berusia 4 tahun 8 bulan yang bernama Raja Pratama Siregar hanya bisa menangis.
Bocah penderita penyakit tumor ganas di wajah ini harus dilarikan ke Rumah
Sakit Adam Malik Medan. Saat ini orang tua korban membutuhkan uluran tangan
dari para dermawan untuk mengobati bocah malang
itu.
Raja Pratama bocah penderita tumor ganas di wajah didampingi orangtuanya. |
Lombang, Kecamatan Portibi, Kabupatan Padang Lawas Utara (Paluta). Raja merupakan
anak semata wayang dari pasangan Yusuf Siregar dan Siti Aisyah.
diderita anak semata wayangnya tersebut berawal dari sesak nafas yang diderita
Raja. Dimana, hidungnya mengeluarkan cairan kental (ingus).
mengental yang kemudian menjadi gumpalan daging,” katanya, Senin (25/9).
Melihat penyakit yang diderita anaknya tersebut, Yusuf kemudian membawa Raja ke
rumah sakit yang berada Aek Raya. Namun, anaknya kemudian dibawa ke rumah sakit
yang berada di Padangsidempuan. Karena kurangnya alat di rumah sakit tersebut,
kemudian Raja di rujuk ke Rumah Sakit Permata Bunda.
“Di rumah sakit Permata Bunda sekitar Februari 2017, Raja sempat mendapat
perawatan selama satu Minggu. Karena alat di situ juga kurang lengkap, kemudian
mereka mengasih rujukan ke Rumah Sakit Adam Malik. Si Adam Malik, Raja langsung
dirawat,” ucapnya ayah Raja.
Setelah dibawa ke RS Adam Malik, Raja pun mendapat perawatan dan dilakukanlah
operasi pertama.
pulang. Namun, tidak berapa lama pulang, kami kembali lagi ke rumah sakit
tersebut untuk melakukan operasi kedua,” ungkap Yusuf.
Setelah Lebaran Idul Fitri 2017, keluarga Raja kembali lagi membawanya ke Rumah
Sakit Adam Malik untuk melakukan operasi ketiga. Namun, ketiga kalinya di bawa
ke rumah Sakit Adam Malik, obat Raja tidak ada karena harus di pesan terlebih
dahulu ke Jakarta.
“Karena obatnya lagi dipesan kami pun membawa Raja berobat jalan,”
tuturnya.
Yusuf juga menambahkan bahwa saat ini kondisi Raja mulai membaik setelah
mendapat perawatan. “Namun, kami masih tetap menunggu obat yang dari Jakarta tersebut,”
tambahnya.
Semetara, Kabag Humas RS Adam Malik, Masahadat Ginting mengatakan bahwa saat
ini Raja masih menjalani perawatan intensif di IGD.
ungkapnya.
dari sejumlah aktivis, pegiat perlindungan anak.
dioperasi dua kali, namun saat hendak dilakukan operasi yang ketiga, rumah sakit
kehabisan obat. Dan harus menunggu satu minggu atau sebulan sampai obat
tersebut tersedia.
kos-kosan di sekitar rumah sakit, sambil menunggu obat datang. Ia pun memilih
untuk menyewa kos-kosan dengan harga sewa Rp35 ribu per malam.
datangnya lama. Dua bulan berlalu, obat belum juga datang sehingga kondisi sang
anak makin memprihatinkan. Meski dokter tetap datang untuk melakukan kontrol
dan beberapa suntikan, tumor di wajahnya makin membesar hingga menutup
mulutnya. Sehingga Lembaga Perlindungan Anak dan Gema Paluta berinisiatif
membawa mereka kembali ke rumah sakit itu. (syaf)