TASLABNEWS.COM, MEDAN- Warga Asahan Burhanudin alias Burhan alias Regar Botak (66) dan Tunggul Hatigoran Sihombing (43) warga Simalungun ternyata menjadi gembong perampokan di 10 lokasi di Indonesia, seperti di Medan, Batam, Kalimatan, dan Sulawesi. Tak tanggung-tanggung uang hasil rampokan yang mereka raih selama menjalankan aksinya mencapai Rp4 miliar lebih. Ternyata, sebelum ditangkap mereka berniat merampok kembali di Sulawesi Selatan.
Salah satu tersangka perampokan mesin ATM yang ditembak polisi saat berada di rumah sakit. |
Kawanan mereka telah beraksi di hampir semua kota besar di Nusantara, plus menggondol duit lebih Rp3,6 miliar, kisah penangkapan 6 perampok mesin ATM kawanan Sihombing ternyata masih menyisakan ‘PR’ bagi pihak Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut. Dua anggota sindikat ‘hebat’ itu masih bebas berkeliaran.
“Kami masih melakukan pengembangan ke sejumlah kota (di nusantara). Ya, kami masih memburu 2 pelaku lain dari sindikat perampokan ATM antar provinsi ini,” aku Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Faisal Florentinus Napitupulu di Medan, kemarin (23/8).
Ketika ditanya lokasi persembunyian 2 perampok lintas Nusantara itu, Faisal belum mau bercerita. Sindikat perampok berjumlah 8 orang ini terungkap saat polisi sejak 2 bulan lalu menyelidiki tabir aksi perampokan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI Syariah di Jalan Sudirman, Kota Tebingtinggi.
Baca berita terkait: https://www.taslabnews.com/2017/08/warga-asahan-dan-simalung-perampok.html)
(baca berita terkait: https://www.taslabnews.com/2017/08/warga-asahan-dan-simalungun-merampok.html)
Peristiwa itu terjadi Senin 16 Juni 2017. Saat itu, mengendarai mobil Toyota Inova, kawanan garong ini sukses mengangkut sebuah mesin ATM berisi Rp100 juta. Berawal dari penangkapan sang ketua genk rampok yakni Tunggul Hatigoran Sihombing (43). Berdasarkan penangkapan itu polisi kemudian meringkus 5 anggota sindikat perampok ini secara berantai.
“Dari hasil pengembangan (atas penangkapan Sihombing) kita mendapat info bahwa (tersangka) Regar Botak, salah satu anggota komplotan ini ternyata berada di Sulawesi Selatan. Dari info itu kita langsung bergerak ke Sulawesi dan menangkapnya,” jelas Faisal.
Anak buah Sihombing yang ditangkap itu adalah Arifin Siregar alias Siregar alias Ardiansyah (42)Pirman Siregar (36), Armen Sinaga (54) dan Alidin (38).
Dalam penangkapan kawanan perampok ini banyak letusan senjata api polisi yang dilepaskan.
“Dengan diamankannya 6 tersangka itu, otomatis kami berhasil menggagalkan rencana kawanan itu yang akan beraksi di salah satu kantor koperasi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan,” sambung Faisal.
Dari 6 perampok ‘besar’ itu, polisi menyita sejumlah barang bukti, salah satunya, 1 unit kereta Yamaha Mio. Hasil pemeriksaan sementara, Genk Sihombing diketahui telah sukses beraksi sejak 2013. (syaf)
Tabel Lokasi Perampokan
1. Batam (Kepri), Nagoya Kota, Tahun 2013 terhadap nasabah bank, pelaku 5 orang, hasil rampokan Rp2 miliar.
2. Medan, PT Indako Dealer Honda Jalan SM Raja Tahun 2014, pelaku 7 orang, hasil Rp85 juta.
3. Medan, ATM Bank Muamalat Al Azhar Padang Bulan, pelaku 7 orang, hasil Rp100 juta.
4. Medan, Koperasi CU Mandiri Jalan Dame, Kecamatan Medan Amplas, pelaku 7 orang, hasil rampokan Rp1,6 miliar.
5. Kaltim, Showroom Honda (brankas), Tahun 2015, pelaku 6 orang, hasil rampokan Rp80 juta.
6. Tebing Tinggi, sasaran Koperasi CU pada Juni 2017, hasilnya gagal.
7. Tebing Tinggi, ATM Bank BRI pada bulan Juni 2017 pelaku 8 orang, hasil rampokan Rp100 juta.
8. Kendari (Sulteng), Showroom Motor, Mei 2016, pelaku 3 orang, hasil rampokan Rp30 juta.
9. Bulu Kumba (Sulbar), Gudang Rokok, Februari 2017, pelaku 4 orang, hasil rampokan Rp300 juta.
10. Polmar (Sulbar), Koperasi Berkah, 18 Agustus 2017, pelaku 5 orang, hasil rampokan Rp6 juta.