Pejual bskdo yang nyamar jadi Tentara |
Naas, penyamaran warga Dusun III Simpang Gambus Kecamatan Lima Puluh ini terhenti, usai warga yang curiga menginterogasi, di rumah pacarnya, di Desa Gedangan Kecamatan Pulo Bandring Asahan, Jumat (22/9) sekira pukul 14.10 WIB.
“Kami sudah lama curiga sama dia, nggak mungkin tentara badannya pendek gitu. Pas ditanyai dia mau kabur, dikejar dah dapat baru ngaku dia nggak tentara, trus langsung dipukuli lah,” ucap Anton, warga sekitar lokasi pada awak koran ini.
Lanjut Anton, antara Mul dan Ayu diketahui warga sudah berpacaran kurang lebih 6 bulan terakhir. Yang membuat miris, akibat berpacaran dengan Mul, Ayu terpaksa memutuskan pacarnya terdahulu.
“Kudengar bapak si Ayu yang nyuruh putus, biar bisa sama kawan ini. Mungkin bapak si Ayu lebih suka kalo si Ayu sama dia, karna setahu bapaknya si Mul ini tentara. Tadi langsung di bawa ke kodim dia bang,” ungkapnya.
Ditanyai wartawan, Mul mengaku sudah lama kenal dengan orangtua Ayu, bernama Parmin. Selama ini, Mul mengaku awalnya hanya sekedar berobat, untuk pelaris usahanya.
“Aku berobat, biar laris jualanku. Tapi kuliat anaknya cantik, aku ngaku tentara lah bang. Belum ada kubuat yang tidak-tidak bang, cuma itu aja,” aku anak kedua dari dua bersaudara ini di ruangan Unit Intel Kodim 0208/AS, sekira pukul 16.00 WIB.
Ditanya darimana memperoleh pakaian dinas TNI aktif berpangkat Kopka, Mul mengaku pemberian dari kerabatnya, yang bertugas di Kodim Simalungun.
“Pak Tumin yang ngasih. Kaos dikasih sama bang Adi PM orang sidomukti, kalo celana ini kubeli sendiri bang,” kilahnya dengan suara pelan.
Disinggung obat-obatan herbal yang dimilikinya, Mul mengaku memperoleh dari salah satu toko obat herbal yang berada di kota kisaran.
“Itu lidah trenggiling bang. Kubeli dari pajak dipo. Untuk pelaris jualan bang. Udah lah bang, patah tanganku ini dipukuli orang kampung,” ucapnya sembari berjalan masuk kesalah satu ruangan intel Kodim 0208/AS.
Amatan wartawan, dari pelaku, intel Kodim 0208/AS turut mengamankan, satu buah pakaian dinas harian (PDH) berpangkat Kopka, sebuah kaos loreng, sebuah celana panjang loreng, sejumlah obat herbal, sebuah pisau sangkur dan satu ikat uang mainan.
“Belum tahu bro, bentar ku cek dulu ya,” ujar Pasintel Kodim 0208/AS, Kapten Inf Alwan dikonfirmasi via seluler. (syaf/pur)