TASLABNEWS.COM, BELUM lagi hilang dari
ingat bagaimana hebohnya kasus pernikahan sejenis di Tanjungbalai awal 2017
lalu, kini kejadian nyaris serupa terjadi di Desa Sidoleren, Kecamatan Gebang,
Purworejo.
ingat bagaimana hebohnya kasus pernikahan sejenis di Tanjungbalai awal 2017
lalu, kini kejadian nyaris serupa terjadi di Desa Sidoleren, Kecamatan Gebang,
Purworejo.
Pratama calon pengantin pria yang ternyata seorang wanita tulen saat di kantor KUA. |
Rencana bahagia keluarga Markamah, warga Desa setempat pun harus
berakhir berantakan. Pernikahan anak keduanya, Wilis Setyowati (27), urung
dilaksanakan karena calon mempelai pria yang hendak menikahi, ternyata juga
perempuan.
berakhir berantakan. Pernikahan anak keduanya, Wilis Setyowati (27), urung
dilaksanakan karena calon mempelai pria yang hendak menikahi, ternyata juga
perempuan.
Calon mempelai pria yang mengenalkan diri dengan nama
Pratama (24) tercatat sebagai warga Binong, Kecamatan Curug, Kota Tangerang,
ternyata telah memalsukan data diri dengan mengubah kartu tanda penduduk (KTP)
dari nama sebenarnya, Nova Aprida Ariani.
Pratama (24) tercatat sebagai warga Binong, Kecamatan Curug, Kota Tangerang,
ternyata telah memalsukan data diri dengan mengubah kartu tanda penduduk (KTP)
dari nama sebenarnya, Nova Aprida Ariani.
“Kami tidak tahu kalau dia itu sebenarnya perempuan. Kalau
tahu dia perempuan, sudah saya batalkan sejak awal,” kata Markamah yang tengah
bersiap melakukan perhelatan pernikahan kemarin (4/9).
tahu dia perempuan, sudah saya batalkan sejak awal,” kata Markamah yang tengah
bersiap melakukan perhelatan pernikahan kemarin (4/9).
Diceritakan, anak keduanya telah mengenal Pratama atau Novi
sekira tujuh tahun lalu saat bekerja di Jakarta.
Menjelang pernikahan pun, Pratama/Novi telah datang ke rumahnya. Selama berada
di Sidoleren, tidak ada perangai yang aneh pada diri calon menantunya.
sekira tujuh tahun lalu saat bekerja di Jakarta.
Menjelang pernikahan pun, Pratama/Novi telah datang ke rumahnya. Selama berada
di Sidoleren, tidak ada perangai yang aneh pada diri calon menantunya.
“Saya tahunya ya laki-laki, walau suaranya seperti
perempuan. Selama tinggal di sini dia selalu pakai jaket dengan alasan dingin
dengan baju longgar. Dia juga merokok,” jelas Markamah.
perempuan. Selama tinggal di sini dia selalu pakai jaket dengan alasan dingin
dengan baju longgar. Dia juga merokok,” jelas Markamah.
Layaknya orang tua yang hendak menikahkan anaknya, keluarga
Markamah telah mempersiapkan dengan baik. Rencananya, mereka akan melangsungkan
pernikahan Selasa (5/9/2017) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gebang.
Markamah telah mempersiapkan dengan baik. Rencananya, mereka akan melangsungkan
pernikahan Selasa (5/9/2017) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gebang.
Sehari menjelang pernikahan keduanya mendatangi kantor KUA
untuk mencocokkan data yang ada. Namun, dari hal itulah semua rahasia
Pratama/Novi terbongkar. Dia bukanlah sosok pria sejati yang akan menemani
hidup Wilis Setyowati, karena ternyata juga perempuan.
untuk mencocokkan data yang ada. Namun, dari hal itulah semua rahasia
Pratama/Novi terbongkar. Dia bukanlah sosok pria sejati yang akan menemani
hidup Wilis Setyowati, karena ternyata juga perempuan.
Wilis Settowati calon mempelai wanta saat berada di kantor KUA. |
Meski dirundung kemalangan, Markamah tetap berusaha bersikap
biasa di hadapan tamu yang hadir ingin memberikan selamat atas pernikahan
anaknya. Lazimnya pernikahan di desa, tamu akan berdatangan sehari sebelum
pernikahan ataupun sesaat setelah ijab kabul
dilakukan.
biasa di hadapan tamu yang hadir ingin memberikan selamat atas pernikahan
anaknya. Lazimnya pernikahan di desa, tamu akan berdatangan sehari sebelum
pernikahan ataupun sesaat setelah ijab kabul
dilakukan.
Terpisah, Penghulu KUA Gebang, Supardi mengatakan temuan
adanya kasus pernikahan sesama jenis ini sebelumnya tidak disadari oleh
pihaknya. Hanya saja kecurigaan muncul saat pihaknya menerima KTP yang
disodorkan untuk berkas pendaftaran nikah.
adanya kasus pernikahan sesama jenis ini sebelumnya tidak disadari oleh
pihaknya. Hanya saja kecurigaan muncul saat pihaknya menerima KTP yang
disodorkan untuk berkas pendaftaran nikah.
Berawal dari situ, menyusul adanya kecurigaan dari perangkat
setempat, hingga akhirnya dilakukan pemeriksaan kepada kedua mempelai.
setempat, hingga akhirnya dilakukan pemeriksaan kepada kedua mempelai.
“NIK KTP-nya mencurigakan, tidak menggunakan NIK laki-laki
tetapi perempuan dan tidak sesuai tanggal lahir,” ujar Supardi.
tetapi perempuan dan tidak sesuai tanggal lahir,” ujar Supardi.
Melihat ada sesuatu yang tidak beres, Supardi berinisiatif
melaporkan hal ini ke Polsek Gebang dan ditindaklanjuti petugas yang mendatangi
kantor KUA dan membawa kedua calon mempelai untuk dimintai keterangan.
melaporkan hal ini ke Polsek Gebang dan ditindaklanjuti petugas yang mendatangi
kantor KUA dan membawa kedua calon mempelai untuk dimintai keterangan.
Untuk mengungkap jenis kelamin calon mempelai pria yang
diduga perempuan, petugas meminta bantuan dari Puskemas Gebang untuk melakukan
pemeriksaan. Dan berdasarkan pemeriksaan yang ada, diperoleh ciri jika fisik
yang bersangkutan adalah perempuan.
diduga perempuan, petugas meminta bantuan dari Puskemas Gebang untuk melakukan
pemeriksaan. Dan berdasarkan pemeriksaan yang ada, diperoleh ciri jika fisik
yang bersangkutan adalah perempuan.
“Sebenarnya kita hendak melakukan pemeriksaan alat kelamin
untuk lebih memastikan, tapi sebelum dilakukan si calon mempelai sudah mengaku
kalau dia wanita,” kata Kepala Puskemas Gebang Sudiarto.(syaf/int)
untuk lebih memastikan, tapi sebelum dilakukan si calon mempelai sudah mengaku
kalau dia wanita,” kata Kepala Puskemas Gebang Sudiarto.(syaf/int)