Tureloto, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, Rabu (9/8) ternyata sudah 3 hari terombang-ambing di lautan.
Evakuasi 33 imigran asal Sri Lanka yang terombang-ambil di lautan. |
Humas Polres Nias, Bripka Restu Gulo menerangkan para imigran itu ditemukan
nelayan setempat bersama kapal viber yang rusak.
Personel TNI-Polri bersama nelayan setempat kemudian mengevakuasi para
imigran beserta kapal viber yang mereka tumpangi. Selanjutnya, imigran itu
dibawa ke Aula Kantor Lurah Pasar Lahewa sebagai tempat penampungan sementara.
(baca berita terkait: https://www.taslabnews.com/2017/08/33-imigran-dari-sri-lanka-terdampar-di.html)
“WNA Sri Lanka itu berangkat dari negaranya menuju Selandia Baru dan
Australia dan pada tanggal 6 Agustus 2017 lalu, tiba-tiba mesin kapal yang
mereka tumpangi rusak,” jelas Bripka Restu, Kamis (10/8).
Dijelaskannya, 33 imigran gelap tersebut rencananya akan mencari suaka ke Australia
karena negara mereka sedang dilanda perang saudara.
“Dari hasil koordinasi sementara terhadap nakhoda kapal bernama Seni Thampi
Pirathaepani bahwa mereka berangkat dari negaranya karena tengah adanya perang
saudara antara suku Tamil dan suku Singelis,” tutur Bripka Restu.
Hingga kini, rencananya 33 imigran gelap asal Sri Lanka tersebut akan dibawa ke
Kantor Imigran Sibolga, Sumatera Utara. (syaf)