TASLAB NEWS, KISARAN- Perjuangan Firda Hasanah (4),
penderita kanker mata stadium empat untuk sembuh, berakhir. Bocah berusia empat
tahun ini meninggal setelah melewati masa sulitnya, Senin (22/1).
Firda bocah penderita kanker mata semasa hidup saat dipangku Kapolres Asahan |
Indra, Ayah Firda terlihat tegar tatkala menggendong jasad
anaknya yang sudah terbujur kaku menuju peristirahatan terakhirnya. Sebelum
diberangkatkan ke liang lahat, sanak saudara bahkan Kapolres Asahan juga turut
berbelasungkawa. Bahkan, Kapolres sempat memberikan penghiburan kepada keluarga
agar tegar menghadapi cobaan dari Sang Pencipta.
anaknya yang sudah terbujur kaku menuju peristirahatan terakhirnya. Sebelum
diberangkatkan ke liang lahat, sanak saudara bahkan Kapolres Asahan juga turut
berbelasungkawa. Bahkan, Kapolres sempat memberikan penghiburan kepada keluarga
agar tegar menghadapi cobaan dari Sang Pencipta.
Firda, bocah berusia empat tahun lima bulan itu meninggal, Senin (22/1)
sekitar pukul 12.00 WIB setelah melewati masa-masa sulit akibat kanker mata
stadium empat yang dideritanya.
sekitar pukul 12.00 WIB setelah melewati masa-masa sulit akibat kanker mata
stadium empat yang dideritanya.
Siang yang terik itu, ratusan pelayat tak henti-hentinya membanjiri
kediaman anak dari pasangan suami istri Indra dan Partiyem itu, di Jalan
Kakaktua, Lingkungan V Kelurahan Dadimulyo Kecamatan Kisaran Barat.
kediaman anak dari pasangan suami istri Indra dan Partiyem itu, di Jalan
Kakaktua, Lingkungan V Kelurahan Dadimulyo Kecamatan Kisaran Barat.
Pelayat yang datang tidak hanya dari sanak saudara atau
kerabat. Mereka ada yang datang dari luar daerah untuk melepas kepergian Firda.
kerabat. Mereka ada yang datang dari luar daerah untuk melepas kepergian Firda.
Selama menderita sakit, bocah perempuan malang itu memang sempat viral di beranda
dunia maya. Sebab, salah seorang tetangganya yang merasa iba memposting perihal
penyakit Firda pada November 2017 lalu ke Facebook. Sejak di fosting, banyak
warga yang merasa iba dan memberikan bantuan.
dunia maya. Sebab, salah seorang tetangganya yang merasa iba memposting perihal
penyakit Firda pada November 2017 lalu ke Facebook. Sejak di fosting, banyak
warga yang merasa iba dan memberikan bantuan.
Saat itu, pihak keluarga memang belum menyerah dalam
memperjuangkan kesembuhan Firda. Sang ayah yang berprofesi sebagai buruh di
perusahaan perkebunan kelapa sawit itu tetap melakukan apapun yang bisa ia
perjuangkan demi kesembuhan putrinya.
memperjuangkan kesembuhan Firda. Sang ayah yang berprofesi sebagai buruh di
perusahaan perkebunan kelapa sawit itu tetap melakukan apapun yang bisa ia
perjuangkan demi kesembuhan putrinya.
Bahkan, Kapolres Asahan AKBP Kobul Syahrin Ritonga SIK
sempat menggalang dana dan doa bersama demi kesembuhan Firda. Tapi Allah
berkehendak lain.
sempat menggalang dana dan doa bersama demi kesembuhan Firda. Tapi Allah
berkehendak lain.
“Setiap kehidupan, rejeki, jodoh, maupun musibah semua
datangnya dari Allah. Anak kita ini sudah berjuang melawan sakitnya. Melalui
doa kita semua yang ada disini semoga Firda mendapatkan tempat yang baik di
sisi Allah SWT. Selamat Jalan, Nak. Kau sudah berjuang melawan sakitmu,” kata
Kapolres dalam sambutan sebelum Firda dikebumikan.
datangnya dari Allah. Anak kita ini sudah berjuang melawan sakitnya. Melalui
doa kita semua yang ada disini semoga Firda mendapatkan tempat yang baik di
sisi Allah SWT. Selamat Jalan, Nak. Kau sudah berjuang melawan sakitmu,” kata
Kapolres dalam sambutan sebelum Firda dikebumikan.
Ayah Firda, Indra juga tak banyak bicara. Tampaknya dia
terlihat tegar menghadapi kenyataan yang ada dihadapannya itu.
terlihat tegar menghadapi kenyataan yang ada dihadapannya itu.
“Terimakasih kepada semuanya, kepada orang-orang yang
mendukung anak kami, juga kepada Bapak Kapolres,” ujarnya.
mendukung anak kami, juga kepada Bapak Kapolres,” ujarnya.
Sebelum meninggal, kondisi Firda memang sudah semakin
memburuk sejak tiga hari terakhir. Benjolan pada matanya semakin membesar dan
menghitam. Sementara pihak keluarga sudah mengupayakan jalan usaha yang terbaik
untuk menyelamatkan Firda.
memburuk sejak tiga hari terakhir. Benjolan pada matanya semakin membesar dan
menghitam. Sementara pihak keluarga sudah mengupayakan jalan usaha yang terbaik
untuk menyelamatkan Firda.
Sekitar pukul 16.00 WIB usai waktu Ashar, jenasah Firda
kemudian dishalatkan di rumah orangtuanya, lalu dimakamkan di pemakaman Muslim
tak jauh dari rumah mereka. (dhan/syaf)
kemudian dishalatkan di rumah orangtuanya, lalu dimakamkan di pemakaman Muslim
tak jauh dari rumah mereka. (dhan/syaf)