TASLAB NEWS, PALUTA- Keluarga SI korban pencabulan di Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) mendapat teror dari pihak keluarga tersangka. Teror yang mereka terima setelah ibu korban membuat pengaduan ke polisi akibat ulah PH (50) yang telah mencabuli anaknya.
Korban cabul saat digendong keluarganya. |
Kepada wartawan, Jumat (19/1) siang, orang tua angkat korban, TS (30) warga Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Tapsel mengatakan, usai pihaknya melaporkan kejadian tersebut istrinya PH berinisial RH dan anak PH datang menyamperi dirinya. Dengan nada marah, istri PH mengancam kalau mereka akan melaporkan keluarga korban ke polisi atas kasus fitnah.
“Dibilang orang itu kalau kami sudah memfitnah mereka. Makanya kami mau dilaporkan orang itu kami ke polisi,” ujar TS.
Kendati demikian, TS merasa tidak takut atas ancaman tersebut. Pasalnya, mereka yakin kalau korban merupakan korban pencabulan oleh tersangka.
“Mana mungkin anak kecil bohong. Di samping itu juga, kalau buang air kecil selalu dilihatnya kemaluannya. Dibilangnya sama kami kalau kemaluannya sakit,” tegas TS.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Padangsidimpuan, Friska Harahap mengatakan, pihaknya akan terus memantau kasus ini sampai tuntas. Pasalnya, dari pengakuan korban dan para saksi sudah menguatkan kejadian tersebut.
BACA BERITA TERKAIT DI SINI
https://www.taslabnews.com/2018/01/kasihan-bocah-ini-dicabuli-tetangganya.html
“Kita akan terus pantau kasus ini sampai tuntas. Lantaran dari pengakuan dan para saksi, sudah kuat menjerat tersangka,” tungkasnya.
Untuk itu, LPA meminta pihak kepolisian untuk serius menangani kasus pencabulan ini. Sebab, saat ini aksi pencabulan sudah kian marak di Indonesia.
“Jika polisi tidak serius, maka nanti anak-anak kita yang merupakan generasi bangsa akan menjadi korban berikutnya. Untuk itu, LPA meminta pihak kepolisian untuk serius dalam menangani kasus ini,” tandasnya.
Sekedar mengingatkan, aksi pencabulan yang menimpah Melati terjadi, Minggu (7/1) siang. Kala itu, Melati dan teman-temannya tengah bermain masak-masakan di salah satu gubuk di tepi sawah dekat kediamannya.
Tak lama berselang, PH mendatangi anak-anak tersebut sembari membawa rambutan. Saat itulah, PH pun kemudian membagi rambutan tersebut kepada teman-teman Melati sembari menyuruh teman-teman Melati pergi meningalkan dirinya dan Melati di gubuk tersebut.
Usai mereka pergi, PH pun kemudian menggeranyangi tubuh bocah ingusan tersebut. Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, PH pun menyuruh Melati kembali bermain dengan teman-temannya.
Dengan polosnya, Melati pun menceritakan aksi pencabulan yang menimpahnya tersebut kepada teman-temannya. Alhasil, kabar tersebut pun akhirnya tersebar ke seluruh warga.
Tak terima atas kejadian yang menimpah anaknya tersebut, Tiaden pun melaporkan kejadian tersebut kepihak kepolisian. Sialnya seakan tahu keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi, PH melarikan diri. (syaf)