TASLABNEWS.COM, RANTAU-Seorang wanita berinisial RR (23) bersama bayinya yang masih berusia setahun mendekam di sel tahanan polisi Poksek Aek Natas, Labuhanbatu.
Bayi dan ibunya yang di tahan di Polres Labuhanbatu. |
Kabid Humas Poldasu Kombes (Pol) Rina Sari Ginting belum mau berpanjang lebar terkait masalah ini.
“Saya cek dulu Polresnya, ya,” singkatnya pada wartawan di Medan.
Sementara Kapolsek Aek Natas AKP Rusbeni, Selasa (15/8) mengatakan tragedi itu berawal dari polisi saat melakukan penggrebekan di rumah RR di Desa Aek Korsik, Lorong IX, Kecamatan Aek Kuo, Labuhanbatu Utara (Labura).
Penggrebekan digelar karena RR diduga menyimpan narkoba. Saat digrebek, rumah RR sedang kosong. Tapi polisi main selonong saja. Rumah Rini diterobos. Hasilnya? Secuil narkoba pun tak ditemukan.

Nah, penggrebekan yang disaksikan sejumlah warga itu lalu didengar RR.
Bersama bayinya, SN (1), RR segera pulang ke rumahnya. Melihat RR, polisi langsung main tangkap.
RR dan bayi perempuannya lalu digelandang ke sel Mapolsek Aek Natas.
Semalam meringkuk di sel Polsek itu, RR dan bayinya lalu dipindahkan ke Mapolres Labuhanbatu. Di situ, Rini mengaku meringkuk di sel penuh tikus.
“Kalau saya mungkin masih terima dikurung seperti itu. Tapi saya sedih, kenapa anak saya juga harus ikut merasakan dinginnya penjara. Di sana, tidur kami pun tanpa beralaskan tikar, apalagi di sana banyak tikus dan kecoa. Saya tak terima ini,” beber RR pada wartawan. (syaf/mtc/int)