TASLAB NEWS, KISARAN- Juwita Siregar (42) warga Kabupaten
Asahan yang dikabarkan hilang oleh keluarga sejak 18 tahun yang lalu akhirnya
diketahui keberadaannya, setelah petugas Dinas Sosial DKI Jakarta mengamakan
wanita paruh baya ini, saat dia menggelandang di jalanan Ibu Kota.
Juwita (jilbab kuning) saat berada di Panti Perlindungan Kasih Dinsos DKI Jakarta. |
Mengetahui Juwita warga daerah yang telantar, kemudian
Dinsos DKI Jakarta menghubungi sekretariat Kerukunan Keluarga Kisaran (K3) yang
berkantor pusat di Jakarta.
Kabar tersebut kemudian direspon cepat oleh pengurus K3. Mereka langung datang
menjenguk Juwita di Panti Perlindungan Bakti Kasih, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dinsos DKI Jakarta menghubungi sekretariat Kerukunan Keluarga Kisaran (K3) yang
berkantor pusat di Jakarta.
Kabar tersebut kemudian direspon cepat oleh pengurus K3. Mereka langung datang
menjenguk Juwita di Panti Perlindungan Bakti Kasih, Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Kamis sore, kami mengunjungi panti, kondisi Juwita sehat,”
ujar Bactiar Dewantara, Sekretris K3 di Jakarta melalui pesan watshap kepada
wartawan, Sabtu (27/1).
ujar Bactiar Dewantara, Sekretris K3 di Jakarta melalui pesan watshap kepada
wartawan, Sabtu (27/1).
Menurut Bactiar, dari keterangan Juwita mengaku berasal
dari Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan.
Ayahnya bernama Abdul Azis Siregar dan ibunya Nurtifah.
dari Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan.
Ayahnya bernama Abdul Azis Siregar dan ibunya Nurtifah.
“Juwita Siregar mulanya terjaring razia gepeng oleh Dinas
Sosial DKI Jaya pada tanggal 23 Januari 2018 lalu, karena terpantau beberapa
hari telantar di jalanan,” kata Bactiar.
Sosial DKI Jaya pada tanggal 23 Januari 2018 lalu, karena terpantau beberapa
hari telantar di jalanan,” kata Bactiar.
Menurut cerita, belasan tahun yang lalu datang ke Ibukota
bersama seorang rekannya untuk mengunjungi saudaranya di Jakarta. Namun saat sehari berada di Jakarta, Juwita terpisah
dan dinyatakan hilang.
bersama seorang rekannya untuk mengunjungi saudaranya di Jakarta. Namun saat sehari berada di Jakarta, Juwita terpisah
dan dinyatakan hilang.
“Kondisi fisik sehat, hanya kejiwaan sedang dalam
pemulihan, awalnya ngelantur, tapi kemarin sudah mulai dapat sedikit
menjelaskan siapa dirinya,” lanjut Bactiar Dewantara.
pemulihan, awalnya ngelantur, tapi kemarin sudah mulai dapat sedikit
menjelaskan siapa dirinya,” lanjut Bactiar Dewantara.
Saat menjenguk Juwita, dia mengatakan selama ini bekerja
sebagai pembantu rumah tangga di Bekasi. Oleh majikannya, dia mengalami
kekerasan fisik sehingga kabur dan menggelandang di jalanan.
sebagai pembantu rumah tangga di Bekasi. Oleh majikannya, dia mengalami
kekerasan fisik sehingga kabur dan menggelandang di jalanan.
Rencananya, pihak keluarga akan menjemput Juwita yang
merupakan warga Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat,
Kabupaten Asahan. Hari ini, Senin (29/1), Juwita akan dijemput abang kandungnya
Ismail Siregar.
merupakan warga Dusun I Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat,
Kabupaten Asahan. Hari ini, Senin (29/1), Juwita akan dijemput abang kandungnya
Ismail Siregar.
“Rencana hari Senin Juwita dijemput. Yang jemput bapak
(Ismail Siregar, red),” kata Masriani, istri Ismail Siregar.
(Ismail Siregar, red),” kata Masriani, istri Ismail Siregar.
Dikatakan Masriani, pihak keluarga memang sudah
mendapatkan kabar tentang keberadaan adik iparnya itu dari Dinas Sosial DKI
Jakarta melalui telepon. Setelah memastikan ciri-cirinya Juwita, pihak keluarga
yakin bahwa Juwita yang dimaksud adalah benar anggota keluarga mereka.
mendapatkan kabar tentang keberadaan adik iparnya itu dari Dinas Sosial DKI
Jakarta melalui telepon. Setelah memastikan ciri-cirinya Juwita, pihak keluarga
yakin bahwa Juwita yang dimaksud adalah benar anggota keluarga mereka.
“Kami sudah berkomunikasi langsung dengan Juwita. Hanya
saja keterangannya agak berbeda dengan WA yang kami terima dari Dinas Sosial DKI.
Tapi kami yakin Juwita yang ditemukan itu benar adik kami,” ujar Masriani.
saja keterangannya agak berbeda dengan WA yang kami terima dari Dinas Sosial DKI.
Tapi kami yakin Juwita yang ditemukan itu benar adik kami,” ujar Masriani.
Diceritakannya, sebelumnya kabar hilangnya Juwita ketika
itu dia dibawa salah seorang saudara ke Jakarta.
Namun baru satu hari berada di ibu kota,
pihak keluarga di Asahan mendapat kabar melalui telepon bahwa Juwita pergi dari
rumah.
itu dia dibawa salah seorang saudara ke Jakarta.
Namun baru satu hari berada di ibu kota,
pihak keluarga di Asahan mendapat kabar melalui telepon bahwa Juwita pergi dari
rumah.
“Saat itu, kami sempat datang ke Jakarta turut mencari. Bahkan telah disiarkan
melalui radio dan surat
kabar, tapi tidak berhasil. Makanya kami putus asa dan mengganggap Juwita
hilang,” ungkapnya.
melalui radio dan surat
kabar, tapi tidak berhasil. Makanya kami putus asa dan mengganggap Juwita
hilang,” ungkapnya.
Juwita merupakan anak bungsu dari tujuh besaudara.
Orangtuanya Almarhum Abdul Azis Siregar dan Nurtifah. Menurut Masriani,
pihak keluarga akan menjemput Juwita, Senin (29/1) dan telah memesan tiket
pesawat untuk keberangkatan ke Jakarta.
Orangtuanya Almarhum Abdul Azis Siregar dan Nurtifah. Menurut Masriani,
pihak keluarga akan menjemput Juwita, Senin (29/1) dan telah memesan tiket
pesawat untuk keberangkatan ke Jakarta.
“Sepulang Juwita nanti, ia tinggal bersama kami. Karena
sejak kedua orang tuanya meninggal dunia, yang mengurusi dan menyekolahkan
Juwita adalah abangnya”, tandas Masriani. (dhan/syaf)
sejak kedua orang tuanya meninggal dunia, yang mengurusi dan menyekolahkan
Juwita adalah abangnya”, tandas Masriani. (dhan/syaf)