TASLAB NEWS, ASAHAN– Kapolres Asahan AKBP Kobul Syahrin Ritonga SIK MSi bertekad untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Asahan. Sebagai bentuk keseriusan Polres Asahan memberantas narkoba, saat ini telah dibentuk dua tim yakni Tim Khusus Anti Narkoba dan Tim PAUS. Alasan dibentuknya dua tim yang membantu Sat Narkoba karena saat ini Asahan sudah kritis akan peredaran narkoba.
AKBP Kobul Syahrin Ritonga |
Itu dikatakan Kobul kepada wartawan, Sabtu (9/12). Menurut Kobul, tindak pidana narkotika telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan menggunakan modus operandi yang tinggi, teknologi canggih serta didukung oleh jaringan organisasi yang luas. Namun aparat penegak hukum tidak lelah dalam mengimbangi serta melakukan penindakan maupun pemberantasan terhadap peredaran narkotika ini.
Dalam menangani dan memerangi peredaran narkotika di Asahan yang semakin marak, pihak Polres Asahan telah membentuk sedikitnya dua tim anti narkoba untuk membantu kinerja Sat Narkoba Polres Asahan.
Pembentukan dua tim anti narkoba diantaranya Tim Khusus Anti Narkoba dan Tim PAUS merupakan langkah yang sudah tepat untuk dapat memberantas peredaran narkotika di Asahan.
“Ini mengingat Asahan sudah sangat kritis akan peredaran narkotika, sehingga perlu dibentuk dua tim anti narkoba untuk membantu kinerja Sat Res Narkoba Polres Asahan,” ujarnya.
Kobul juga mengatakan pasca dibentuk beberapa waktu lalu sudah banyak hasil yang dicapai dua tim ini. Para pengedar yang merupakan kaki tangan bandar sabu telah banyak yang sudah diamankan dan diproses secara hukum, namun pembentukan dua tim anti narkoba tersebut tidak mengurangi tugas dan fungsi personil yang berada di Sat Narkoba Polres Asahan.
“Selama saya masih bertugas di Asahan ini, saya bertekad tidak satu pun pelaku penyalahgunaan narkotika ini dapat hidup tenang di bumi Asahan ini. Kemanapun mereka akan tetap saya buru. Bagi mereka pelaku penyalah gunaan narkotika yang masih belum tertangkap, mungkin mereka hari ini masih beruntung dan dapat menikmati udara bebas, namun mungkin esok hari mereka tertangkap maka konsekwensinya tiada ampun bagi mereka dan harus rela hidup di balik jeruji besi,” tegas Kobul. (syaf)