TASLABNEWS.COM, TAPSEL- Satu dari 2 kawanan maling yang beraksi di kediaman Pandapotan Lubis (56) terpaksa ditembak personel Satreskrim Polres Kota Padangsidimpuan. Tersangka yang ditembak yaki Irpan Pulungan (22). Ia ditembak karena berusaha melarikan saat hendak ditangkap petugas.
Informasi diperoleh, polisi berhasil meringkus dua tersangka yang telah merampok rumah milik Pandapotan Lubis yang merupakan warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Wek V, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Informasi diperoleh tersangka Irfan merupakan warga Desa Pokenjior, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan.
Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Andy Nirwandy melalui Kabag Ops Polres Kota Padangsidimpuan Kompol Asmara, Kamis (5/10) mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap aksi perampokan yang terjadi, Rabu (4/10) kemarin.
Dua dari 3 kawanan tersebut yakni, Irpan Pulungan (22) dan Rusdi Nasution (15) warga Desa Napa, Keamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan diringkuss di salahsatu rumah makan di Kota Padangsidimpuan.
“Namun, lantaran salah seorang pelaku melakukan perlawanan kita terpaksa melumpuhkannya,” ungkapnya didampingi Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan, AKP Zul Efendi di Mapolres Kota Padangsidimpuan.
Lebih lanjut, tambah perwira menengah berpangkat melati satu di pundaknya tersebut, saat pihaknya tengah mencari salahsatu pelaku yang hingga kini melarikan diri. Ia adalah, Ivan Pulungan (16), warga Kampung Darek, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan.
“Kita saat ini lagi mengejar satu pelaku yang merupakan otak kejahatan tersebut. Pasalnya, usai melakukan perampokan tersebut dia langsung kabur,” tungkasnya.
Polisi membeberkan barang bukti kasus pencurian di rumah Pandapotan Lubis. |
Asmara mengatakan, dari hasil interogasi terhadap tersangka, sebelum beraksi di rumah tersebut kawanan ini mengaku mereka terlebih dahulu berkumpul di warnet untuk merencanakan pencurian tersebut sekira pukul 24.00 WIB. Usai mendiskusikan rencana jahat tersebut, kawanan ini pun kemudian bergegas menuju rumah korban melewati sungai dengan memanjat pembatas tembok sungai.
“Dan setelah ketiga pelaku berada dibelakang rumah korban, pelaku IP mencongkel cendela kamar korban dengan menggunakan alat obeng. Setelah cendela kamar korban terbuka pelaku IP dan IP (DPO) masuk lewat cendela korban dan pelaku (RN) menunggu di luar rumah korban untuk memantau situasi diluar rumah,” bebernya.
Setelah kedua pelaku berada di dalam rumah korban, lanjut Asmara, kedua pelaku langsung menuju ke lemari korban dan mengambil uang di dalam lemari. Atas aksi tersebut, korban pun terbangun dan berteriak sehingga kedua pelaku lgsg melarikan diri dan korban sempat tarik-tarikan uang yg dicuri pelaku dan korban.
“Adapun hasil pengembangan dilapangan oleh petugas, bahwa pelaku IP (DPO) pernah juga masuk ke dalam rumah korban mencuri 8 unit HP, dan uang tunai Rp1.300.000,- Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 6 Agustus 2017,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aksi pencurian di salah satu rumah di Jalan Imam Bonjol, Siborang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan yang dilakukan tiga remaja, Rabu (4/10) dini hari sekira pukul 03.00 WIB, berbuntut duka.
Pandapotan Lubis (56) meninggal usai memergoki aksi kejahatan yang dilakukan kawanan pencuri. Korban sempat ‘bertarung’ dengan pelaku yang berusaha mengambil harta berharga miliknya.
Namun, saat korban berusaha merebut kembali hasil pencurian dari tangan pelaku, dia malah terjatuh saat mengejar dan akhirnya meninggal akibat kena serangan jantung.
Informasi yang dihimpun Metro Tabagsel, ketiga pelaku masing-masing Irfan Pulungan, Rusdi Nasution dan Ivan Pulungan, ketiganya masih remaja, sudah berkumpul di salahsatu warung internet (warnet) untuk merencanakan pencurian di rumah korban.
Ketiganya yang diketahui sering nongkrong dan menghisap lem di kolong jembatan Siborang itu mulai melancarkan aksinya dengan melewati jalur Sungai Batang Ayumi untuk sampai ke rumah korban.
Mereka menyeberangi sungai sebelum memanjat tembok belakang rumah korban yang berbatasan dengan sungai.
Pelaku Irfan bertugas mencongkel jendela kamar korban dengan menggunakan alat berupa obeng. Setelah jendela terbuka, Irfan dan rekannya Ivan Pulungan masuk ke dalam kamar. Sedangkan Rusdi Nasution bertugas menunggu di luar rumah untuk memantau situasi.
Setelah kedua pelaku berada di dalam rumah, mereka langsung menuju lemari untuk menggasak harta berharga di dalamnya. Mereka berhasil mengambil uang. Namun korban keburu terbangun dan langsung berteriak ‘maling, maling’ hingga bikin keduanya berusaha melarikan diri.
Korban masih sempat berusaha mengambil uang yang sudah berada di tangan pelaku. Bahkan, sempat terjadi aksi saling tarik-menarik antara pelaku dan korban. Namun ayah dari lima anak itu terjatuh. Dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan menghembuskan nafas terakhirnya akibat serangan jantung.
“Dipastikan karena serangan jantung, korban sempat tarik-tarikan dengan pelaku. Sempat juga (korban) tadi di bawa ke rumah sakit, tapi di perjalanan sudah meninggal,” kata Kasat Reskrim Polres Kota Psp AKP Zul Efendi dan menerangkan, kedua pelaku Irfan Pulungan dan Rusdi Nasution sudah diamankan. Sementara satu lagi, Ivan masih dalam pengejaran.
Selain itu, polisi juga mengamankan barangbukti berupa uang Rp14.200.000 dari TKP dan uang sebesar Rp3.400.000 dari tangan pelaku Rusdi Nasution.
Kemudian, 1 buah obeng, 1 buah jam tangan milik korban, 1 buah topi warna biru milik salah satu pelaku, serta 1 HP merk Nokia milik korban dan tiga pasang sepatu milik pelaku.
Korban yang meninggal dunia telah dimakamkan di TPU Silandit, usai sholat Dzuhur pada hari yang sama.
Saat di kantor Polisi, anak korban Melva menuturkan, kalau salahsatu pelaku pada bulan Agustus lalu juga sudah memasuki rumah mereka dengan menggondol 8 unit handphone dan sejumlah uang. Namun pelaku yang juga kini dalam DPO itu, tidak diamankan meski sudah diketahui.
“Bagaimanalah ku bilang merasa tenang, pak. Pelaku yang kemarin saja tidak diamankan, padahal mereka yang mengambil 8 handphone dari rumah kami. Tapi belum ditangkap juga,” ujarnya mengeluh kepada salahsatu petugas kepolisian yang melayani Melva dan keluarga lainnya di Mapolres Kota Psp. (syaf)