telah masuk kedalam jebakan yang dibuat oleh Dinas Pengelola Pendapatan
Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) terkait dengan pengelolaan Pulau Beswesen
menjadi Destinasi Wisata Kota Tanjungbalai. Soalnya, hingga saat ini, Pulau
Beswesen yang berada di perairan Sungai Asahan tersebut belum terdaftar sebagai
aset Pemko Tanjungbalai.
Peresmian Pulau Basusen sebagai objek wisata air Tanjungbalai |
Tanjungbalai di Pulau Beswesen tersebut karena belum terdaftar sebagai aset
Pemko Tanjungbalai. Dan tidak terdaftarnya pulau tersebut sebagai aset Pemko
Tanjungbalai karena tidak ada sertifikatnya yang menyatakan Pulau Beswesen
tersebut adalah milik Pemko Tanjungbalai walaupun pulaunya berada di wilayah
hukum Pemko Tanjungbalai,” ujar Kepala Bidang Aset Dinas PPKAD Kota
Tanjungbalai Syafrida SE kepada taslabnews.com, Selasa (2/1).
Sihotang, Koordinator Daerah Indonesian Corruption Watch (ICW) Kota
Tanjungbalai menilai, Walikota H M Syahrial,SH,MH telah dijebak oleh Dinas
PPKAD. Katanya, jika belum menjadi aset Pemko Tanjungbalai, adalah
tanggungjawab Dinas PPKAD untuk menjelaskannya kepada Walikota Tanjungbalai.
Tanjungbalai, seharusnya Dinas PPKAD tidak membiarkan Walikota Tanjungbalai
mengalokasikan dana untuk pembangunannya. Nyatanya, sudah ratusan juta rupiah
dana pemerintah habis untuk membangun Pulau Beswesen tersebut, Dinas PPKAD diam
saja, pada hal pulau tersebut bukan milik Pemko Tanjungbalai”, tegas
Jaringan Sihotang.
terlebih dahulu membenahi legimitasi dari Pulau Beswesen tersebut sebelum
dimulainya pembangunan fisik. Untuk itu, Jaringan Sihotag mendesak Walikota
Tanjungbalai agar menghentikan sementara kegiatan pembangunan Pulau Beswesen
sampai ada landasan hukum yang sah atas kepemilikan pulau tersebut.
Tanjungbalai pada pertengahan Februari 2016 lalu, H M Syahrial,SH,MH telah
mengumandangkan pembangunan Pulau Beswesen sebagai lokasi wisata bahari.
Bahkan, Walikota H M Syahrial,SH,MH tidak segan-segan mengalokasikan anggaran
untuk percepatan pembangunan Pulau Beswesen tersebut menjadi Destinasi Wisata
Kota Tanjungbalai.
Beswesen tersebut bukan milik Pemko Tanjungbalai. Dengan arti, masyarakat juga
berpeluang untuk mengklaim, bahwa Pulau Beswesen yang berada di tengah aliran
Sungai Asahan itu sebagai miliknya.
Beswesen” menjadi salah satu objek wisata air, untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tarap perekonomian warga di daerah setempat.
walaupun masih dalam tahap pembangunan peresmiann pulau dikawasan aliran Sungai
Asahan itu menjadi objek wisata air merupakan upaya pihaknya mendapat
kepercayaan pemerintah propinsi mau pun pusat.
gerbang tujuan wisata Danau Toba, kita sedang berupaya mengelola pulau beswesen
ini menjadi potensi wisata karena keindahnya tidak kalah dari objek wisata
lainnya yang ada di Sumatera Utara maupun di Indonesia.
pulau-pulau kecil yang berada di aliran Sungai Asahan, panorama matahari
terbenam menjadikan keindahan tersendiri jika kita berdiri diujung pulau
buswesen ini,” ujarnya.
BACA BERITA TERKAIT DI SINI:
https://www.taslabnews.com/2017/04/datang-ke-tanjungbalai-pengusaha-dari.html
https://www.taslabnews.com/2017/01/mantap-akhirnya-pulau-besusen-bakal.html
https://www.taslabnews.com/2017/02/pulau-basusen-resmi-jadi-objek-wisata.html
“sunset” dan paling luas diantara delapan pulau lainnya yang ada di
aliran sungai Asahan, Kelurahan Selat Tanjung Medan, Kecamatan Datuk Bandar
Timur Kota Tanjungbalai.
pilihan warga tentu membutuhkan perhatian, kerja sama dan dukungan semua pihak
terutama legislatif dan pengusaha dalam pengelolaan Pulau Besusen tersebut.
kita yakin Pulau Besusen akan menjadi objek wisata air yang mampu meningkatkan
PAD sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Muhammad
Syahrial.
tahun 2006 pulau tersebut sempat akan dikelola menjadi objek wisata, namun
adanya miskomunikasi dengan Pemkab Asahan terkait tapal batas daerah maka
pembangunannya terbengkalai.
secara geografis pulau beswesen merupakan asset Pemkot Tanjungbalai yang
berpotensi dikembangkan menjadi objek wisata air.
menjadikan pulau ini menjadi kawasan objek wisata mendapat dukungan penuh dari
pemerintah provinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat serta berbagai pihak
terkait,” katanya.
upaya Pemkot Tanjungbalai melirik dan sedang berupaya memanfaatkan sumber daya
alam tersebut menjadi objek wisata bagi masyarakat umum dan warga di daerah
setempat.
terlantar patut kita dukung, sebagai warga kita juga harus terlibat dan
bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan Tanjungbalai maju dengan
maayarakat yang sejahtera,” katanya.
Untuk Kelola Pulau Basusen
menganggarkan dana Rp100 miliar untuk pembangunan Pulau Basusen sebagai lokasi
wisata air andalan di Tanjungbalai. Itu dikatakan Walikota Tanjungbalai
Muhammad Syahrial SH MH saat melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Raya Jami,
Kelurahan Perjuangan, Kecamatan Teluk Nibung Tanjungbalai. Dalam kegiatan itu,
Syahrial juga mengajak seluruh warga untuk menjaga kekondusifan dan keamanan di
Tanjungbalai.
“Mari kita ciptakan Tanjungbalai tetap kondusif,”
ucap Syahrial.
Menurut Syahrial, jika Kota Tanjungbalai tetap
aman dan kondusif tentulah investor akan datang ke Tanjungbalai dan tidak ragu
untuk menanam modal berupa membangun industri.
“Kita berharap seluruh masyarakat mengutamakan
kekondusipan itu. Sejalan dengan rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Nibung dan
Terminal Penumpang Ferry, sudah barang tentu jika investor akan tertarik untuk
menanamkan modalnya ke Tanjungbalai. Namun kita harus sepakat untuk menjaga
kekondusifan dan keamanan,” kata Syahrial.
“Sekarang kita sedang melanjutkan pembangunan
jalan Lingkar Selatan dan Utara sepanjang 14 Km dari Kecamatan Datuk Bandar
menuju Kecamatan Teluk Nibung. Pembangunan itu menelan biaya miliaran rupiah.
Sama halnya dengan pembangunan reklamasi pantai yang disebut Pulau Busesen yang
diperkirakan untuk membangunanya menelan biaya Rp100 miliar,” tambah Syahrial.
Sementara Kapolres Tanjungbalai mengajak seluruh
warga untuk tidak terlibat dalam pengguna Narkotika termasuk pengedaran barang
terlarang itu. Bagi masyarakat mengetahui ada peredaran narkoba di daerahnya
masing-masing diharapkan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian.
Senada dikatakan H Zulkifli Amsar Batu Bara Tokoh
Masyarakat Tanjungbalai. Menurut Zulkifli mengharapkan seluruh masyarakat ikut
serta menjaga keamanan di Tanjungbalai.
Sementara itu H Ahyar Kenaziran Masjid Raya Jami
kepada walikota mengatakan, adanya bantuan dari Pemko Tanjungbalai di masa
kepemimpinan Walikota Tanjungbalai almarhum Sutrisno Hadi sebesar Rp100 juta
dan Rp40 juta untuk pembangunan Masjid.
“Kini kami masih membutuhkan bantuan sebab air
masih terasa susah dikarenakan air yang diperoleh dari tanah dengan menggunakan
pipa. Kami berharap air bersih dari PDAM dapat tersalur ke Masjid ini,” katanya. (ign/syaf)