TASLABNEWS.COM, MAKKAH- Jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci terus bertambah jumlahnya mendekati pucak haji atau pelaksanaan Arafah, Muzdalifah dan Mina atau Armina 1438 H. Hingga Selasa, 22 Agustus 2017, jumlah jemaah yang wafat telah mencapai 75 orang.
Seorang jamaah haji yang meninggal saat ditangani petugas medis. |
Berdasarkan data yang dikeluarkan Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (Siskohat) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia Daerah Kerja Mekah, sebanyak 74 orang adalah jemaah haji reguler dan satu orang adalah jemaah haji khusus.
Berikut rincian para jemaah haji yang wafat. Pertama, jemaah atas nama Marhan Baharudin bin H Pahrudin, berusia 69 tahun. Meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit di Mekah karena circulatory diseases pada Minggu, 19 Agustus 2017. Berasal dari kloter 5 Lombok (LOP 005).
Sementara tujuh jemaah lainnya yang meninggal di Mekah adalah, Andin Kadim bin Ukir Entjun, berusia 62 tahun, asal Surabaya kloter 34 (SUB 034). Meninggal di pemondokan akibat serangan jantung.
Kemudian Samilan Martoidjoyo K bin Paiman, berusia 63 tahun berasal dari Surabaya kloter 21 (SUB 021). Meninggal di pemondokan pada Senin, 21 Agustus 2017, karena serangan jantung pada pukul 18.55 waktu Arab Saudi.
Kemudian Idris binti Arifin Amak, berusia 58 tahun. Meninggal di pemondokan Mekah akibat serangan jantung.
Jemaah dari kloter 10 Palembang ( PLM 010). Selanjutnya atas nama Siti Hadija binti Sarindu Kapitan, berusia 77 tahun. Kloter 6 Balikpapan (BPN 66). Meninggal di KKHI Mekah akibat Respiratory Diseases.
Lalu Ahmad Dumyati binti H Amrih, berusia 52 tahun, asal Jakarta kloter 4 (JKG 004). Meninggal di KKHI akibat circulatory diseases. Kemudian Muhammad Llyan bin Lanjong, berusia 59 tahun, berasal dari Ujungpandang kloter 4 ( UPG 004). Meninggal di RSAS Mekah akibat serangan jantung.
Kemudian, Abas bin Abdul Rahim Wattiheluw, berusia 77 tahun. Berasal dari Ujungpandang kloter 14 ( UPG 014). Meninggal di RSAS Madinah akibat Respiratory Diseases. Lalu, Wanti Suwargina binti Dara, berusia 67 tahun, asal Jakarta kloter 51 (JKG 51), meninggal di RSAS Mekkah, akibat serangan jantung.
Satu jemaah meninggal di Madinah atas nama Uray Suami binti Uray Hasaunddin, berusia 61 tahun. Jemaah ini berasal dari kloter 13 Batam (BTH 13). Sementara jemaah haji khusus yang meninggal adalah Siti Latifah Ali Immron binti Moh Sidik, berusia 45 tahun. Meninggal di pemondokan di Madinah akibat serangan jantung.
Persiapan untuk melaksanakan puncak haji di Arafah, Mina, dan Muzdalifah, atau Armina terus dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji daerah kerja Mekah. Sejumlah langkah guna mengantisipasi keamanan jemaah haji Indonesia di Mekah, juga sudah disiapkan.
Kepala Daker Makkah, Nasrullah Jasam menjelaskan, guna menghadapi masa puncak haji, akan dilakukan penambahan personel perlindungan jemaah (Linjam). Penambahan dengan perbantuan personel dari Madinah yang akan masuk secara bertahap.
“Petugas Madinah kita perbantukan di Mekah, karena sudah tidak ada lagi tugas di Madinah sementara ini,” kata Nasrullah di Makkah.
Kata Nasrullah, petugas yang diperbantukan untuk perlindungan jemaah 45 orang. Terdiri dari 28 personel Linjam dan 17 dari tenaga musiman (temus). Mereka akan ditempatkan di Sektor Khusus Haram dan sektor 10 yang berada tak jauh dari Masjidil Haram.
Nasrullah yakin, jumlah ini akan meng-cover seluruh titik rawan yang ada.
Nasrullah menambahkan, otoritas keamanan Masjidil Haram juga akan mengerahkan personel intelijen, guna memberikan rasa aman dan nyaman. Personel tertutup ini juga akan ada pada titik rawan. Seperti di Sektor 10 kawasan Jarwal yang menjadi titik rawan jemaah tersesat.
“Dengan demikian, pagi, siang, sore, atau malam jemaah akan aman,” katanya.
Berkaitan dengan puncak haji yang makin dekat, Nasrullah mengimbau kepada jemaah haji untuk banyak beristirahat dan menghemat energi. Jemaah tidak perlu memaksakan diri melaksanakan salat di Masjidil Haram yang kondisinya sudah sangat padat.
Jemaah disarankan untuk menggunakan musalah yang berada dekat dengan hotel tempat tinggal mereka. Hal ini untuk mempersiapkan stamina dan kesehatan jelang pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Nasrullah juga mengingatkan jemaah, agar meminta bantuan petugas baik yang berada di Seksus Haram, atau posko countener yang ada di Terminal Syaib Amir, jika mendapatkan masalah.
Petugas Pelaksana Pelayanan Pemulangan dan Kedatangan PPIH Daker Mekah, Jerry Risnanda menambahkan, sudah hampir 80 persen jemaah haji Indonesia tiba di Mekah. Data terakhir, sebanyak 165.287 jemaah haji dari 414 kelompok terbang (kloter) sudah berada di Mekah. Hingga saat ini, masih tersisa sebanyak 98 kloter lagi jemaah yang belum diberangkatkan dari Indonesia ke Tanah Suci. (syaf/int)