Dullah Syamsi penggali kubur dari Asahan bersama istrinya yang menabung selama 24 tahun untuk bisa berangkat haji. |
TASLABNEWS.COM, KISARAN-
Dullah Syamsi (78) warga Jalan Bayam Kelurahan Gambir Baru yang kesehariannya
berprofesi sebagai penggali kubur akhirnya bisa memenuhi panggilan rukun Islam
yang ke lima
bersama istrinya Tuminah (68) ke tanah suci. Butuh waktu sekitar 24 tahun bagi
pasangan suami istri ini untuk hadir berdiri di depan Ka’bah.
Dullah Syamsi (78) warga Jalan Bayam Kelurahan Gambir Baru yang kesehariannya
berprofesi sebagai penggali kubur akhirnya bisa memenuhi panggilan rukun Islam
yang ke lima
bersama istrinya Tuminah (68) ke tanah suci. Butuh waktu sekitar 24 tahun bagi
pasangan suami istri ini untuk hadir berdiri di depan Ka’bah.
“Kalau nggak salah, saya mulai menabung sejak
1993, sedikit demi sedikit. Alhamdulillah istri saya juga ikut mendukung.
Walaupun entah kapan berangkatnya ke tanah suci, yang penting niatnya karena
Allah,” jelas Dullah Syamsi, saat berbincang dengan wartawan, Rabu
(16/8) sebelum rombongan mereka bertolak ke asrama haji embarkasi Medan.
1993, sedikit demi sedikit. Alhamdulillah istri saya juga ikut mendukung.
Walaupun entah kapan berangkatnya ke tanah suci, yang penting niatnya karena
Allah,” jelas Dullah Syamsi, saat berbincang dengan wartawan, Rabu
(16/8) sebelum rombongan mereka bertolak ke asrama haji embarkasi Medan.
Bapak enam anak ini juga menuturkan, di usia senjanya
niatnya tersebut dihijabah Allah, setelah uangnya cukup untuk mendaftarkan
kursi haji yang dimimpikannya sejak lama lagsung berangkat bersama istrinya.
niatnya tersebut dihijabah Allah, setelah uangnya cukup untuk mendaftarkan
kursi haji yang dimimpikannya sejak lama lagsung berangkat bersama istrinya.
“Sebenarnya saya tidak tahu gimana bisa terkumpul
itu uang, ini atas izin Allah SWT, sehingga kami bisa punya cukup uang untuk
mendaftar haji,” ucap Syamsi.
itu uang, ini atas izin Allah SWT, sehingga kami bisa punya cukup uang untuk
mendaftar haji,” ucap Syamsi.
Sang istri, kesehariannya hanyalah pedagag kue. Iapun
tak tinggal diam, ikut menabung dari hasil menjual kue, selain itu mereka juga
mampu membesarkan enam orang anak yang kini telah dewasa..
tak tinggal diam, ikut menabung dari hasil menjual kue, selain itu mereka juga
mampu membesarkan enam orang anak yang kini telah dewasa..
“Kalau ingat dulu bagaimana usaha kami menabung untuk
bisa naik haji dan membesarkan anak. Sampai sering puasa beribadah niat hanya
karena Allah,” ujar Tuminah.
bisa naik haji dan membesarkan anak. Sampai sering puasa beribadah niat hanya
karena Allah,” ujar Tuminah.
Ia pun tak sanggup menceritakan ketika pertama kali
nama keduanya langsung diumumkan untuk berangkat tahun ini bagaikan mendapatkan
rahmat dari Allah dan seolah tidak percaya dengan kenyataannya karena akhirnya
bisa berangkat haji.
nama keduanya langsung diumumkan untuk berangkat tahun ini bagaikan mendapatkan
rahmat dari Allah dan seolah tidak percaya dengan kenyataannya karena akhirnya
bisa berangkat haji.
“Seperti tidak percaya, akhirnya impian kami
seumur hidup terwujud diusia kami hari ini Alhamdulillah,” jelas Tuminah.
seumur hidup terwujud diusia kami hari ini Alhamdulillah,” jelas Tuminah.
Tuminah mengakui selama puluhan tahun, dirinya beserta
suami banyak berpuasa (hemat), dengan prioritas utama adalah membesarkan anak,
mengingat sebagai penggali kubur dan penjual kue hasilnya tidak begitu
banyak.
suami banyak berpuasa (hemat), dengan prioritas utama adalah membesarkan anak,
mengingat sebagai penggali kubur dan penjual kue hasilnya tidak begitu
banyak.
Perjuangan pasangan suami istri Syamsi dan Tuminah
sangat menginspirasi dan bisa dijadikan panutan panutan bagi umat Islam yang
berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji tapi merasa tidak cukup ekonomi.
sangat menginspirasi dan bisa dijadikan panutan panutan bagi umat Islam yang
berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji tapi merasa tidak cukup ekonomi.
“Kisah keduanya bisa dijadikan inspirasi dan modal
semangat bagi umat Islam yang berkeinginan untuk berangkat haji, sementara
banyak diluar sana
orang yang mampu namun tak mendaftar,” ujar Azhar Nasution warga Kisaran yang
mengaku kagum dengan perjuangan pasutri tersebut. (syaf)
semangat bagi umat Islam yang berkeinginan untuk berangkat haji, sementara
banyak diluar sana
orang yang mampu namun tak mendaftar,” ujar Azhar Nasution warga Kisaran yang
mengaku kagum dengan perjuangan pasutri tersebut. (syaf)