TASLABNEWS.COM, TANJUNGBALAI – Walaupun baru-baru ini Kota Tanjungbalai kembali berhasil meraih Piala Adipura, namun prestasi tersebut tidak serta merta mampu membebaskan Kota Tanjungbalai dari tumpukan sampah khususnya di sentral perdagangan seperti Pasar Bahagia, Pasar Suprapto dan Pasar Bengawan. Di sentral-sentral perdagangan ini, sampah-sampah dari para pedagang tidak langsung diangkut pada malam harinya dan dibiarkan menumpuk selama beberapa hari. Bahkan dalam 8 tahun terakhir kota Tanjungbalai selalu meraih penghargaan Adipura.
Walikota Tanjungbalai M Syahrial membawa piala adipura keliling kota. |
“Seharusnya setiap sore atau malam hari, sampah ini langsung diangkat agar tidak menumpuk. Akan tetapi, kita tidak tahu apa alasannya sehingga sampah-sampah ini sering dibiarkan menumpuk sampai beberapa hari, setelah kita ribut, barulah diangkut”, ujar Izul, alah seorang pedagang Pasar Bahagia kepada koran ini, Jumat (22/9).
BACA BERITA TERKAIT:
(https://www.taslabnews.com/2017/08/mantap-untuk-ke-8-kalinya-tanjungbalai.html)
Ditempat terpisah, hal serupa juga diungkapkan Zainal, salah seorang pedagang di Jalan Veteran Kota Tanjungbalai. Katanya, sampah-sampah di kawasan Jalan Veteran terebut juga sering dibiarkan menumpuk sehingga menimbulkan bau busuk.
“Tumpukan sampah ini sangat mengganggu bukan hanya karena aroma busuk, juga karena memakan tempat. Makanya kitapun heran, walaupun sampah selalu menumpuk di pusat-pusat pasar, namun Kota Tanjungbalai berhasil juga meraih Piala Adipura”, ketus Zainal.
BACA BERITA TERKAIT:
https://www.taslabnews.com/2016/07/untuk-ke-7-kali-tanjungbalai-piala.html
(Ign Siagian/TASLABNEWS.COM)
Tumpukan sampah di Pasar Bahagia sudah dua hari tidak diangkut, Jumat (22/9).
|
Sayangnya, H Harmeini, Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Tanjungbalai belum berhasil dihubungi terkait dengan maraknya tumpukan sampah di sentral – sentral pasar yang di di Kota Tanjungbalai. Bahkan saat dihubungi melalui sellularnya, juga tidak aktif.
Keterangan lain yang diperoleh koran ini dari kalangan pegawai di Kantor Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup tersebut mengatakan, pengangkutan sampah dari pusat-pusat pasar tersebut tidak dapat dilakukan setiap hari karena keterbatasan armada. Oleh karena itu, pengangkutan sampah terpaksa dilakukan secara bergiliran dalam tenggang waktu satu hingga dua hari. (ign/syaf)