TASLABNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kemungkinan besar bisa menjadi salah satu menteri yang diganti, bila reshuffle kabinet dilakukan dalam waktu dekat. Selain itu ada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Presiden RI Jokowi |
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review (IPR) Ujang Komarudin, kemungkinan terbuka menyusul operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat Direktur Jenderal (Dirjen) Hubungan Laut Antonius Tonny Budiono, beberapa waktu lalu.
“Harusnya Menteri Perhubungan juga ikut bertanggung jawab. Karena OTT terjadi kepada anak buah dan institusi yang dipimpinnya. Jadi bisa saja kena reshuffle,” ujar Ujang, Rabu (30/8).
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini menyatakan pandangannya jika reshuffle nantinya dilakukan berdasarkan kinerja.
Apalagi dalam OTT tersebut lembaga antirasuah berhasil mengamankan uang yang nilainya mencapai hingga Rp 20,74 miliar, yakni terbesar sepanjang sejarah operasi tangkap tangan KPK.
Selain Budi, nama lain yang kemungkinan bakal direshuffle kata Ujang, yakni Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil.
Presiden Jokowi belakangan menyoroti lambannya kinerja lembaga tersebut. Bahkan kemudian mengingatkan agar Sofyan merampungkan penyelesaian lima juta sertifikasi bidang tanah tahun ini.
Jika tidak, maka kemungkinan besar menteri terkait akan diganti.
Sebab, Jokowi mengingatkan, karena dari target penyelesaian sertifikasi 126 juta bidang tanah, sampai saat ini baru 46 juta yang berhasil disertifikasi.
”Saya kira penting reshuffle mengacu pada kinerja. Siapapun menteri yang berkinerja buruk harus direshuffle,” katanya.
Selain itu, nama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, juga kemungkinan akan diganti. Namun bukan karena berkinerja buruk, tapi karena adanya keinginan Khofifah maju kembali sebagai calon gubernur pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. (int)