TASLABNEWS.COM, LABURA- Nasib naas dialami Rosentauli boru Manalu (39) warga Labuhanbatu Utara (Labura). Saat mencari berondolan sawit, Rabu (27/9) sekira pukul 17.00 wib ia tewas tertimpa pohon sawit.
Korban yang tewas tertimpa pohon sawit |
Informasi diperoleh dari Hotlen (44) abang kandung korban, Rosentauli merupakan warga Dusun Barisan Rel Kereta Api, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura. Peristiwa yang dialami korban berawal saat ini mencari berondolan sawit. Ia sempat pulang ke rumah untuk mengantarkan lidi yang berhasil dikumpulkannya.
“Sempat dia pulang tapi pergi lagi untuk mencari berondolan sawit,” kata Hotlen.
Namun sejak itu dia tidak lagi pulang ke rumah. Karena sudah malam korban pun tak kunjung pulang, Hotlen yang tinggal tak jauh dari rumah korban dibantu sejumlah warga sekitar melakukan pencarian.
Karena sudah gelap akhirnya Hotlen dan warga memutuskan untuk pulang ke rumah dan berencana akan melanjutkan pencarian keesokan harinya. Mereka pun pulang dengan tangan kosong.
Keesokan harinya, Kamis (28/9) sekira pukul 09.00 wib, Adenita Boru Manulang (60), warga sekitar yang kebetulan masuk ke area perkebunan tempat korban mencari lidi dan berondolan sawit, tanpa sengaja menemukan korban sudah tak bernyawa dalam posisi tertimpa pohon kelapa sawit.
Melihat itu Adenita langsung memberitahukan temuan jasad korban ke warga dan keluarga korban. Mendapati informasi itu, keluarga korban dan warga langsung meluncur ke lokasi kejadian.
“Sebelumnya korban sudah pulang ke rumah mengantarkan lidi sawit. Namun (korban) pergi lagi ke perkebunan sawit untuk mencari berondolan. Saat itu kondisinya angin kencang. Nahas korban tertimpa pohon sawit yang sudah lapuk dan meninggal dunia,” ucap warga.
Kapolsek Kualuh Hulu AKP R Sihombing yang dikonfirmasi perihal itu, membenarkan jika korban tewas setelah tertimpa pohon kelapa sawit.
“Memang benar ada korban meninggal dunia tertimpa pohon sawit di Desa Simangalam. Warga melaporkan kejadian penemuan mayat Rosentauli Boru Manalu. Kami langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). Korban pun dibawa ke rumah duka dan rencana keluarga korban langsung disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Simangalam,” ucapnya.
Menurut Sihombing korban mengalami patah tulang punggung belakang dan dari mulut mengeluarkan darah.
“Sampai saat ini korban dinyatakan murni tertimpa pohon kelapa sawit. Pihak keluarga tidak melakukan otopsi pada korban, karena kondisi mayat sudah bermalam dan tidak memungkinkan. Pihak keluarga langsung mengebumikannya,” kata Sihombing. (syaf/mjc/int)