ke rumah sakit.
Informasi yang dihimpun, keduanya terkena kembang api saat menyaksikan detik-detik malam pergantian tahun yang diselenggarakan Pemko Medan di Lapangan Merdeka.
Saat puncak pergantian tahun ada satu kembang api dengan ledakan yang cukup kuat hingga mengejutkan pengunjung karena getarannya sampai ke tenda dan panggung utama. Namun, kabarnya kembang api tersebut bukan disediakan Pemko Medan.
Menurut sepupu korban, Kiki, mereka berada di dekat kembang api saat puncak pergantian tahun. Ada satu area di Lapangan Merdeka yang dijadikan tempat kembang api untuk diledakkan tepat pukul 00.00 WIB.
Area itu sudah dipagari tali agar warga tidak mendekat. Namun, sial bagi Diko dan Mutia karena mereka menjadi korban ledakan kembang api tersebut.
“Kami lagi nonton, tiba-tiba meledak. Kena matanya, kami gak tahu,” kata perempuan berhijab ini.
Diutarakan Kiki, Diko dan Mutia mengalami luka di bagian mata dan tangan. Keduanya dilarikan Satpol PP ke ambulans untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Wahid Hasyim.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari video amatir hasil rekaman warga yang beredar di media sosial, korban memasang kembang api di lokasi yang dijadikan pusatnya.
“Informasinya, yang jadi korban adalah mereka memasang kembang api. Ledakannya cukup kuat, mungkin akibat tersambar yang lain,” tulis akun July Kocco. (syaf/int)