TASLABNEWS.COM, SIANTAR- Kasus dugaan cabul oknum Ketua KPU Asahan DW semakin memanas. Jika sebelumnya DW menggelar temu pers mengaku tidak ada melakukan aksi pencabulan, kali ini ST calon anggota PPK yang mengaku dicabuli buka suara. ST mengaku dirinya siap bersumpah di atas Alquran dan siap diazab oleh Allah SWT jika dirinya melakukan fitnah.
Itu dikatakan ST saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (8/11). Sambil menangis ST menjelaskan bahwa dirinya tidak ada menfitnah seperti yang dikatakan Ketua KPU Asahan DW dalam temu pers.
ST mengatakan ia menceritakan ini ke media karena harga dirinya sebagai wanita tercoreng setelah diperlakukan tidak senonoh oleh DW.
“Saya siap sumpah di atas Alquran dan diazab oleh Allah SWT jika saya menfitnahnya. Apa yang saya katakan adalah benar. Dia menunjuk ke dada saya dan menarik tangan saya hingga saya jatuh ke pangkuannya. Jika Allah bisa berbicara dan jadi saksi saya yakin Allah akan mengungkapkan semua perkataan saya. Saya siap jika nanti saya diazab seperti dibuat lumpuh, buta, dan mati dengan cara teragis sekalipun,” ucap ST..
Masih dari ST, memang dirinya tidak punya saksi saat kejadian tersebut. Karena mereka hanya berdua di ruangan ketua KPU.
“Saya juga siap keluarga saya tertimpa musibah dan diberi sanksi oleh Allah SWT jika saya menfitnah dia. Saya juga tidak akan meminta maaf sampai kiamat. Karena ini bukan persoalan politik tapi harga diri saya sebagai wanita,” tambah ST sambil bercucuran air mata.
Sebelumnya, Ketua KPU Asahan DW secara tegas membantah telah melakukan tindakan pencabulan terhadap seorang wanita berinisial ST.
Oknum Ketua KPU ASAHAN DW saat menggelar temupers |
“Memang benar dia (ST) ada menemui masuk ke ruangan dan menemui saya. Tapi teman-teman semua tahu gimana letak dan lekuk isi ruangan saya. Saya juga tidak pernah mengunci ruangan saya, semua dengan mudah masuk dan menemui saya di ruangan, termasuk teman-teman wartawan,” terang DW di awal keterangan persnya.
https://www.taslabnews.com/2017/11/calon-anggota-ppk-di-asahan-ngaku.html
https://www.taslabnews.com/2017/11/oknum-ketua-kpu-asahan-bantah-cabuli-st.html
Begitupun, DW mempersilahkan wartawan untuk mengkroscek langsung ke pegawai KPU.
“Silahkan datang ke kantor dan menemui anggota saya. Saat itu ramai, ada anggota saya di bagian penerimaan pendaftaran, calon peserta maupun polisi. Kalau benar saya berbuat seperti itu, pasti secara psikologinya, orang yang mengalami hal itu pasti menunjukkan gelagat yang lain. Ini tidak, beliau ke luar nggak ada yang aneh-aneh, seperti banting pintu atau marah marah,” aku DW.
Ditanya kapan ST datang dan menemuinya, DW mengaku lupa hari dan tanggal persis kejadian tersebut. Seingatnya, antara hari kedua atau ketiga masa pendaftaran PPK.
“Saat itu dia (ST) datang jumpai saya minta tolong agar diluluskan sebagai calon PPK (panitia pemilihan kecamatan) di Kecamatan Kisaran Barat. Saya bilang saya tidak bisa janji, karena saya sampaikan sama dia kalau calon peserta PPK Kisaran Barat orangnya pintar-pintar. Habis itu dia langsung ke luar,” ungkap DW seraya menyebut usia ST berkisar 50 tahunan.
DW juga mengaku, akibat tudingan tersebut hingga menjadi konsumsi publik karena diterbitkan di beberapa surat kabar, dirinya merasa dirugikan. (syaf/int)