Ketua Tim PKK Tanjungbalai Sri Silvisa Novita saat membuat kerajinan tangan dari kulit kerang. |
Hadir pada acara tersebut Ketua Dekranasda Kota Tanjungbalai Sri Sylvisa Novita M Syahrial, Walikota Tanjungbalai M Syahrial, Sekretaris Dekranas Sumut Ida Yani Pane, dan para peserta latihan.
Evi mengaku sangat kagum dengan hasil kerajinan Tanjungbalai , karena tidak hanya memanfaatkan bahan limbah kerang baik dari industri maupun rumah makan dan rumah tangga.
Kerajinan kulit kerang |
Seperti yang diketahui kata Evi bahwa kerajnan merupakan seni warisan tradisi budaya diminati untuk kebutuhan peralatan rumah tangga, peralatan asessories bagi kaum wanita seperti tas, dompet dan lain-lain. Juga sebagai bahan interior ruangan.
Oleh sebab itu Evi menjelaskan komoditi hasil kerajinan daerah yang secara langsung melibatkan masyarakat yang memberikan dampak langsung pada kehidupan masyarakat perajin, karena hasil kerajinan merupakan komoditi yang bersentuhan dengan beberapa nilai budaya dan sektor yang dibutuhkan mulai sektor pariwisata,budaya pendidik, ekonomi ,sosial serta pedagangan dalam dan luar negeri.
Oleh karena itu Evi katakan kedudukan sektor kerjianan sangat penting dan strategis, sehingga pemerintah melalui berbagai kebijalan memberikan kepedulian terhadap industri kecil menengah dan perajin.
“Tim pengembangan produk unggulan kerajinan daerah dan ekonomi kreatif Provinsi Sumut berupaya menfasilitasi para masyarakat melalui pelatihan-pelatihan seperti ini. Sehingga menjadikan masyarakat perajin kulit kerang yang bermutu inovatif dan berkualitas serta produknya bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Saat melakukan kunjungan ke perajin di daerah Teluk Nibung, Evi berpesan agar kualitas kerang lebih baik dari sebelumnya.
Sementara Ketua Dekranasda Kota Tanjungbalai Slyvisa kepada perajin agar bahan pendukung dari kerajinan seperti lem tidak terlalu banyak yang membuat produk kurang rapi .
Selain itu perajin untuk tetap berinovasi agar produk yang dihasilkan tidak monoton. Untuk saat ini katanya diTanjung Balai sudah memiliki 60 perajin kerang yang terampil dan diharapkan bisa menularkan keahliannya kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga,
Di lokasi tersebut Ani Ketua Kelompok perajin kerang bahan baku berasal dari kerang dan juga didukung dengan bahan bekas lainnya seperti busa bekas kulkas dan kayu bekas produk olahan pabrik.
” Saat ini kami membuat produk untuk hantaran pengantin dan tempat tisu yang harus selesai dalam waktu 5 hari,” jelasnya. (Syaf)