bantuan kepada 33 imigran asal Sri
Lanka yang terdampar di Kepulauan Nias.
Imigran asal Sri Lanka yang terdampar di Nias. |
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nias Utara, Sokhiziduhu Hulu mengatakan
pihaknya memberikan sejumlah bantuan berupa sembako kepada 33 imigran gelap
asal Sri Lanka yang terdampar di pesisir Pantai Nias Utara pada Rabu 9 Agustus
kemarin.
“Imigran asal Negara Sri Lanka masih diungsikan di Aula Kantor Lurah
Pasar Lahewa selama dua hari kedepan,” jelas Sokhiziduhu.
Dia menambahkan, untuk menanggulangi kebutuhan mereka, Pemerintah Kabupaten
Nias Utara berikan bantuan sembako berupa beras dan mie instan.
“Saat dalam perjalanan, stok kebutuhan para imigran tersebut sudah
habis. Pemerintah daerah telah memfasilitasi tempat dan kebutuhan mereka selama
berada disini. Sembako yang kita berikan seperti beras dan mie instan,”
tambahnya.
Imigran tersebut rencananya akan dideportase ke negara asalnya dan saat ini
pihak pemerintah bersama pihak terkait tengah melakukan koordinasi ke Kantor
Imigran Sibolga, Sumatera Utara.
“Keterangan dari para Imigran, mereka ingin mencari suaka ke Australia. Saat
ini kita masih koordinasi kepada pihak kantor imigran Sibolga karena kita hanya
bisa memfasilitasi selama tiga hari saja,” pungkas Sokhiziduhu.
Sebelumnya, para imigran gelap itu sebelumnya berangkat dari Sri Lanka pada
03 Juli 2017 lalu untuk mencari suaka ke Australia karena negara mereka sedang
dilanda perang saudara.
Namun pada 06 Agustus 2017 mesin kapal viber yang mereka tumpangi rusak
sehingga mereka terombangambinh di laut dan terdampar 3 hari kemudian di
di pesisir Pantai Tureloto, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. (syaf/okc/int)