Bus ALS yang tergelincir dan mengakibatkan korban tewas terjepit |
MADINA, TASLABNEWS.com – Sobaruddin Lubis (35), salah satu korban tewas insiden kecelakaan di lokasi longsor Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara merupakan warga lorong I Kelurahan Simangambat, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
AM Daulay (37) menceritakan, korban Sobaruddin Lubis bersama temannya bernama Suhdi (40) pulang dari Medan menuju rumah mereka di Simangambat mengendarai mobil pick up L-300. Mereka ke Medan mencari nafkah dengan menjual arang ke sejumlah rumah makan.
“Mereka saat itu dari Medan mau pulang ke Simangambat, mereka baru saja jual arang ke Medan. Itu usaha mereka. Mobil mereka ikut di jejeran antrian kemacetan akibat jalan yang longsor,” ujar AM Daulay.
Ia menerangkan, korban tiba di lokasi macet tersebut sudah tengah malam dan mereka menginap di lokasi longsor. Lalu, pagi harinya korban Sobaruddin bersama temannya Suhdi berjalan mencari warung makan, dan berencana mau melihat ke titik longsor yang berjarak sekitar 1 Km dari letak mobil mereka.
“Paginya, mereka berjalan mencari warung, karena persediaan makanan sudah habis. Kemudian mereka menuju titik longsor. Di situ bus ALS yang mengangkut jamaah calon haji mau bergerak didorong puluhan warga, ada juga petugas Kepolisian, lalu Sobar dan Suhdi ikut membantu mendorong hingga bus jamaah kita bisa jalan. Rupanya ada 1 lagi bus (umum) yang turun mengikuti bus (jamaah) padahal sudah dilarang petugas lalu lintas supaya stop dulu karena jalan sudah berlumpur, tapi supirnya tetap jalankan bus. Akhirnya bus tersebut tergelincir dan menghantam warga yang mendorong bus jamaah, di situlah Sobar terjepit dan tidak bisa diselamatkan,” bebernya.
Ia menambahkan, korban Sobaruddin Lubis meninggalkan seorang istri dan lima anak yang masih kecil. “Anak korban ada 5 orang, yang paling sulung baru kelas VII (kelas I SMP) dan masih ada yang belum sekolah,” sebutnya.
AM Daulay menambahkan, dalam kejadian tersebut, nyawa Sobaruddin Lubis tidak bisa diselamatkan, sementara temannya Suhdi yang juga ikut korban dalam kejadian tersebut mengalami luka berat di kaki kirinya.
“Pak Suhdi itu juga ikut korban, kaki bagian kirinya robek, ada 27 jahitan di kakinya,” tambahnya.
AM Daulay menyebut jenazah korban Sobaruddin Lubis sudah dimakamkan di TPU Kelurahan Simangambat.
Ada Penipuan
Kapolres Tapanuli Utara (Taput) AKBP Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, didampingi Kasat Lantas AKP LS Gultom dan Kasubbag Humas Aiptu Walpon Baringbing memberikan penjelasan terbaru terkait kecelakaan maut bus ALS nomor pintu 170 nomor polisi (nopol) BK 7130 LD, Jumat (11/8).
Menurut Kapolres, setelah dilakukan penyelidikan, ternyata awak bus ALS tersebut melakukan penipuan dengan cara mangambil kertas tulisan ‘Bus 2’ dari bus ALS lain yang membawa rombongan calon haji (CALHAJ) Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Dia mengatakan, ini dilakukan agar bus tersebut bisa cepat melintas karena situasi jalan macet akibat tanah di sisi jalan longsor dan sangat licin.
“Di sini tidak ada yang salah ya, justru modus awak bus ALS ini telah terbongkar dengan menempelkan tulisan ‘Bus 2’ jamaah calhaj agar bisa lewat. Kan, situasinya waktu itu agak panik dan kita sedang mengevakuasi seluruh jamaah calhaj, karena bus rombongan calhaj dari Madina beriringan. Satu-satu, lalu bus kita suruh lewat, nah di sinilah mereka lewat dan terjadi laka tersebut,” terang Kapolres, Jumat (11/8).
Sementara pengakuan kernet Bus ALS itu, Ikhmat Lubis (41), warga Medan Tembung, mereka waktu itu beriringan dengan 4 bus rombongan calhaj Madina. Saat tiba di lokasi kejadian, ia mengambil sebuah kertas bertuliskan “Bus 2” dari bus ALS rombongan calhaj dan menempelkannya ke bus mereka agar secepatnya bisa lewat karena kemacetan panjang akibat tanah longsor dan licin.
Sedangkan supir 2 bus ALS yang celaka tersebut, Riswan Nasution, saat diperiksa di Unit Laka Lantas Polres Taput mengaku, mereka tidak membawa rombongan calhaj. Tapi membawa penumpang umum sebanyak 13 orang.
Mereka berangkat dari Jakarta dengan tujuan Kota Medan. Saat kejadian dia tertidur di bagian belakang dalam bus. Bus pada waktu itu dikemudikan Hamdani Nasution, di mana waktu kejadian langsung melarikan diri dan hingga berita ini diturunkan masih buron. (syaf/int)