mengusut hingga tuntas kasus penganiayaan yang dilakukan puluhan pelajar SMA
terhadap Riki Siregar wartawan METRO ASAHAN.
Pertemuan wartawan dengan Kapolres Tanjungbalai |
Kapolres Tanjungbalai AKBP Tri Setyadi Artono di Mapolres, Selasa (29/8) mengatakan,
pihaknya terus mendalami laporan Riki Siregar (wartawan) yang diduga kuat
menjadi korban penganiyaan pelajar yang terlibat perkelahian menjurus tawuran.
“Saya mengantesi agar Kapolsek Datuk Bandar dan Satuan Reskrim Polres
Tanjungalai agar menuntaskan kasus ini secepatnya,” ujar Kapolres
dihadapan insan pers yang melakukan audiensi.
Menurut Kapolres, sesuai laporan diterima dari Kapolsek Datuk Bandar bahwa
saksi kunci berinitial PR seorang pelajar SMPN.1 Tanjungbalai telah dimintai
keterangan.
Demikian juga pelajar SMA Negeri 3 Tanjungbalai berintial A sudah diambil
keterangan, dan masih akan ada peneriksaan terhadap empat pelajar SMAN.1
berintial D, T, N dan A.
“Kami tetap menindak lanjuti laporan korban dan akan melakukan pemeriksaan
mendalam terhadap dugaan penganiyaan tersebut,” ujar Tri Setyadi.
Kapolres menekankan agar Kapolsek Datuk Bandar AKP R.Manalu dan Kanit Rekrim
Iptu Masrianto yang hadir dalam kesempatan itu, menggali informasi perkelahian
antar pelajar hingga dugaan penganiyaan wartawan tersebut.
Sebelumnya Ketua PWI Tanjungbalai Yan Aswika, menilai penangan laporan korban
terkesan lamban. Atas nama insan pers di daerah itu, ia mendesak agar polisi
mengusut tuntas kasus tersebut.
Senada diungkapkan Rasudin Sihotang (Waspada), bahwa perbuatan anarkis pelajar
terhadap merupakan tindak kriminal yang tidak bisa dibiarkan, dan polisi wajib
menegakkan hukum demi kebaikan bersama.
Diinformasikan bahwa Riki Siregar mengalami penganiyaan berat oleh puluhan
pelajar pada hari Selasa (22/8) lalu. Tindak kriminal itu terjadi ketika korban
sedang melaksanakan tugas jurnalistik dan berupaya membubarkan pelajar SMP dan
SMA yang terlibat perkelahian di wilayah hukum Polsek Datuk Bandar, Polres
Tanjungbalai. (syaf/int)