TASLAB NEWS, TANJUNGBALAI– Ikan hasil tangkapan nelayan Tanjungbalai diekspor ke Malaysia. Selain ikan, sayur mayur seperti cabai dan kentang juga diekspor ke Malaysia melalui pelabuhan Teluk Nibung.
Nelayan memilih udang |
Itu disampaikan Dirman bagian ekpedisi di ruanganya, Kamis (6/12). Menurutnya ikan yang dikirim minimal 4,5 persen dan untuk kargo 55 persen. Sayur yang diekspor ke Malaysia kebanyakan didatangkan dari Beras Tagi dan Tanah Karo, juga Simalungun.
Menurut Dirman, izin ekspor dikeluarkan bagian Kesyahbandaran Perikanan dan PS 2 KP beserta pihak Bea dan Cukai Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai. Setiap barang yang akan dimuat kedalam kapal lebih dulu diperiksa keabsahannya dan dokumen pengiriman barang.
Ekspor udang Sumatera Utara melonjak pascapencabutan pelarangan produk udang nasional masuk ke Prancis, Hongkong, Italia dan Belgia, dan Amerika Serikat. Udang-udang itu dipasok dari nelayan Belawan, Sibolga, dan Tanjungbalai.
Itu dikatakan Muhammad Ihsan (47) seorang pengusaha asal Tanjungbalai yang menetap di Medan, Rabu (27/1). Menurut Ihsan, ia dan beberapa pengusaha di Sumut sering mengambil udang dari para nelayan di Tanjungbalai, Belawan dan Sibolga.
Udang-udang tersebut nantinya dipilih yang terbaik untuk diekspor ke beberapa daerah seperti Prancis, Hongkong, Italia dan Belgia, dan Amerika Serikat.
Ihsan yang ditemui di Tanjungbalai saat sedang bersantap siang di salah satu rumah makan di Tanjungbalai mengatakan, ia terkadang langsung turun ke Tanjungbalai, Sibolga untuk melihat kwalitas udang yang akan dibelinya. Tujuannya agar ia mengetahui yang mana udang untuk kwalitas ekspor dan yang untuk dijual di pasar tradisional di Medan.
“Mudah-mudahan ekspor udang Sumut juga semakin meningkat hingga akhir tahun dan 2016, sehingga menambah devisa Sumut yang dewasa ini sedang turun akibat krisis global,” katanya.
Senada dikatakan seorang nelayan bernama Agus (47). Menurut Agus ikan hasil tangkapan nelayan yang kwalitas bagus sering diekspor ke beberapa negara seperti Hongkong dan Amerika.
Agus menambahkan, hasil tangkapan nelayan yang memiliki peluang ekspor antara lain jenis cumi-cumi, udang kelong, ikan kakap, ikan kerapu, dan lainnya.
“Tangkapan yang paling banyak diperoleh nelayan tersebut adalah cumi-cumi dan sekali melaut bisa mendapatkan ratusan kg bagi setiap nelayan yang menggunakan perahu ukuran kecil,” ujar Agus.
Dia menyebutkan, biasanya nelayan tradisional menangkap cumi-cumi di perairan Belawan, Tanjungbalai, dan Sibolga.
Ruslan nelayan lainnya mengaku jika mereka mendapat hasil tangkapan udang, cumi dan ikan kwalitas ekspor maka penghasilan mereka akan cukup tinggi.
“Jika udang biasanya dikirim ke Hongkong, Prancis, dan Amerika, tapi kalau cumi-cumi sering dikirim ke Malaysia, Jepang, Taiwan, dan beberapa negara lainnya,” kata Ruslan. (syaf)
Teks foto
Nelayan memilih udang berkualitas untuk di ekspor ke Itali, Belgia, Amerika, dan Prancis.