TASLAB NEWS, MEDAN – Personel
Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara, menembak mati tiga anggota
sindikat narkoba internasional Malaysia-Indonesia, dalam sebuah drama
penangkapan yang dilakukan di dua lokasi berbeda di Medan pada 19 Januari 2018.
Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara, menembak mati tiga anggota
sindikat narkoba internasional Malaysia-Indonesia, dalam sebuah drama
penangkapan yang dilakukan di dua lokasi berbeda di Medan pada 19 Januari 2018.
Ketiga tersangka adalah adalah Baktiar M Isa dan Ilmuwan Z,
yang merupakan warga Aceh, dan Sobirin, warga Pekanbaru, Riau. Ketiganya
ditembak mati petugas karena mencoba melarikan diri dan menyerang petugas saat
akan diamankan.
yang merupakan warga Aceh, dan Sobirin, warga Pekanbaru, Riau. Ketiganya
ditembak mati petugas karena mencoba melarikan diri dan menyerang petugas saat
akan diamankan.
Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol
Hendrik Marpaung mengatakan, penangkapan terhadap ketiga tersangka ini
dilakukan setelah pihaknya melakukan penyelidikan sekira tiga minggu atas
informasinya adanya rencana transaksi narkoba di Medan.
Hendrik Marpaung mengatakan, penangkapan terhadap ketiga tersangka ini
dilakukan setelah pihaknya melakukan penyelidikan sekira tiga minggu atas
informasinya adanya rencana transaksi narkoba di Medan.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap tersangka Baktiar dan
Ismuhar pada Jumat,19 Januari 2018 sekira pukul 16.30 WIB di Jalan Letda Sujono
Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang tepatnya di persimpangan Mandala Bypass.
Ismuhar pada Jumat,19 Januari 2018 sekira pukul 16.30 WIB di Jalan Letda Sujono
Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang tepatnya di persimpangan Mandala Bypass.
Saat penangkapan, dari lantai depan sebelah kiri mobil
Toyota Avanza warna hitam bernomor polisi BK 1132-UL yang ditumpangi tersangka,
Polisi menemukan sebungkus plastik teh cina warna kuning bertuliskan Guan Yin
Wang dengan berat 1 kilogram. Penangkapan itu kemudian dikembangkan, dan saat
pengembangan itulah kedua tersangka berupaya melarikan diri dengan melawan
Petugas sehingga dilakukanlah penembakan terhadap pelaku.
Toyota Avanza warna hitam bernomor polisi BK 1132-UL yang ditumpangi tersangka,
Polisi menemukan sebungkus plastik teh cina warna kuning bertuliskan Guan Yin
Wang dengan berat 1 kilogram. Penangkapan itu kemudian dikembangkan, dan saat
pengembangan itulah kedua tersangka berupaya melarikan diri dengan melawan
Petugas sehingga dilakukanlah penembakan terhadap pelaku.
“Kedua tersangka ini berperan sebagai pemesan dan
pembeli narkoba,” ujar Hendrik saat memaparkan penangkapan itu di depan
Instalasi Jenazah RS Bhayangkara Polda Sumut, Senin (22/1).
pembeli narkoba,” ujar Hendrik saat memaparkan penangkapan itu di depan
Instalasi Jenazah RS Bhayangkara Polda Sumut, Senin (22/1).
Berbekal informasi yang sempat diterima Polisi dari
tersangka Baktiar dan Ismuhar, Polisi kemudian berhasil mengidentifikasi
tersangka Sobirin dan menangkapnya di Jalan Pendidikan, Kecamatan Percut
sentuhan, Deliserdang sekitar satu jam kemudian.
tersangka Baktiar dan Ismuhar, Polisi kemudian berhasil mengidentifikasi
tersangka Sobirin dan menangkapnya di Jalan Pendidikan, Kecamatan Percut
sentuhan, Deliserdang sekitar satu jam kemudian.
“Tersangka Sobirin kita tangkap bersama satu unit mobil
sedan Mitsubishi Lancer warna hitam bernomor polisi BA-1961-LA yang di dalam
bagaimana kita temukan satu tas warna merah yang berisikan 1 (satu) buah kotak
dus yang didalamnya terdapat 2 (dua) bungkus plastik teh cina warna kuning
bertuliskan Guan Yin Wang.
sedan Mitsubishi Lancer warna hitam bernomor polisi BA-1961-LA yang di dalam
bagaimana kita temukan satu tas warna merah yang berisikan 1 (satu) buah kotak
dus yang didalamnya terdapat 2 (dua) bungkus plastik teh cina warna kuning
bertuliskan Guan Yin Wang.
“Tersangka Sobirin juga kita tembak hingga meninggal
dunia. Perannya dalam jaringan ini, mengantarkan narkoba tersebut dari
Pekanbaru. Total dari ketiga tersangka kita amankan 3 kilogram sabusabu,”
jelasnya.
dunia. Perannya dalam jaringan ini, mengantarkan narkoba tersebut dari
Pekanbaru. Total dari ketiga tersangka kita amankan 3 kilogram sabusabu,”
jelasnya.
Hendrik menyebutkan, ada pola baru yang digunakan jaringan
ini dalam menyelundupkan narkoba dari Malaysia
ke Indonesia.
Jika biasanya sabu-sabu masuk dari Aceh melalui jalur laut dan kemudian dibawa
melalui jalur darat hingga ke Lampung dan Pulau Jawa, maka kali ini jaringan
tersebut menggunakan pola berawalan. Pola baru ini disinyalir digunakan untuk
mengelabui petugas yang kerap merazia kenderaan yang masuk dari Aceh.
ini dalam menyelundupkan narkoba dari Malaysia
ke Indonesia.
Jika biasanya sabu-sabu masuk dari Aceh melalui jalur laut dan kemudian dibawa
melalui jalur darat hingga ke Lampung dan Pulau Jawa, maka kali ini jaringan
tersebut menggunakan pola berawalan. Pola baru ini disinyalir digunakan untuk
mengelabui petugas yang kerap merazia kenderaan yang masuk dari Aceh.
“Kita masih lakukan pengembangan atas pola baru ini.
Kita masih telusuri jaringannya. Jadi meski ketiga tersangka kita tembak mati,
mata rantai distribusi di atas mereka bisa kita identifikasi,” tandasnya.
Kita masih telusuri jaringannya. Jadi meski ketiga tersangka kita tembak mati,
mata rantai distribusi di atas mereka bisa kita identifikasi,” tandasnya.
Sementara itu Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto,
memberikan apresiasi kepada anggotanya atas keberhasilan peungkapan jaringan
narkoba internasional ini. Menurut Agus, ini adalah bukti komitmen Polda Sumut
menghabisi setiap upaya peredaran narkoba di Sumut.
memberikan apresiasi kepada anggotanya atas keberhasilan peungkapan jaringan
narkoba internasional ini. Menurut Agus, ini adalah bukti komitmen Polda Sumut
menghabisi setiap upaya peredaran narkoba di Sumut.
“Kita tidak akan berhenti. Lebih baik mereka yang kita
tindak tegas daripada anak cucu kita jadi korban peredaran narkoba,”
tandasnya. (syaf/int)
tindak tegas daripada anak cucu kita jadi korban peredaran narkoba,”
tandasnya. (syaf/int)