TASLAB NEWS, TANJUNGBALAI– Selama tiga hari boat fiber yang mengangkut 10 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ilegal terombang-ambing di tengah laut. Boat akhirnya diamankan personel TNI AL Tanjungbalai–Asahan (Lanal TBA). Ke-10 TKI ini diamankan di perairan Pulau Sinobi.
Danlanal TBA Letkol Laut (P) Bagus Badari Amarulah melalui Dan Unit Intel Lettu Marinir Bania Langkari, Senin (27/11) mengatakan, pihaknya baru menerima tangkapan 10 TKI Ilegal dan satu unit boat fiber bermesin tempel 40PK dari KRI SURIK-645, mereka terjaring diperairan Pulau Sinobi.
Serah terima tangkapan di atas KRI SURIK-645 dipimpin oleh Letkol Laut (P) Afrilian Sukarno Timur,”10 orang TKI Ilegal, satu orang tekong dan satu unit boat fiber,”jelasnya.
Berdasarkan penjelasan dari KRI SURIK-645, boat fiber itu saat terjaring dalam keadaan rusak dan terombang ambing di perairan sebelah Utara Pulau Sinobi perbatasan Indonesia–Malaysia dengan tujuan Bagan Siapi-api.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tidak ditemukan barang–barang yang mencurigakan seperti narkoba. 10 TKI diserahkan ke Kantor Imigrasi Tanjungbalai sementara tekong boat masih menjalani pemeriksaan di Lanal TBA, pungkas Bania Langkari.
Salah seorang TKI yang diamankan Haryati mengatakan mereka berangkat dari Lumut Perak Malaysia tujuan Bagan Siapi-api Provinsi Riau dengan menggunakan kapal yang dinahodai Waim (43) warga Bagan Siapi-api.
Dikatakan Haryati, sebelum berangkat dari Malaysia mereka diminta uang sebesar RM900 jika dirupiahkan sekitar Rp2,7 juta per orang. Haryati mengaku awalnya ia ragu, namun akhirnya ia memberikan juga uang tersebut.
“Terbukti kami terombang ambing di tengah laut,” ucapnya.
Haryati mengucapkan terimaksih kepada TNI Angkatan Laut khususnya KRI Surik 645 yang menolong mereka.
“Kalau tidak ada mereka tak taulah nasib kami bagaimana mungkin sudah mati ditelan ombak,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Sementara Waim (43) tekong boat fiber yang mengangkut 10 orang TKI dari Malaysia tujuan Bagan Siapi-api saat dikonfirmasi mengatakan, mereka bertolak dari Lumut Malaysia, Rabu (22/11). Namun ditengah perjalanan mesin boat mengalami kerusakan.
Setelah terombang ambing di atas air hampir tiga hari, boat mereka bertemu dengan KRI SURIK-645 yang berpatroli sehingga diamankan.
“Naas kali bang, kalau tidak mengalami mesin rusak hitungan jam dari Malaysia ke Indonesia,” ucapnya. (syaf)