TASLABNEWS.COM, TAPUT- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Bandar Udara Silangit, Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara. Usai peninjauan, Kepala Negara memastikan bahwa proses perluasan bandara sudah hampir rampung dan akhir Oktober 2017 akan diresmikan.
Presiden RI Jokowidodo saat mengecek bandara Silangit. |
“Sudah rampung semuanya. Tahapan pertama rampung, run way sudah diperpanjang menjadi 2.650 (meter) rampung. Terminal yang diperbesar juga sudah rampung,” kata Jokowi dari keterangan Biro Pers Media Istana Kepresidenan di lokasi, Sabtu (14/10).
Kendati demikian, Presiden Jokowi tidak ingin berpuas diri. Pemerintah, sambung dia, akan kembali memperluas bandara tersebut guna memberikan fasilitas terbaik kepada para pelancong yang ingin berwisata ke Danau Toba.
“Tapi masih diperluas lagi, ditambah lagi. Tahun depan saya minta ditambah lagi 500 supaya lebih besar lagi karena kelihatannya juga kurang besar,” ungkapnya.
Guna mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan mengajak seluruh pihak untuk mendukung proses pengembangan Bandara Silangit.
“Campuran bisa BUMN, bisa dari APBN, bisa dari swasta agar cepat,” tutur Presiden Jokowi.
Ia melanjutkan, salah satu rencana pemerintah dalam membangun Bandara Silangit adalah dengan cara membuka rute penerbangan langsung dari Singapura ke Bandara Silangit. Hal itu diharapkan mampu mengundang wisatwan mancanegara ke Danau Toba.
“Nanti akhir bulan ini ada penerbangan langsung dari Singapura ke Silangit. Meskipun masih pesawat bombardir. Kita coba, kita paksa jalan,” ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, usulan perubahan Bandara Silangit menjadi Bandara Singsingamangaraja masih dalam proses pembahasan.
“Boleh saja, baik, sudah saya dengar. Tertulisnya juga sudah saya terima. Nanti kita putuskan,” kata Presiden.
Kepala Negara pun berharap bandara tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat pada akhir bulan Oktober mendatang.
“Akhir bulan ini. Sudah selesai tadi saya tanya. Akhir bulan sudah bisa diresmikan,” tukasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi. (syaf/int)