TASLAB NEWS, KISARAN-Kejuaran Arung Jeram Asahan River White Water Toba Caldera di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan diikuti oleh 10 negera dan secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sumut, Nurhajizah Marpaung, Senin (4/12).
Atlet arung jeram |
Kejuaraan arung jeram tingkat dunia itu dilaksanakan selama 10 hari dan diikuti 175 peserta diantaranya Republik Ceko, Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Prancis, United Kingdom, Selandia Baru dan tuan rumah Indonesia.
Wagubsu merasa bangga akan Desa Tangga yang memiliki Sungai Asahan sebagai perlintasan aliran dari Danau Toba. “Sebagai putri asal Asahan, saya bangga akan Sungai Asahan di Desa Tangga karena memiliki rute rumit untuk dilalui dalam arung jeram yang termasuk nomor tiga terbahaya di dunia,” katanya.
Dikatakanya, Sungai Asahan merupakan potensi besar menjadi daya tarik wisata mancanegara khususnya yang mengemari olahraga arung jeram. “Untuk itu mari kita bersama-sama majukan tempat ini yang sudah mendunia, sekaligus meneruskan cita-cita mantan Gubsu Alm HT Rizal Nurdin yang sempat merintinsnya di tahun 2000,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut menumbuhkembangkan dan melestarikan seni budaya tradisional, mengembangkan olahraga air, menggairahkan kepariwisataan dan menggelorakan cinta lingkungan melalui gerakan pelestarian serta pengembangan danau toba dan sungai Asahan sebagai destinasi wisata nasional maupun international.
Wagubsu memastikan akan dilakukan pembangunan infrastruktur dan penginapan berupa home stay di Desa Tangga untuk melengkapi daya tarik wisata. Dia berharap kedepannya perlombahan arung jeram internasional menjadi event tahunan di Sumut.
“Untuk mendukung pengembangan pariwisata sungai Asahan, kelak akan dibangun infrastruktur, sehingga nanti yang biasanya jarak tempuh dua jam lebih menjadi satu jam saja, serta ada upaya pengusaha lokal maupun swasta yang tertarik membangun penginapan atau hotel agar kegiatan ini menjadi event nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sungai Asahan adalah nomor tiga paling bahaya setelah Colorrado yang pertama dan Afrika yang kedua. Kejuaraan ini dilaksanakan mulai 29 November hingga 8 Desember 2017 dengan jumlah peserta 175 orang yang terdiri peserta dalam negeri sebanyak 6 tim yaitu Kalimantan Utara, Jawa Barat, Aceh, Jawa Tengah, DKI, Sumut dan 10 tim peserta dari luar negeri. (syaf)