TASLABNEWS.COM, TANJUNGBALAI–Setelah mendapat kabar insiden tragis yang menewaskan putranya, Daman (36) ayah dari Chandra Syahputra (2 tahun 6 bulan) yang tewas terpanggang di rumahnya langsung pulang ke Tanjungbalai. Setelah Daman sampai, jenazah bocah malang itu dimakamkan di pemakaman muslim di Kecamatan Sei Tualang Raso.
Jenazah balita yang tewas terpanggang di Tanjungbalai tiba di rumah duka. |
Itu dikatakan Nasib kakek dari Chandra, Sabtu (30/9). Nasib mengatakan, setelah kejadian yang menimpa cucunya pihak keluarga telah mengabari Daman atas peristiwa yang menimpa Chandara.
“Ayah dari almarhum cucuku sudah pulang. Saat ini dia bekerja sebagai TKI di Malaysia. Kami langsung mengabari peristiwa yang menimpa cucuku itu pada ayahnya. Katanya si Daman akan pulang sebelum pemakaman. Jenazah cucuku dimakamkan di pemakaman umum di Kecamatan Sei Tualang Raso,” ucap Nasib.
Nasib mengatakan, pihak keluarga sudah pasrah dengan insiden yang menewaskan cucunya tersebut.
“Apo mau dibilang, sudah begini suratan takdirnyo. Kalau sodih ya sodih lah semuo keluarga. Tapi ondak bagaimana kalau sudah itu suratan takdir dari Allah,” ucapnya dengan wajah sedih.
Sementara Baih (34) ibu kandung Chandra masih tampak shock dengan peristiwa yang menewaskan anaknya. Baih hanya bisa menangis meratapi jenazah anaknya. Ia tidak menyangka anaknya tewas dengan cara sangat sangat tragis. Namun Baih belum bisa dimintai keterangan terkait pristiwa tersebut.
Pantauan wartawan suasana haru tampak menyelimuti keluarga dari Chandar bocah malang yang tewas terbakar. Para pelayat tampak ramai datang ke rumah duka. Setelah dilakukan fardu khifayah jenazah Chandra lalu di bawa ke pemakaman muslim untuk dikebumikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa teragis dialami seorang balita berusia dua tahun enam bulan bernama Chandra Syahputra. Ia tewas terpanggang setelah rumah orangtuanya di Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai, Jumat (29/9) sekira pukul 11.00 WIB terbakar. Nyawa bocah malang itu tidak dapat diselamatkan karena seluruh tubuhnya ‘dijilat’ api.
Biah (34) ibu kandung korban sambil menangis mengatakan, peristiwa naas yang menimpa anaknya bermula saat mereka lagi nonton tv bersama Emi yang merupakan ibunya (nenek dari korban).
Tiba-tiba nenek Emi bangkit dari tempat duduk menuju belakang rumah dan mengambil jeregen berisik bensin dan meletakanya diatas dinding rumah yang terpasang meteran listrik.
Tiba-tiba kabel listrik yang terdapat pada dinding rumah mengeluarkan percikan api dan menyambar jerigen berisi minyak bensin. Menyaksikan kejadian itu Emi dan Biah bergegas ke belakang rumah untuk mengambil air guna memadamkan api.
Namun saat itu Biah lupa membawa anaknya yang masih ada di ruang tamu. Api yang membesar ternyata menyambar Chandra hingga seluruh tubuhnya terbakar.
“Saya menjerit minta tolong kepada warga yang berada di sekitar tempat tinggal kami,” katanya.
Tak lama kemudian warga datang untuk memberikan bantuan. Menyaksikan korban terbakar warga langsung membawa korban ke RSUD Dr Tengku Mansyur Tanjungbalai untuk dilakukan penanganan medis. Namun akibat luka bakar yang dideritanya cukup parah, nyawa Chandra tidak dapat ditolong. (syaf)