TASLABNEWS.COM, RANTAU – Supono (63) ditemukan tewas di kebun kelapa sawit milik PTPN lll Aek Nabara, tepatnya di Afdeling 1 Blok G-3 Desa N-1 Kecamatan Bilah Hulu, Jum’at (22/9) siang.
Mayat korban ditemukan di kebun sawit |
Korban kehariannya menggembala (mengangon) lembu. Sejak, Selasa (19/9) pagi hingga Kamis (21/9) korban tidak kunjung pulang ke rumah. Namun uniknya, lembu yang gembalakan pulang ke kandang tanpa tuannya.
Kemudian, setelah keluarga yang mencari korban hingga pukul 21.00 wib, namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya Sunarpo dan Sutrisno kembali pulang ke rumah.
Berselang 4 hari pencarian yang dilakukan pihak keluarga, akhirnya, Jumat (22/9) Pagi, korban ditemukan oleh tetangganya Pardi (40) bersama Adi dan Bendol dalam keadaan sudah tidak bernyawa dilokasi kejadian.
Penemuan mayat pengembala lembu itu dibenarkan Kapolsek Bilah Hulu AKP Pittor Gultom saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sebelumnya korban tidak pulang ke rumah selama 4 hari terakhir diketahui mengembalakan lembu miliknya dan ditemukan hari ini sudah tidak bernyawa.
“Benar, ditemukan sesosok mayat pria, diketahui bernama Supono pengangon lembu di lahan perkebunan sawit milik PTPN lll Afd 1 Blok G3 Desa N 1 Kecamatan Bilah Hulu,” katanya kepada wartawan di Rantauprapat.
Dijelaskannya Pittor, bahwa korban pada hari Selasa tanggal 19 September 2017 sekira pukul 08.00 Wib, korban dibantu anaknya yang bernama Sunarpo mengeluarkan ternak lembu dari kandangnya yang berada di belakang rumahnya guna untuk di gembala (di angon) di areal perkebunan kelapa sawit PTPN 3 KANAU.
“Setelah mengeluarkan ternak lembu, Sunarpo kembali ke rumah dan korban menggiring ternak lembu ke tempat biasa menggembala (ngangon) di Afd 1 Blok G 3 Desa N1 areal perkebunan sawit PTPN 3 KANAU,” ujarnya.
Setelah sore harinya, lanjut dia, sekira pukul 18.00 wib hanya ternak lembu pulang ke kandangnya, namun korban tidak ada pulang ke rumah. Mengetahui korban tidak pulang ke rumah, anak dan keluarga korban mencari ke areal perkebunan kelapa sawit PTP 3 KANAU tempat biasa korban mengembalakan ternak lembunya.
“Namun hingga pukul 21.00 wib, korban tidak juga di temukan. Keluarga pun kembali pulang ke rumah tanpa hasil,” terangnya.
Pencarian terus dilakukan dan Jumat (22/9) korban ditemukan oleh saksi Pardi (40), Adi dan Bendol sudah tidak bernyawa dengan posisi terlentang dalam keadaan sudah mengeluarkan bau busuk di Areal perkebunan sawit dengan kondisi tanah becek dan berlembah milik kebun PTPN 3 Afd 1 Blok G3 Desa N 1 Kecamatan Bilah Hulu.
“Melihat hal tersebut, saksi menghubungi pihak keluarga dan selanjutnya menghubungi pihak Polsek Bilah Hulu,” tambah Kapolsek.
Lebih lanjut diterangkan Kapolsek, bahwa keterangan dari anak Korban yang bernama Sunarpo bahwa akhir-akhir ini korban mengeluhkan sakit batuk dan masuk angin. Hingga proses pemakaman, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi.
“Dengan di temukan mayat korban ini pihak dari keluarga korban sudah membuat surat pernyataan yang berisikan tidak bersedia dilakukan Otopsi.
“Surat tersebut diketahui oleh Lurah Danau Bale, Ade Rama Diansyah Siregar, SE. Karena hasil pemeriksaan oleh Tim Medis menerangkan tidak ada di temukan tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh Korban,” tandasnya. (Syaf)