TASLABNEWS.COM, TANJUNGBALAI–Dalam empat bulan terakhir kerang dan kepah Salome asal Tanjungbalai–Asahan berhasil menembus Pasar Asean. Komoditi ini cukup diminati di Asean seperti di daerah Malaysia, Thailand, Singapura bahkan sampai ke Jepang dan Amerika. Itu karena harganya yang terbilang ekonomis, ditambah nilai gizi yang terkandung di dalamnya.
Para istri nelayan sedang mengupas kulit kerang |
Herman (42) dan Bayu (39) keduanya nelayan kerang yang berdomisili di Teluk Nibung, Rabu (11/10) mengatakan, sejauh ini, ada puluhan nelayan di Bagan Asahan, dan Tanjungbalai yang kesehariannya fokus hanya mencari kerang. Beberapa di antaranya, kata dia, adalah nelayan pencari ikan, yang belakangan beralih, karena melihat peluang ekonomi yang lebih tinggi dalam mencari kerang.
Menurut Herman, saat mencari kerang di laut, mereka menggunakan sampan yang dilengkapi alat tangkap yang disebut tank. Alat ini diturunkan ke dasar laut, dan ditarik, dengan harapan bisa menjerat kerang, yang biasanya berdiam diri di dasar laut.
“Hasil tangkapan dijual ke agen, yang kemudian menjual kerang itu kepada pengusaha pengiriman kerang,” katanya.
Dijelaskannya, untuk pasar luar negeri, khususnya Asean, kerang dijual berbeda dengan kerang yang dijual di pasar domestik. Untuk luar negeri, kerang tangkapan nelayan terlebih dahulu dikupas dikeluarkan dari cangkangnya, lalu direbus dan dikeringkan, dan dikirim dalam kemasan kardus.
Untuk pasar luar negeri, khususnya ASEAN, kerang dijual berbeda dengan kerang yang dijual di pasar domestik. Untuk luar negeri, kerang tangkapan nelayan terlebih dahulu dikupas dikeluarkan dari cangkangnya, lalu direbus dan dikeringkan, dan dikirim dalam kemasan kardus. Pengiriman terbesar di antaranya ke Malaysia, Singapore, Thailand bahkan sampai ke Amerika. (syaf/tsc)