MEDAN- Bursa Pilgubsu terus memanas. Sejumlah
nama sudah tak malu-malu lagi muncul ke permukaan dan mendeklarasikan diri
sebagai bakal calon (Balon) Gubernur Sumatera Utara pada pesta demokrasi 2018
mendatang. Saat ini ada tujuh nama balon Gubsu yang sudah mencuat. Dari tujuh
nama yang mencuat ada tiga balon yang diyakini memiliki peluang besar (yang
terkuat).
yakni Ade Sandrawati Purba, Edy Rahmayadi, Musa Rajekshah, Syamsul Arifin, Gus
Irawan dan T Erry Nuradi, serta JR Saragih.
sejumlah warga Asahan, Pematangsiantar dan Labuhanbatu. Menurut Agus warga
Asahan salah seorang mahasiswa asal Asahan yang sekarang menimba ilmu di
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan, sesuai prediksinya, dari 7 nama yang mencuat
ada 4 nama balon yang diyakini berpeluang besar untuk memenangkan pertarungan
di pilgubsu.
tersebut yakni T Erry, Pangkostrad Edy Rahmayadi, Syamsul Arifin, Gus Irawan.
Namun karena Syamsul pernah tersandung kasus yang mengakibatkannya dipencara,
maka peluang Syamsul jadi berada dibawah Edy Rahmayadi, Gus Irawan dan T Erry.
Sementara nama Bupati Simalungun JR Saragih menurutnya walau pun JR Saragih
cukup di kenal di Simalungun dan Siantar, namun peluang JR Saragih untuk
memenangkan perolehan suara di Pilgubsu sangat tipis.
karena suara para pendukung JR terpecah pada Edy Rahmayadi yang merupakan
sesama anggota TNI. Apa lagi dari segi pangkat dan jabatan Edy Rahmayadi.
Karenanya Agus memprediksi jika JR Saragih tetap ingin maju bertarung di
Pilgubsu maka JR Saragih harus menjadi orang kedua (calon wagubsu).
Sulaiman warga Kisaran. Menurut Sulaiman, peluang JR Saragih memang cukup besar
saat sebelum nama Edy Rahmayadi mencuat maju sebagai balon gubsu. Namun begitu
Pangkostrad diyakini ikut bertarung, peluang JR Saragih jadi minim. Hanya saja
Sulaiman menambahkan para balon gubsu jangan pandang remeh terhadap nama Ade
Sandrawati Purba.
masih dibawah keenam balon nama lainnya, namun Ade memiliki satu keuntungan
yakni Ade merupakan satu-satunya balon gubsu dari kaun hawa (wanita/perempuan).
Itu merupakan nilai plus yang memungkinkan para kaum hawa akan memilih Ade.
Iwan (46) mengaku nama JR Saragih memang cukup terkenal di Simalungun dan
Siantar. Namun kehadiran nama-nama besar seperti pangkostrad Edy Rahmayadi, T
Erry, Syamsul Arifin dan Gus Irawan diyakini membuat ketenaran JR Saragih
sedikit meredup. Jika JR Saragih ingin tetap maju maka JR harus memiliki
strategi yang baik dan memiliki program kerja yang terancang dengan baik.
juga harus bisa merangkul media, baik media elektronik seperti televisi, media
online dan media cetak. Tujuannya melakukan publikasi tentang program kerjanya
yang terbaik. Hanya saja promosi melalui media juga tidak perlu setiap hari.
Karena hal itu malah bisa membuat warga jenuh.
Sosial Politik, Bivi Edward Panggabean justru memiliki pandangan lain.
ini mengungkapkan, pada Pilkada mendatang, masyarakat sangat mengharapkan
seorang figur yang mumpuni, mampu bekerja dan memiliki kedekatan secara
langsung dengan rakyat.
politik, rakyat butuh tipe pemimpin yang betul-betul memiliki kedekatan dengan
rakyat, bukan sekadar imitasi sebagai pencitraan apalagi tujuannya hanya untuk
mendulang dukungan. Rakyat kita sudah pintar dalam memilih siapa pemimpin
mereka 5 tahun mendatang” ujar Edo kerap disapa.
Alumni Politik dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) itu
menambahkan bahwa masyarakat harus tahu persis siapa calon Gubsu yang nanti
bakal mereka usung dan dukung. Selain itu, rakyat juga akan menilai sejauh apa
peran aktif seorang calon selama ini untuk kepentingan orang banyak.
saya sampaikan itu, sosok purnawirawan, Komisaris Jenderal Oegroseno merupakan
salah satu bakal calon alternatif yang sangat layak untuk memimpin Sumut pada
periode mendatang. Dia mendekati model yang ideal” ungkapnya.
mantan Kapolda Sumut itu merupakan tipe komplit dalam model kepemimpinan.
Terlebih, jebolan Akpol 1978 itu juga memiliki histori dan chamistry sangat
dekat dengan masyarakat Sumut.
kesempatan, Oegroseno selalu menyatakan bahwa Sumut sudah menjadi kampung
halamannya. Itu bukan sekadar isapan jempol. Kita pasti sepakat, meski hanya sebentar
berdinas di Sumut, tapi kedekatanya dengan masyarakat tak terbantah,” ucapnya.
dia sosok yang sangat welcome dengan masyarakat tanpa menyombongkan pangkat
yang disandang” sambung Edo.
lanjutnya, sekarang tinggal kejelian masyarakat saja dalam mengusung dan
mendukung siapa ‘jagoan’ mereka pada 2018 nanti.
masyarakat sudah saatnya melek politik. Kenali calon anda dan lihat rekam
jejaknya dalam melakukan pendekatan. Murni, ikhlas atau hanya hendak berkuasa
semata. Ini harus jadi perhatian” pungkasnya.
Pensiun
Letjend TNI Edy Rahmayadi berencana mengakukan pensiun pada Februari 2019
mendatang. Namun Edy mengatakan pengunduran dirinya itu jika sudah mendapat
kepastian ikut serta dalam Pilgub Sumut.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum PSSI itu dalam konferensi pers di Aula
Primbana, Jalan Ngumban Surbakti, Kota Medan pada Minggu (17/9).
“Kalau di awal Februari saya sudah resmi jadi calon Gubernur, paling
lambat bulan Februari (2018) saya pensiun,” ujar Edy.
Dalam kesempatan itu, Edy juga mempertegas alasan dirinya maju dalam
pelaksanaan Pilgubsu 2018. Menurutnyta semua itu karenA dorongan dan dukungan
masyarakat Sumut.
“Orang Sumut tak ada yang serius mau urus sumut. Makanya saya
pulang,” tambahnya.
Jika diusung sebagai Calon Gubsu nanti, Edy juga mengatakan tidak akan
mengandalkan dukungan dari jumlah populasi suku tertentu. Ia hanya mengandalkan
visi dan misi untuk meningkatkan pembangunan.
“Saya juga orang jawa. Tapi orang jawa jangan bangga hanya dengan jumlah
populasi. Mari kita tingkatkan kualitas kita untuk membangun Sumut,”
tandasnya. (syaf)